tenth

122 6 7
                                    

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Sejak kejadian kemarin, mereka berdua sudah mengenal satu sama lain lebih dalam dan menjadi semakin dekat.

Haechan menjadi lebih sering jalan bersama Mark dan selalu diantar dan dijemput.

Intinya seharian bersama Mark!

Sampai semua orang mengira bahwa mereka telah berpacaran.

Pintu kelas Haechan terbuka lebar, seseorang berlari ke arahnya.

"Weh, Chan! Lo tau gak?"

"Tau apaan?"

"Kata Mark, dia suka sama lo!" bisik Jeno

"Ah apaan sih, ngaco lu Jen"

"Ih gue beneran, Chan. Mark sendiri yang bilang ke gue, bahkan anak-anak kelasnya semua udah tau." jelas Jeno.

Haechan terdiam

"Emang selama ini Mark nggak bilang apa-apa ke lo?" sambung Jeno

Haechan menggeleng. Sejujurnya dia tidak tahu harus bingung atau senang.

"Tapi mana mungkin Mark suka sama gue. Lo salah denger kali, Jen" bantah Haechan

"Astaga Chan, gue serius. Gue selalu rutin bersihin kuping gue kok, ga mungkin salah denger."

Bel les pertama tiba-tiba berbunyi

"Eh udah dulu ya Chan, gue mau balik ke kelas"

"Yaudah sana, semoga telat!" tawa ejek Haechan

Jeno memberi Haechan tatapan sinis dan berlari meninggalkan kelas.

Selama pelajaran Pak Doyoung, Haechan hanya melamun. Perkataan Jeno tadi benar-benar membuat Haechan kehilangan konsentrasinya.

"Mana mungkin yah si Mark suka sama gue. Gue burik gini"

Haechan termakan lamunannya dan sama sekali tidak mendengarkan penjelasan apapun dari Pak Doy.

"Haechan coba jelaskan kenapa Herodotus disebut bapak sejarah dunia?" tanya Pak Doy

"Haechan, tolong dijawab"

"Woy Chan!, Pak Doy nanya tuh!" bisik Jaemin sambil menyenggol kaki Haechan

"Haechan!" teriak Pak Doy

Haechan terkamjagiya dan tersadar dari lamunannya. "Ehh, iya pak ada apa manggil Haechan?" tanya-nya tanpa berdosa

"Keluar dari kelas" perintah Pak Doy dingin.

Sekelas menatapnya dengan tatapan bingung.

Haechan pun bingung kenapa dia tiba-tiba disuruh keluar dari kelas.

Haechan menoleh ke Jaemin, mereka berkomunikasi melalui batin ke batin.

"Nana gue kenapa dikeluarin?"

"Ya lo sih udah tau Pak Doy galak, bisa-bisanya melamun"

"Ohh"

"Kamu ngapain berdiri disitu, Saya suruh kamu keluar, Haechan!"

"I-iya pak"

Haechan berjalan keluar kelas dan berdiri di depan pintu.

"Njir sial bener, kenapa harus pake ngelamun segala Haechan! Ya ampun Haechan bego" Haechan mengoceh sambil memukul kepalanya sendiri

"Terus sekarang gue harus ngapain, masa gue harus berdiri disini 3 jam" Haechan mengacak rambutnya frustasi sampai berantakan

Saat Haechan sedang berpikir, dia melihat Mark lee lewat!

Nonsense | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang