seventeenth

102 5 0
                                    

mark hyung🍉
Chaniee
Mark udah sampai di depan pintu
10.37

chaniee🐻
Iya, mark hyung!
10.37

Haechan membuka pintu kamarnya dan berjalan menuruni anak tangga satu per satu.

Sesuai permintaan Mark, penampilan Haechan sedikit berbeda dari biasanya.

Hari ini dia mengenakan kacamata bukan kontak lens. Matanya memang sedikit bermasalah dalam melihat jarak jauh.

Style yang dipakai Haechan juga masih tetap sama, yaitu style casual.

Sweater berwarna coklat ukuran yang lumayan oversized membuatnya terlihat tenggelam membuatnya terlihat imut dengan tulisan "Just Saturday" didepannya.

Salah satu sweater kesayangannya yang hanya dipakai jika keluar dengan orang yang dia sayang. Contohnya Mark Lee.

Dipadukan dengan celana pendek hitam yang menurutnya nyaman untuk beraktivitas.

Tidak lupa dengan kalung sunflower-nya yang selalu menjadi poin pertama dari semua penampilannya.

Haechan sendiri tidak suka berpakain yang banyak macam.

Menurutnya itu terlalu menyusahkan dan membuang-buang waktu.

Tok..tok..tok

"Iya! sebentar Mark hyung. Haechan lagi pakai sepatu nih!"

"Kok ga bisa masuk astaga. Eh udah!"

Haechan cepat-cepat bangkit dan membuka pintu.

Berdiri seorang lelaki dengan poni yang dinaikkan menampakkan jidat lebarnya. Kaos putih lengan pendek dipadukan jaket denim dan celana jeans hitam.

Siapa lagi kalau bukan Mark Lee, calon suam- eh masih pacar.

Wujud Mark yang mempersona membuat Haechan menatapnya tanpa berkedip.

"Kenapa Mark ganteng ya?"

"Eh? Nggak tuh." Haechan tersadar.

"Eh tapi nggak deh. Ganteng beneran."

Mark terkekeh. Dia sengaja ingin membuat Haechan seharian ini jantungan.

"Yaudah yuk!" Mark menarik tangan Haechan.

Mark membukakan pintu mobil untuk Haechan.

"Loh naik mobil?"

Mark mengangguk.

"Ini mobil siapa?"

"Punya Mark."

"Heh?! Haechan baru tau Mark hyung punya mobil sendiri. Kirain hasil nyolong."

Mark menyentil mulut Haechan.

"Duh! Sakit."

"Lain kali Mark gak nyentil lagi tapi Mark cium tuh bibir Haechan."

Haechan melotot.

"Nggak boleh!" Haechan memukul lengan Mark tanpa kasihan.

Haechan segera masuk ke dalam mobil.

"Tumben naik mobil? emangnya motor Mark hyung kemana? Kemalingan?"

"Ish mulut Channie ya. Cuman lagi pengen aja bukan kemalingan."

Haechan meng-oh lalu mengangguk paham.

Haechan kaget. Wajah Mark tiba-tiba berada tepat di depannya.

Nonsense | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang