32

12 4 3
                                    

Ara menghela nafasnya lega, sebab guru biologinya akan memeriksa tugas itu di ruang guru.

***

"Astaga" Ucap guru biologi Ara, guru itu kaget melihat jawaban tugas Ara

Guru biologi Ara menghampiri wali kelas Ara yang sedang duduk di mejanya.

"Bu ini anak mu kok bisa kayak gini yaa" ucap guru biologi itu sambil memberikan buku biologi Ara

"Maksudnya bu?" Tanya wali kelas Ara heran

"Ini coba liat, masa tugas dari saya isinya kayak gini ??"

Wali kelas Ara menggelengkan kepalanya setelah membaca buku Ara. Wali kelas Ara pun meminta maaf atas kelakuan.

Raskal masuk ke dalam ruang guru berniat menemui salah satu guru yang mengurus seragam sekolah, rencananya Raskal akan mengambil seragam sekolahnya, namun ternyata guru tersebut masih mengajar.

Wali kelas Ara yang melihat Raskal pun memanggilnya.

"Raskal" panggil wali kelas Ara

"Iyaa Bu"

"Saya mau minta tolong, panggilin Ara ya, suruh dia ke meja saya"

"Baik bu"

***

Raskal menghampiri Ara yang sedang memejamkan matanya, dengan tangan satunya memangku wajah.

"Ehemm" dehem Raskal, namun Ara tetap dengan posisinya.

"Ehemm" dehem Raskal kembali

"Ehemm" kesekian kalinya Raskal berdehem, namun Ara tidak merespon sama sekali.

Raskal menduga Ara sedang tertidur, Raskal menggenggam tangan Ara yang sedang memangku wajahnya, lalu Raskal menarik tangan Ara sekaligus membuat Ara terkejut.

Ara menatap Raskal dengan tajam, Ara merasa sangat kesal dengan tingkah laku Raskal.

"Punya sopan santun ga sih ??" Tanya Ara dengan kesal

"Dipanggil wali kelas di ruang guru" ucap Raskal, dan tidak menanggapi perkataan Ara

"Eggghh" erang Ara dengan kesal

Ara bangkit dari tempat duduknya, lalu menghentakkan kakinya, Ara dengan sengaja menyenggol bahu Raskal dengan kencang, membuat Raskal sedikit hilang keseimbangan.

Saat Ara berjalan menuju ruang guru, Ara merasa dibelakangnya ada seseorang yang mengikutinya. Ara pun menoleh ke belakang untuk memastikan.

"Ngapain Lo ngikutin gw ??" Tanya Ara dengan kesal, karena sedari tadi Raskal mengikutinya.

Raskal tidak menanggapi perkataan Ara, Raskal terus berjalan sampai melewati Ara yang terlihat sangat kesal.

"Anaknya siapa sih Lo ?? Nyebelin banget" ucap Ara, setengah berteriak.

***

"Ara saya sangat kecewa dengan tingkah laku kamu, saya malu. Banyak guru-guru yang mengajar di kelas mengeluh dengan sikap kamu" ucap wali kelas Ara

"Saya juga malu klo ibu ngomong gini di ruang guru, ibu ga liat banyak orang yang ngeliat saya ?" Ucap Ara, berbisik kepada wali kelasnya

Wali kelas Ara menghela nafasnya dengan kasar, dia membawa Ara ke depan ruang guru. Karena saat ini masih jam pelajaran jadi di luar tidak begitu ramai.

"Saya tidak peduli kamu anak siapa"

"Gak papa Bu, saya juga ga peduli klo ibu peduli atau ngga saya anak siapa" ucap Ara dengan santai

Wali kelas Ara menggelengkan kepalanya, dia heran kenapa murid satunya ini sangat keras kepala dan susah diatur.

"ini surat panggilan untuk orang tua kamu. Besok pagi salah satu orang tua kamu harus menghadap saya dan guru BK" ucap wali kelas Ara sambil menyerahkan surat untuk orang tua Ara

Ara mengambil surat tersebut, lalu menaruhnya di dalam saku. Raskal pun keluar dengan membawa beberapa seragam sekolah di tangannya.

"Mangkanya jangan nakal" ucap Raskal, lalu berjalan melewati Ara

Raskal sedikit mendengar pembicaraan Ara dan wali kelasnya.

"Mingkinyi jingin nikil. Bicit !" ucap Ara sambil menatap punggung Raskal.



MY BROTHER IS MY IDOL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang