Kejadian ini aku alami waktu jalan-jalan ke Bandung bersama 2 orang temanku. Asal kami dari Surabaya dan ini pertama kalinya kami ke Bandung.
Setelah dinyatakan lulus SMU, kami minta ijin sama orang tua agar diperbolehkan jalan-jalan ke Bandung. Maaf, kalau aku tidak bisa menyebutkan nama hotel yang akan aku ceritakan nanti.
Aku masih ingat, tanggal 13 Juni 2018 hari Rabu, dua hari sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri. Kami tiba di Bandung dan langsung cek in hotel di jam 7 malam. Hotelnya bagus bernuansa vintage, terdiri dari 5 lantai. Nomor kamar kami adalah 404.
Aku terpesona dengan corak dinding dan ornamen sepanjang koridor ruangan. Keanehan pertama yang kualami adalah waktu selfie dengan latar belakang lift berwarna silver, saat itu kedua temanku masih berdiri di pintu kamar kami.
Ceritanya setelah kami menaruh barang bawaan kami dikamar, kami mau turun ke bawah untuk mencari makan malam. Saat itu aku keluar terlebih dahulu, saat selfie itulah, lift di belakangku tiba-tiba terbuka padahal aku belum memencet tombolnya sama sekali.
Aku kaget karena saat melihat ke dalam lift tidak ada siapa-siapa, hanya saja saat itu aku tidak terlalu memikirkannya, sampai saat aku mengecek foto selfieku satu per satu.
Aku terkejut saat melihat foto itu, ada sosok bayangan putih. Tampak menyerupai seorang wanita yang menyembulkan setengah badannya dari ruang lift yang terbuka.
Otomatis itu membuat kami ketakutan, antara percaya dan tidak, tapi kami lebih memilih untuk naik tangga sewaktu kami kembali ke kamar malam itu.
Menjelang tidur, aku terbangun dengan suara ketukan di jendela. Kalau gak salah itu terjadi di jam 1. Ketukan itu terdengar beberapa kali, saat aku bangunin temanku suara ketukan itu hilang, tapi setengah jam kemudian ketukan itu kembali terdengar.
Kami menjadi histeris karenanya, soalnya kamar kami kan di lantai 4. Temanku yang paling jangkung memberanikan diri membuka gorden jendela.
Kami menemukan bekas telapak tangan di kaca, sontak kami teriak dan lari keluar kamar. Kami sampai panggil petugas pelayan kamar untuk mengecek kamar kami. Tapi saat dia sampai di kamar kami, bekas telapak tangan itu sudah lenyap.
Pagi-pagi sekali kami langsung cek out dari hotel itu.
Sejak itu aku dan temanku tidak bisa menemukan nama hotel itu di internet, bahkan sebulan yang lalu saat kami kembali ke Bandung, kami mencoba mencari hotel itu tapi tidak ada.
Jelas-jelas kami menyusuri jalan yang sama, beberapa bangunan masih sama seperti sebelumnya hanya hotel itu saja yang lenyap.
-End-
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Ketika Aku di Sini
FantasyKumpulan cerpen ini saya buat selama 30 hari ke depan dalam memenuhi tantangan menulis #30harikonsistenmenulis Semua cerita yang ada adalah bagian dari kerajaan khayalku yang ingin kubagikan kepada semuanya. Btw, judul mana yang paling kalian suka d...