fifteenth

101 6 2
                                    

Mark duduk di sofa ruang tamu sambil mengotak-atik ponselnya.

"Chaniee, mau makan malam apa? Biar Mark pesenin."

Haechan menghampiri Mark.

"Oh! Haechan dirumah biasanya masak sendiri Mark hyung."

"Emangnya Chaniee bisa masak?"

"Bisa, Mark hyung."

"Masa sih?"

"Mark hyung nggak percaya? Yasudah nggak usah makan."

"Chaniee~ Mark bercanda tau."

Haechan membalikkan badannya lalu berjalan ke arah dapur.

Haechan menyiapkan bahan dan alat yang dia butuhkan.

Malam ini dia akan memasak nasi goreng. Ya, nasi goreng resep dari ibunya, Ten.

"Chaniee, Jangan marah dong."

Haechan tidak menghiraukan Mark.

Haechan sedikit kesulitan mengikat tali cooking apron bagian belakangnya.

"Sini mark ikatin."

"Ng-

Haechan belum sempat menolak, Mark sudah berada dibelakangnya.

"Makasih-nya mana?"

"Makasih." ucapnya dengan nada malas.

"Kok nggak ikhlas gitu?"

"Yang penting kan Haechan udah bilang. Mark hyung pergi sana duduk di sofa." usir Haechan.

Haechan kembali fokus ke kegiatan masaknya.

Mark merasa dicueki, dia segera mengeluarkan jurusnya.

Mark tanpa persetujuan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Haechan dan meletakkan kepalanya di pundak Haechan.

"Chaniee." suara berat Mark menusuk ke pendengaran Haechan.

Haechan terkejut bukan main.

Merasakan pelukan dan suara berat Mark membuat jantungnya berdegup kencang.

"Eh? Mark hyung ngapain?! Kok Haechan dipeluk." ucapnya panik.

"Mark hyung, lepasin!"

Sebaliknya Mark semakin mempererat pelukannya.

"Gak bakal lepas sebelum Haechan maafin Mark."

Mau tidak mau Haechan mengiyakan keinginan Mark.

"Iy-iya Haechan maafin kok. Sekarang lepasin ya, Mark hyung."

"Yay!"  Mark berseru.

Mark melepaskan pelukannya lalu mencari kesempatan untuk mengecup pipi Haechan singkat.

"Mark hyung?!" Haechan menyentuh pipinya.

"Hehe." Mark kembali ke sofa ruang tamu dan menyalakan televisi.

"Dasar tukang modus." gumam Haechan.

"Nasi goreng ala chef Haechan siap!"

Mark terbangun gara-gara suara teriakan Haechan.

Haechan membawa piring berisi nasi goreng itu ke ruang tamu.

"Loh kok cuman satu piring?"

"Punya Mark mana?"

"Gak ada." jawab Haechan singkat, padat dan jelas.

Nonsense | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang