sixteenth

83 6 0
                                    

Mendengar suara dengkuran seseorang di samping yang sedikit menganggu indra pendengarannya.

Haechan sedikit terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Siapa yang ngorok sih? Pen tak hih!"

Haechan menguap lebar, dirinya masih sangat mengantuk.

"Loh ini selimut dari mana? au ah bodo."

Hari yang cerah, udara yang berhembus sejuk, balutan selimut ditubuhnya yang nyaman membuat Haechan tidak ingin bangun.

"Tidur 5 menit lagi deh."

Haechan menarik selimutnya kembali. Menyembunyikan wajahnya di bawah selimut.

Haechan merasakan tangan seseorang melingkar di pinggang rampingnya.

Perlahan Haechan membuka kedua matanya.

"Eh? ini tangan siapa?" gumamnya.

"Apa jangan-jangan..."

Haechan membalikkan badannya perlahan.

Bertapa kagetnya Haechan mendapati Mark yang tertidur pulas sambil membuka mulutnya. Lebar sekali.

Haechan melotot.

"Ternyata lebih parah Mark hyung kalau tidur. Lucu banget sih."

Haechan terkekeh pelan. Dia jadi lupa soal tangan Mark.

Tiba-tiba Mark menarik tubuh Haechan mendekat ke arahnya.

Lalu mempererat pelukannya.

Hidung mereka berdua saling bersentuhan. Tersisa sedikit jarak diantara bibir mereka.

Haechan panik bukan main!

"Mark hyung! Bangun!" pekik Haechan pelan. Berusaha melepas dari pelukan Mark.

"Emm?"

Haechan sempat berhasil lolos, tetapi tubuhnya ditarik kembali ke pelukan Mark.

"Sebentar lagi, Chaniee. Mark pengen peluk." bisik Mark dengan suara beratnya tepat di telinga Haechan.

Wajah Haechan memerah.

Mark menenggelamkan wajahnya di leher Haechan.

"Aduh, Mark hyung geli."

"Mark sayang Haechan." bisiknya sambil cengegesan lalu tertidur lagi.

Mendengar pernyataan Mark barusan membuat Haechan salah tingkah.

Haechan tidak sanggup lama-lama dalam keadaan seperti ini.

Haechan berusaha membujuk Mark lagi agar melepaskannya.

"Mark hyung..." panggil Haechan.

Yang dipanggil tak kunjung membuka mata.

"Mark hyung" panggil Haechan lagi sambil menusuk pelan pipi Mark.

Mark membuka matanya.

Haechan langsung menurunkan tangannya karena terkejut.

Mereka berdua saling bertukar pandang.

"Uhm, Mark hyung. Lepasin Haechan dong. Itu anu... Haechan mau mandi." alasan Haechan.

"Mau mandi atau ngehindarin Mark, hm?"

"Su-suer Haechan beneran mau mandi kok. Haechan nggak bohong."

"Oh kalau gitu..."

Mark mendekatkan wajahnya.

Nonsense | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang