PERSAHABATAN

44 15 11
                                    


Di sebuah Desa Kucing, biasanya mereka berteman dengan yang sejenis, tapi ada 2 sahabat kucing yang berteman baik walaupun mereka berbeda.

Kucing yang cantik ini bulunya berwarna hitam, dia sangat manis dengan bulunya yang lembut, hanya saja dia terlahir tanpa ekor, sedangkan temannya si kucing kuning adalah kucing yang berekor panjang nan indah, walau bulunya tak selembut si kucing hitam. Mereka sangat berbeda tetapi dapat berteman dengan baik.

Suatu hari saat mereka sedang jalan-jalan ke pasar. Kucing hitam melihat ada toko yang menjual ikan lezat, toko itu ada di seberang tempat mereka berdiri. Dia ingin mengajak temannya ke sana. Tapi, karena cuaca sangat panas, si kucing kuning juga ingin membeli minuman.

“Tam, aku haus, temani aku beli minuman ya.” kata kucing kuning.

“Tapi Ning, kalau saya ikut kamu pergi beli minuman dulu, nanti antrian di toko ikan itu semakin panjang.” jawab kucing hitam sambil menunjuk ke toko seberang.

“Oh.. kalau gitu, saya pergi cari minuman dan kamu ke sana beli ikan.” jelas si kuning.

“Oke.” jawab si hitam dan mereka pun berpencar.

Akhirnya kucing kuning berjalan ke ujung jalan untuk membeli minuman, ternyata di sana juga ramai. Setelah beberapa saat ikan pesanan kucing hitam selesai. Dia pun mengambilnya dan hendak menyusul si kuning.

Tapi, dalam perjalanannya si hitam kesandung batu akibatnya ikan itu jatuh ke tanah dan menjadi kotor.

“Bagaimana ini, ikannya jadi kotor, aku jadi tidak bisa membaginya ke si Kuning, padahal aku berharap kami dapat makan ikan ini bersama-sama.” ucap kucing hitam mulai menangis.

Tak jauh dari sana, kucing kuning yang melihat temannya sedang membungkuk di tanah langsung berlari dan menghampiri.

“Ada apa?” tanyanya buru-buru.

Masih menesteskan air mata, si hitam menatap temannya itu, “Ikannya jatuh dan jadi kotor, bagaimana ini? Padahal aku sangat ingin memakan ikan ini berdua sama kamu.” isaknya sambil menghapus air mata.

Dalam hati si kuning, dia merasa sangat terharu, sahabatnya memikirkan tentang dirinya dan mau berbagi makanan dengannya, sedangkan dia hanya membeli satu botol minuman untuk diri sendiri.

Sambil menatap si hitam. Kuning berkata, “Nih, ambil minuman ini untuk mencuci ikan itu, kita masi bisa memakannya.”

“Jangan, kamu kan haus, bagaimana denganmu nanti?” tanya si hitam.

“Tidak apa apa, kita masih bisa membelinya lagi, yang penting ikanmu bersih dulu. Nih ambil.” ucap si kuning sambil memberikan botol minumannya.

“Terima kasih Ning.” ucap si hitam gembira.

Kucing kuning sangat bahagia melihat temannya kembali tersenyum, dalam hatinya dia merasa sudah melakukan perbuatan yang benar. Ini bagiannya untuk berbagi, sama halnya dengan si hitam yang ingin berbagi makanan dengannya.

Mereka lalu mencuci ikan itu.

“Ayo kita ke sana, di tempat aku beli minuman ini ada tempat kosong, kita bisa duduk di sana sambil pesan minuman yang baru.” kata si kuning sambil menggandeng tangan temannya itu.

“Ayo!” jawab si hitam dengan semangat.

Saling mengasihi dan mau berbagi adalah bentuk persahabatan yang indah.

-End-

Cerita Ketika Aku di SiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang