"Ayah jemput" ucap Ara, saat telponnya sudah tersambung dengan Daniel
"Ayah masih banyak kerjaan, kamu pulang bareng bang Kyy aja ya"
"Ah ayaah, ga bisa ditunda bentar apa kerjaannya ?? Bang Kyy mana mau sama adek"
"Ngga bisa adek, ayah ada janji sama klien penting. Adek naik taksi aja kalo ngga mau sama abang"
"Hmm" ucap Ara lalu mematikan teleponnya.
Ara lalu memesan ojek online, Ara menatap jalanan yang ramai dengan kendaraan yang berlalu-lalang. Ara seketika terdiam saat motor Kyy berlalu begitu saja melewati dirinya.
Ingin sekali rasanya Ara menendang motor Kyy yang sedang membonceng Jihan. Jihan tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Ara seakan-akan mengejek Ara.
"Egh, awas aja lu" ucap Ara dengan kesal
Handphone Ara berdering, ada nomer tidak dikenal menelponnya, Ara pun segera mengangkatnya.
"Hallo"
"Hallo kak saya dari ojol"
"Ohh iyaa, bapak dimana ?? Saya udah nunggu dari tadi nih"
"Saya di rumah kak"
"Hah ?? Kok di rumah ?"
"Maaf kak, cancel aja ya. Anak saya sakit, saya mau bawa anak saya ke rumah sakit"
"Eh tap- i"
Tut Tut Tut
Ara menghembuskan nafasnya, Ara sudah menunggu lebih dari setengah jam namun yang ditunggu malah memberikan harapan palsu.
Ara mencoba memesan ojek online lagi namun tak ada satu pun pengemudi yang menerima pesanan Ara, ojek, taksi sudah Ara coba namun tetap saja tidak ada hasil.
"Maaf, pengemudi sedang sibuk"
Tulisan itu kerap muncul di layar handphone Ara
"Ini satu kota pada pake ojol ya, ga ada yang nyangkut satu pun dari tadi" ucap Ara
Ara mencoba menghubungi Meyda, dia harap bundanya bisa menjemput dia, namun Meyda tak kunjung mengangkat telpon Ara.
Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, ingin rasanya Ara menangis, ayah, bunda, dan kakaknya semua sibuk dengan urusan masing-masing.
Tak ada taksi satu pun yang berlalu lalang di jalan, Ara bingung harus pulang bagaimana.
Ara tersentak kaget, karena tiba-tiba ada tangan yang merangkul pundaknya, Ara menoleh ke samping dan ternyata itu Raskal.
"Ayo pulang" ucap Raskal sambil menarik tangan Ara menuju mobilnya yang terparkir.
Raskal langsung membuka pintu mobil untuk Ara.
"Apaan sih lo ? Main tarik-tarik aja" ucap Ara dengan kesal, sambil berusaha melepaskan tangan Raskal yang dari tadi menggenggam tangan Ara dengan kuat.
Raskal tidak menanggapi Ara, dia langsung mendorong bahu Ara agar Ara masuk ke dalam mobil. Raskal dengan cepat duduk di kursi pengemudi.
"Gila lo ya ?? Keluarin gw" ucap Ara sambil berusaha membuka pintu mobil yang telah dikunci Raskal.
Raskal mendekati Ara membuat jarak diantara mereka berdua hanya 5 cm. Ara terdiam melihat tingkah Raskal.
"Lo mau ngapain, jangan macem-macem lo !!" Ucap Ara dengan histeris, namun Raskal tetap mendekat ke arah Ara
Jujur saja wajah Raskal terlihat menyeramkan dan membuat Ara takut. Bagaimana tidak, Raskal menariknya tiba-tiba dengan wajah datar, dan sampai detik ini pun wajah Raskal tetap datar.
"Iiiiiiiii dasar cabul" ucap Ara sambil berusaha menjauhkan badan Raskal
Raskal mengambil sabuk pengaman di samping Ara lalu memakaikannya untuk Ara, lalu Raskal melajukan mobilnya. Ara merasa malu karena telah menyebut Raskal cabul, namun Ara berusaha bersikap biasa saja.
"Sorry" ucap Raskal memecah keheningan
"Tadi ada cowok yang merhatiin lu, jadi gw bawa lu ke mobil gw" lanjut Raskal
Memang ada seorang laki-laki yang memperhatikan Ara, dari sorot mata laki-laki itu terlihat seperti ingin menculik Ara.
"Rumah lu dimana?" Tanya Raskal tanpa mengalihkan pandangannya ke jalan
***
"Makasih ya" ucap Ara pada Raskal yang telah mengantarnya pulang
Raskal tidak menanggapi ucapan Ara, dia langsung pergi begitu saja, dan tentunya dengan wajah datar.
"Yeuhh, dasar cowok aneh !!" Ucap Ara dengan kesal, karena Raskal pergi begitu saja tidak membalas "sama-sama" atau "iyaa" atau bahkan tidak membalas senyum Ara.
Ara yang tadinya ingin berdamai dengan Raskal memilih mengurungkan niatnya karena sikap Raskal yang menurutnya menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER IS MY IDOL (ON GOING)
Genç Kurgu"Udah ya Ra, bobo gih. Nanti dimarahin bunda" ucap Kyy lalu mengelus rambut Ara dengan lembut "Ya ampuunn, aaaaaa bang Kyy manis banget sih sama adek" ucap Ara dalam hati, lalu mengangguk mengiyakan apa yang Kyy bilang