*Flashback
Hari ini, hari pertama Haechan masuk sekolah baru dan menjadi seorang siswa SMA. Sebenarnya menurut Haechan tidak ada yang berbeda, tetap saja toh dia harus bangun pagi padahal dia sangat malas untuk bangun pagi.
"Chaniee waktunya bangunn" Teriak Ten dari lantai paling bawah tetapi masih bisa terdengar sampai kamar Haechan yang berada di lantai 3.
Tidak ada jawaban
"Haechann sudah waktunya bangun, nanti kalau telat mom bodo amat ya" Teriak Ten mencoba lagi memanggil Haechan untuk kedua kalinya tetapi masih saja tidak ada jawaban. Karena sudah mulai emosi, Ten langsung mengunakan jurus ancamannya.
"Ohh Haechan udah mulai macem-macem ya sama mom. Mom hitung sampai 3 kalo Haechan masih belum mau bangun, mom ga bakalan..." Sebelum ucapan Ten selesai, Haechan langsung bergegas bangun dan mandi.
Ten menghela nafas, "dasar ga anak ga bapak sama aja" gumam Ten.
Setelah selesai dengan urusan kamar mandinya, Haechan bersiap-siap dan langsung bergegas turun ke bawah menghampiri kedua orang tuanya.
"Morning mom dad" Ucap Haechan nyengir sambil memakan roti panggang buatan Ten.
"Morning too" Balas Johnny sambil tersenyum. Mereka berdua lalu menyantap sarapannya kembali. Setelah beberapa menit keduanya sudah selesai sarapan dan bersiap untuk pamit.
"Chaniee, hari ini kamu ke sekolah sendiri ya soalnya dad ada urusan di kantor, harus berangkat cepat gabisa antar chaniee lagi."
"Yaudah dad, no problem" Ucap Haechan sambil mengangkat kedua jempolnya sambil tersenyum.Sungguh menggemaskan manusia satu ini >3
( ꈍᴗꈍ)
Sesampainya di sekolah, Haechan langsung memarkirkan sepeda kesayangan lalu bergegas masuk ke dalam sekolah. Karena Haechan adalah murid baru tentunya dia tidak tahu apapun tentang sekolah ini. Yang dia tahu hanyalah daddy-nya sengaja menyekolahkan dia disini karena jarak sekolah dengan rumahnya bisa dibilang lumayan dekat.
"Buset sekolahnya luas bener dah, kira- kira dimana ya letak kelas gue." Untuk beberapa saat Haechan bingung.
Tapi pada akhirnya Haechan memutuskan untuk jalan-jalan sendiri terlebih dahulu mengelilingi gedung sekolahnya sekaligus mencari letak kelasnya.Sudah 20 menit sejak Haechan berjalan mengelilingi gedung sekolahnya namun dia masih tak kunjung menemukan lokasi kelasnya. Tersisa 5 menit lagi bel akan berbunyi, akhirnya Haechan menyerah dan memutuskan untuk bertanya pada murid-murid yang tak ada satupun yang dia kenal.
"Ehmm permisi"
Orang tersebut menoleh, "Apa?" tanyanya dingin
"Anuu begini, saya murid baru disini jadi saya kesusahan mencari kelas XIPA, kira-kira dimana ya letak kelasnya?" Tanya Haechan gugup karena wajah orang tersebut keliatan galak apalagi ditambah dengan suara dinginnya.
"Di lantai 4 belok kanan" Balasnya dingin
"Ahh rupanya disitu, baik terima kasih banyak umm.."
"Renjun"
"Ah renjun, terima kasih banyak atas bantuannya dan perkenalkan namaku Haechan" Ucap Haechan sambil tersenyumRenjun tidak membalasnya dan pergi meninggalkan Haechan. Haechan lalu menghela nafas kasar, " Ya ampun serem bener dah tu anak" Ucapnya dalam hati.
TBC
(≧▽≦)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nonsense | MarkHyuck
Romansa"Bagaimana jika semua janjimu hanyalah kebohongan yang menyiksaku?" • • • • Enjoy reading <3