Hari ini Ara berangkat sekolah lebih awal dibanding hari sebelumnya, Ara sengaja berangkat sangat pagi menggunakan taksi online karena Ara belum berani bertemu dengan Meyda dan Daniel.
Ara duduk seorang diri di kelasnya, mata Ara berair seiring Ara menguap, Ara merebahkan setengah badannya di atas meja dengan tangannya yang menjadi bantal lalu Ara memejamkan matanya.
Rasanya berat sekali bagi Ara untuk memulai hari, semalaman Ara begadang untuk mengerjakan tugas sekolah, sulit rasanya bagi Ara untuk menjawab soal-soal itu.
Ara tertidur di kelasnya dengan mata bengkak karena menangis berjam-jam.
***
"Ara" ucap seseorang membangunkan Ara dengan lembut
"Araa bangun, ini sudah bel"
"Egh" Ara perlahan membuka matanya
Terlihat jelas di depannya ada guru seni budaya Ara yaitu pak Asep, Ara langsung duduk dengan tegak dengan muka yang masih terlihat baru saja bangun tidur.
"Maaf pak" ucap Ara dengan pelan
"Gak papa, kamu ke toilet gih cuci muka" ucap pak Asep
Ara menganggukkan kepalanya, mengiyakan perintah gurunya. Ara bergegas keluar kelas menuju toilet.
"Selamat pagi anak-anak"
"Pagi pak" ucap murid dikelas Ara dengan serempak
"Mulai hari ini dan seterusnya saya akan menjadi wali kelas baru untuk kalian"
"Ohh ya, karena wali kelas kalian baru, saya ingin suasana kelas yang baru juga, oleh karena itu saya ingin teman sebangku kalian di ganti ya"
Tidak sedikit murid yang mengeluh tidak ingin berpisah dengan teman sebangkunya membuat suasana kelas menjadi ricuh.
Dan ada juga beberapa murid yang ingin memilih sendiri dengan siapa dia ingin duduk. Terkecuali Raskal, dia hanya diam tidak berekspresi, menurutnya duduk dengan siapa saja bukanlah hal yang penting.
"Hei !! Sudah, biar saya yang nentuin kalian sebangku sama siapa" ucap pak Asep
Akhirnya semua murid pasrah dengan keputusan wali kelas barunya itu.
"Ana duduk sama Selly ya"
"Dan terakhir Raskal duduk dengan Clara, silahkan pindah"
Raskal mengikuti perkataan pak Asep, begitu pun Ana.
***
"Lo ngapain disini ?" Tanya Ara yang baru saja kembali dari toilet dan mendapati Raskal duduk di sebelah kursinya
Raskal hanya diam tidak membalas ucapan Ara
"Lo bisu ya ?" Tanya Ara dengan kesal
"Saya yang suruh, mulai saat ini dan seterusnya kalian berdua satu meja" ucap pak Asep menjawab pertanyaan Ara"Saya ngga mau" ucap Ara
Raskal hendak berdiri berniat duduk di kursi lain, namun dihentikan oleh pak Asep
"Raskal duduk"
"Kok bapak jadi ngatur sih ??" Tanya Ara dengan kesal
"Saya wali kelas kamu sekarang, jadi saya berhak mengatur kelas ini"
Ara menghela nafasnya dengan kasar, lalu dengan terpaksa Ara duduk di sebelah Raskal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER IS MY IDOL (ON GOING)
Teen Fiction"Udah ya Ra, bobo gih. Nanti dimarahin bunda" ucap Kyy lalu mengelus rambut Ara dengan lembut "Ya ampuunn, aaaaaa bang Kyy manis banget sih sama adek" ucap Ara dalam hati, lalu mengangguk mengiyakan apa yang Kyy bilang