third

344 23 5
                                    

Haechan dengan langkah yang tergesa-gesa tanpa melihat nama papan kelas yang tertera langsung membuka pintu kelas yang sudah dari tadi dia cari. Untunglah belum ada guru yang masuk saat dia sampai ke kelas.

Pintu kelas terbuka lebar dan menampakkan Haechan dengan wajah lesuh dan penuh dengan keringat akibat berlari seperti dikejar pocong. Para murid terkejut dan menatap Haechan dengan raut wajah yang heran. Haechan hanya tersenyum canggung karena dia tidak tau harus berbuat apa. Dengan langkah yang cepat Haechan langsung masuk dan duduk di kursi paling ujung yang sangat dekat dengan jendela.

Karena lelah, Haechan memutuskan untuk tidur sebentar sebelum bel sekolah benar-benar berbunyi. Suasana kelas yang tadinya tenang tiba-tiba menjadi ramai saat pintu terbuka. Teriakan para cewek-cewek yang sangat terdengar sangat mengganggu pendengaran Haechan dan akhirnya berhasil membuat Haechan kesal dan terbangun.

"Ih ada apaan sih ribut banget tuh cewe-cewe, ganggu orang tidur aja" Ucap Haechan dalam hati.

Saat Haechan berhasil menetralkan penglihatannya, Haechan dikejutkan dengan penampakan 6 siswa laki-laki yang memasuki ruangan kelas. Sebenarnya Haechan tidak peduli siapa sebenarnya siswa-siswa itu. Tetapi saat Haechan melihat lebih jelas lagi, ternyata ada wajah yang familiar di matanya.

"Loh itu bukannya Renjun yang tadi bantuin gue" Batin Haechan
Saat Haechan sedang fokus menatap Renjun, tiba-tiba kedua mata mereka bertemu. Haechan langsung tersenyum dan melambaikan tangannya. Tetapi lagi-lagi Renjun mengabaikannya dan memilih untuk langsung duduk.

Mood Haechan seketika memburuk.
"Ih sombong bener dah tuh Renjun, disenyumin, disapa malah dicuekin guenya" Batin Haechan kesal.

Karena sibuk dengan pikiran dan lamunannya, Haechan sampai tidak sadar sudah ada seorang siswa yang duduk di sampingnya dan menatapnya.

"Heii jangan melamun terus kelasnya udah mau dimulai" Ucap siswa yang duduk di samping Haechan sambil menepuk pundaknya
Haechan yang tersadar lalu menoleh ke sumber tepukan tersebut.

"Ohh iyaa, thankyou" Balas Haechan sambil tersenyum ramah
"Btw kenalin nama gua Mark, nama lu?" Ucap Mark sambil mengulurkan tangannya
"Haechan" Balasnya sambil tersenyum sekali lagi
Mark tiba-tiba merasa jantungnya berdebar kencang saat melihat Haechan tersenyum seperti itu.

"Manis" gumam Mark
"Hah??"
"Gak ada gapapa" Balas Mark
"Ngomong-ngomong lu kenal Renjun darimana?" Tanya Mark lagi
"Oh itu tadi.."
Bertepatan saat Haechan ingin menjawab, tiba-tiba pintu kelas terbuka dan terlihat seorang guru muda masuk

"Selamat pagi anak-anak" Sapa guru muda itu
"Perkenalkan nama bapak Pak Doyoung, bisa dipanggil Pak Doy" Ucap Pak Doyoung sambil memamerkan gummy smile-nya
Sekelas menjadi heboh terutama para siswi yang histeris saat melihat guru mereka yang sangat tampan.

*Perkenalan nama
<( ̄︶ ̄)>

"Baik sekarang kita mulai ya kelasnya" Ucap Pak Doyoung
"BAIK PAKK" Balas para murid semangat

"Sekarang keluarkan buku Sejarah kalian" Perintah Pak Doyoung
Haechan kaget mendengar apa yang barusan dikatakan oleh Pak Doy dan seketika mematung, "Hah?! Buku Sejarah?! Gue kan anak IPA" Batin Haechan Panik
"Apa jangan-jangan gue salah masuk kelas ya" Batin Haechan lagi

Mark yang sedari duduk menyadari ada yang aneh dari Haechan. Sejak tadi Haechan tidak mengeluarkan bukunya dan raut wajah terlihat panik.
"Haechann" Panggil Mark dengan suara yang sedikit berbisik
"Ahh iya kenapa Mark" Balas Haechan kaget
"Lu kenapa kok ga keluarin buku sejarahnya?" Tanya Mark heran
Haechan menggaruk tengkuk kepalanya sambil tertawa canggung
"Umm keknya gue salah masuk kelas deh Mark" Balas Haechan
"Masa sih Chan" Balas Mark ragu
"Iya gue ga boong" Ucap Haechan dengan raut wajah paniknya

Melihat raut wajah Haechan yang panik menurut Mark terlihat sangat lucu. Ide untuk menjahili Haechan pun tiba-tiba terpikir olehnya.
Mark berdiri dari kursinya lalu berkata "Pak Doy ada yang salah masuk kelas" Ucap Mark sambil menahan tawanya
Semua murid langsung menatap ke arah Mark termasuk Pak Doy
"Siapa Mark" Tanya Pak Doy
"Haechan pak, liat mukanya pak" Tunjuk Mark ke arah Haechan sambil tertawa
"Sialan" Batin Haechan emosi

Semua murid ikut menertawai Haechan
Tanpa aba-aba Haechan berdiri dan berpamitan dengan Pak Doy
"Maaf Pak ternyata saya salah kelas, maaf sudah mengganggu pelajaran bapak, Saya Permisi" Ucap Haechan sambil menunduk sopan
Haechan beranjak pergi dan memberikan tatapan sinisnya kepada Mark

"Awas kau Mark"

TBC
(◍•ᴗ•◍)
Semogaa sukaa( ꈍᴗꈍ) jangan lupa vote, komen dan share ke teman" kalian yaa ♡







Nonsense | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang