Ara menghampiri meja di pojok kantin,
"Lama banget sih lo Ra" ucap Ana
"Kenapa ?? Mau minta di bayarin ??" Ucap Ana lalu menarik kursi dan duduk bersama Ana dan teman-temannya.
"Ehh apaan, nggalah. Malahan ini gw udah pesenin lu makanan, udah gw bayar juga kok" ucap Ana diikuti anggukan teman-temannya.
Ara menatap Ana dan temen-temennya secara bergantian, lalu mulai melahap makanan yang Ana pesan untuknya.
"Baik kok, kenapa gw harus jauhin mereka ??" Ucap Ara dalam hati, lalu menaikkan bahunya
***
"Siang anak-anak" ucap guru seni budaya
"Siang pak" ucap seluruh murid dengan serempak
"Hari ini kita akan belajar tentang lagu, coba bapak tanya naon pengertian Tina lagu ??"
"....." Seluruh murid terdiam karena tidak mengerti apa yang diucapkan guru seni budaya tersebut.
"Naha caricing ??" Ucap guru tersebut
"Aduhhh maaf pak, aing dan teman-teman teh ga ngerti bapak ngomong apa" ucap Ara dengan santai
Ara dengan santai menyebut dirinya dengan sebutan 'Aing' yang dalam bahasa Indonesia artinya 'Gua', Ara sering mendengar istilah 'Aing' dari komentar netizen di Instagramnya, Ara yang bertanya-tanya apa itu 'Aing' langsung membalas komentar tersebut untuk menanyakan artinya. Dan para netizen memberitahu Ara bahwa 'Aing' adalah bahasa Sunda yang artinya adalah 'Aku'.
"Ehh ai kamu, uang aing. Yang sopan klo ngomong teh" ucap guru tersebut
"Saya bukan ai pak, saya Clara" ucap Ara
"Astagfirullah, maksudnya bapak teh bukan gitu atuh"
"Clara pak, bukan atuh"
"Saya rieut ini mah ngomong sama kamu"
"Lah nama bapak kan Asep bukan rieut, bapak ganti nama ??" Tanya Ara dengan polos
Guru seni budaya itu menggelengkan kepalanya, tidak sadar bahwa dirinyalah yang salah karena mengajar mata pelajaran seni budaya di sekolahan Jakarta dengan bahasa daerah asalnya.
"Sini ke depan" ucap pak Asep, guru seni budaya Ara sambil memejamkan mata, dan memijat keningnya.
"....."
Pak Asep membuka matanya, menatap Ara yang masih duduk dengan santai.
"Ai kamu sini, ke depan, saya teh manggil kamu" ucap guru itu sambil menunjuk Ara
"Saya pak ??" Ucap Ara sambil menunjuk dirinya sendiri
"Iyaa kamu cantik" ucap pak Asep menekankan kata 'cantik'
"Ahh si bapak bisa ajaa" ucap Ara dengan pura-pura tersipu
Seluruh murid di kelas Ara terbahak-bahak melihat kelakuan Ara dengan pak Asep.
Ara berdiri dari duduknya, lalu menuju meja guru di depannya.
"Coba kamu nyanyi 1 lagu" ucap pak Asep
"Lagu apa pak ??"
"Apa aja terserah kamu, mau barat, mau dangdut, mau lagu daerah. Ini teh hukuman buat kamu"
"Lah kok saya dihukum, saya salah apa ??" Ucap Ara yang merasa tidak bersalah
"Salahnya udah banyak ngomong" ucap pak Asep yang matanya kembali memejam, dan tangan satunya memijat kening.
Ara menjulurkan lidah pada pak Asep, murid dikelas Ara tertawa melihat tingkah Ara yang berani. Suara tawa yang mengisi kelas membukakan mata pak Asep.
"Mana nyanyinya ??" Ucap pak Asep pada Ara
"Iyaa ini mau nyanyi pak" ucap Ara
Pak Asep kembali memejamkan matanya, lalu Ara mulai bersuara, menyanyikan lagu The Kid LAROI ft. Justin Bieber STAY.
I get drunk, wake up, I'm wasted still
I realize the time that I wasted here
I feel like you can't feel the way I feel
Oh, I'll be fucked up if you can't be right here
Ara menyanyikan lirik lagu tersebut dengan nada yang disama-samakan dengan penyanyinya, dan kepala Ara yang mengangguk kencang membuat rambut Ara berantakan, tanpa Ara sadari suaranya malah terdengar cempreng dan tidak jelas menyanyikan apa.
Murid di kelas Ara tertawa terbahak-bahak mendengar Ara bernyanyi, pak Asep pun langsung membuka matanya karena kaget dengan suara Ara yang kebalikan dari kata indah.
"Astagfirullah, saya stres ngajar kamu lama-lama" ucap pak Asep sambil mengelus dadanya
"Nyanyi yang serius buruan" lanjut pak Asep sambil memejamkan matanya kembali
Ara menghela nafasnya, lalu kembali membuka suara, kali ini Ara bernyanyi dengan serius. Ara menyanyikan lagu Frank Sinatra Fly Me To The Moon, namun dengan mengikuti nada yang telah di cover orang lain.
Kali ini suara Ara sangat indah didengar, pak Asep langsung membuka matanya karena kaget dengan suara Ara yang berubah drastis menjadi sangat indah.
'gila suara si Ara bagus juga, beda banget sama yang tadi anjir'
'ngantuk gw dengernya, cocok ni buat pengantar bobo'
'adem banget dah'
'tapi bandel njir'
'ya gpp bandel, masih punya bakat'
'iyaa coba klo ga bandel, idaman sih pasti'
'halahh ngomong luu, dia juga belum tentu kali mau sama lu'
Begitu kira-kira pembicaraan para murid dikelas Ara saat mendengar Ara bernyanyi. Ara selesai bernyanyi, lalu matanya menyapu seluruh kelas.
"Hayooloh pada tercengang kan denger gua nyanyi" ucap Ara sambil jarinya menunjuk dari sisi kanan sampai sisi kiri kelas.
"Bagus suara kamu, tepuk tangan Hela atuh buat neng Saha tadi ??" Ucap pak Asep
"Hah ??" Ucap Ara bingung
"Kamu namanya siapa??"
"Clara pak"
"Tah tepuk tangan buat neng Clara" ucap pak Asep lalu diikuti suara tepuk tangan murid di kelas Ara.
Pak Asep pun pamit keluar kelas, karena suara bel pergantian pelajaran sudah terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER IS MY IDOL (ON GOING)
Teen Fiction"Udah ya Ra, bobo gih. Nanti dimarahin bunda" ucap Kyy lalu mengelus rambut Ara dengan lembut "Ya ampuunn, aaaaaa bang Kyy manis banget sih sama adek" ucap Ara dalam hati, lalu mengangguk mengiyakan apa yang Kyy bilang