Ara menyerbu masuk ke dalam kelas, lalu menghampiri Selly yang tengah mendengarkan musik menggunakan earphonenya.
"SELL, SELLY" panggil Ara dengan nada tinggi, tapi Selly masih asik dengan musik yang dia dengar sambil menganggukkan kepalanya mengikuti nada lagu.
"SELLL !!!!!" panggil Ara, sambil mencabut earphone di telinga Selly
"Kenapa ??" Tanya Selly heran
"Lu budeg ya ?? Gw panggil kenceng ga denger-denger"
"Iyaa sorry, jangan cemberut dong" ucap Selly sambil menggesekkan lengannya di lengan Ara.
"Semalem gimana rasanya ??"
"Hah ?? Apaan ??" Tanya Selly heran karena pertanyaan Ara terasa ambigu
"Lu kan semalem di anterin sama kak Max"
"Iyaa terus ?? Rasa yang lu maksud apa ?? Strawberry ?? Coklat ?? Taro ??"
"Lu kira minuman apa ??"
Selly mengembuskan nafasnya, lalu menatap Ara, dia meraih earphonennya dari tangan Ara. Lalu memakainya kembali.
"Lagian lu nanya ga jelas"
"Maksudnya gw tuh gimana rasany-" ucapan Ara terpotong karena ada yang memukul-mukul papan tulis dengan penggaris.
Ara menolehkan kepalanya ke papan tulis, dan ternyata itu guru sosiologisnya. Ara menghembuskan nafasnya, lalu duduk menghadap depan.
"Perasaan belum bel pak ??" Tanya Ara
"Bellnya lagi rusak"
"Oohhhhh" ucap seluruh murid di kelas dengan panjang
"Iyaaaaa murid-murid ku" ucap guru sosiologi, sambil menekan kata iyaa dengan panjang
***
Jam istirahat pun dimulai, Ara dan Selly berjalan beriringan menuju kantin sekolah.
"Lu mau pesen apa ?? Biar gw pesenin" ucap Selly
"Gw mau mie goreng+telur, minumannya es teh manis hangat"
"Mana ada es teh manis hangat, stres lu"
"Iyaa gw stres mikirin Max, aaaaaa gila, dia ganteng banget sell"
"Sttt nanti aja ceritanya, jadi mau hangat atau es ??"
"Hmm es" ucap Ara sambil memanyunkan bibirnya
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan Ara dan Selly pun datang.
"Jadi sell ??" Tanya Ara pada Selly setelah menelan sesuap mie
"Jadi apa ??"
"Yang gw tanyain di kelas, lu belum jawab"
"Apa ?? Lu aja belum nanya apa-apa sama gw"
Ara menghela nafasnya,
"Gimana rasanya dianterin sama kak Max ??" Tanya Ara
"Ngga gimana-gimana, biasa aja"
"Lu ga tertarik sama kak Max ?? Cowok ganteng gitu lu ga tertarik??"
"Ngga, lu tertarik ??"
Ara menganggukkan kepalanya, tanda iyaa, Selly yang tadinya fokus menyendok makanannya, menatap Ara sekilas. Ara yang melihat Selly seperti itu merasa aneh dengan tatapannya, dari tatapan Selly seperti ada rasa kecewa di dalamnya.
Selly hanya diam, Ara pun tidak tahu dia harus apa. Lalu mereka melanjutkan makannya dengan diam.
***
Bell sudah kembali berbunyi saat jam pulang, Selly meninggalkan Ara di kelas yang masih membereskan buku-bukunya.
"Sell tunggu !!" Ucap Ara yang melihat Selly terus berjalan di koridor kelas tanpa menunggu dirinya.
Selly memberhentikan langkahnya, tanpa menoleh kebelakang.
"Lu kenapa sih sell ??"
"Gw gak papa, cuma pengen buru-buru sampe ke kostan"
"Mau bareng ?? Supir gw udah ada digerbang"
"Ngga usah Ra, gw duluan ya. Bye" ucap Selly lalu berlari kecil meninggalkan Ara yang masih mematung, menatap punggung Selly.
"Dia kenapa sih ??" Ucap Ara dengan nada kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER IS MY IDOL (ON GOING)
Teen Fiction"Udah ya Ra, bobo gih. Nanti dimarahin bunda" ucap Kyy lalu mengelus rambut Ara dengan lembut "Ya ampuunn, aaaaaa bang Kyy manis banget sih sama adek" ucap Ara dalam hati, lalu mengangguk mengiyakan apa yang Kyy bilang