sixth

181 11 5
                                    

"Uhh" Haechan mengucek matanya, menetralkan pandangannya sambil berusaha untuk bangun

"Loh ini dimana.. perasaan semalam gue ada di gang deh" batin Haechan

Ceklek.. Kriet..

Haechan menoleh ke arah pintu

"Haechan sudah bangun" ucap seorang wanita cantik sambil berjalan ke arahnya

"Loh itu siapa?" gumam Haechan dalam hati sambil melamun

"Haechan?" panggil wanita itu

"Ahh iyaa?" jawab Haechan gugup sekaligus bingung

"Haechan kenapa ada yang nggak enak badannya?" tanya wanita itu khawatir

"Uhmm Haechan nggak papa"
"Uhmm Haechan mau tanya, kenapa Haechan bisa ada disini? terus tante kok bisa tau nama Haechan?" tanya Haechan penasaran

"Loh maksud Haechan apa, Haechan kan pacarnya Mark" jawab wanita itu

"Hah?! Pacar?! Se..sejak kapan?!" bingung Haechan

Raut wajah Haechan berubah menjadi pucat, jantungnya seolah olah berhenti berdetak, dia tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar

"Mah ada apa?" tanya seseorang yang baru saja masuk ke ruangan Haechan

Haechan langsung menoleh ke sumber suara itu dan terdiam

"Sini kamu liat ini Haechan kenapa"

"Loh Chaniee kamu kenapa? kok pucat gitu" panik Mark sambil mengusap wajah Haechan

Jarak wajah mereka cukup dekat, Haechan yang kaget langsung mendorong kuat dada Mark menjauh darinya

"Chaniee kamu kenapaa??" tanya Mark semakin panik

Haechan perlahan lahan mengangkat kepalanya memandang laki laki yang ada di depannya
"Kok bisa gue jadi pacar lo??"

"Hah? Chaniee kenapa ngomong gitu sama Mark. Jangan bercanda Chaniee, Ini Mark pacar kamu" balas Mark

"Ga mungkin" gumam Haechan

( ╹▽╹ )


"Ga mungkin!!" teriak Haechan. Haechan terbangun dengan jantung yang berdetak kencang

Mark tadinya tidur di sebelah ranjang Haechan langsung terbangun dan menatap Haechan

"Chaniee udah sadar?" tanya Mark yang masih setengah ngantuk

"INI GUA DIMANAA!" teriak Haechan panik

"oyy oyy Chaniee kalem dulu, ini di apartemen gue."

"Kok gue bisa ada disini!! Lo apain gue!! Huaaa eommaaaa tolong Haechann." rengek Haechan sambil memukul lengan Mark tanpa belas kasihan

"Aduh Chaniee sakit, lo tenang dulu, gue nggak apa apain lo, beneran deh suer."

"Huaaaaaa" Haechan tiba tiba menangis

"Astaga Chaniee kamu kok lucu banget sih kalo nangis ginii" batin Mark

"Chaniee jangan nangis lagi.. gue ceritain deh kenapa lu bisa ada di apartemen gue."

Haechan menatap Mark dengan wajah yang masih dibasahi air matanya

"Udah udah Chaniee jangan nangis lagi dong, gue nggak apa apain lo kok" Mark menghapus air mata Haechan dengan lembut

Entah kenapa saat Mark menyentuh pipinya, Haechan tidak menangkalnya

Setelah Haechan tenang, Mark mulai bercerita

"Jadi semalam itu gue lagi ke minimarket beli jajan. Trus pas lewat gang deket rumah gue, gue ga sengaja liat lo yang lagi jongkok, mana masih pake seragam sekolah. Karna penasaran gue nyamperin lo, pas gue pegang pundak lo, lo malah teriak terus tiba tiba pingsan."

Haechan mendengar dengan seksama cerita Mark sesekali menghapus sisa air matanya

"Karena gue gak tau rumah lo dimana, ya mau nggak mau gue haris bawa lo ke rumah gue. Yakali gue tinggalin lo di gang tiduran begitu" jelas Mark sambil sibuk mengusap lengannya yang masih sakit

Haechan menatap Mark sambil menunduk sedih, "Maaf" cicit pelan Haechan

Rasanya Haechan ingin menangis lagi karena sudah berburuk sangka kepada Mark

Padahal dia sendiri yang sudah menjahili Mark hingga pergi meninggalkannya

"Mark, gue minta maaf juga soal kejadian pulang sekolah" ucap Haechan denga suara parau

"Ehh Chaniee jangan nangis lagi ya.. udah gue maafin"

Haechan kembali menatap Mark sambil tersenyum, "Makasih Mark"

"Astaga rasanya Mark ingin mengigit Haechan sekarang"

"Eitss tapi Chaniee harus maafin Mark juga yaa. Biar impas" kekeh Mark

"Iyaa iyaa cerewet bener"

"Jadi mulai sekarang kita teman?" tanya Mark sambil tersenyum

"Teman" senyum Haechan

Senangnya hati Mark Lee~

TBC
(≧▽≦)















Nonsense | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang