You Are (Not) My Destiny Part 45

20 1 0
                                    

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

1. Kim Minseung – Boom Boom Boom

2. SEVENTEEN – Campfire

3. GOT7 – Confession Song

4. K.Will – Day 1

5. SF9 – Different

6. Chen & Punch - Everytime

7. Sondia – First Love

8. Yook Sungjae – From Winter

9. Plastic – Gangnam Exit 4

10. THE BOYZ – Good Bye

HEO CHUNGDAE'S POV

Ini botol soju kedua yang kuhabiskan. Aku masih punya tiga botol lagi, aku berhasil membawanya bersamaku. Suasana di balkon atas gedung agensi kami memang sepi seperti dugaanku, sementara semuanya berkumpul di lantai dasar untuk pesta malam tahun baru. Aku melihat ke kejauhan, ke langit malam kota Seoul, sementara sebentar lagi tahun akan berganti. Tahun ini akan menjadi tahun permulaan untukku lagi. Aku akan memulai segalanya dari 0 lagi. Aku sudah mendengar desas-desusnya... namun aku tak perlu benar-benar memastikannya, aku tau cepat atau lambat, itu akan terjadi. Aku meraba-raba untuk mengambil botol yang lain... tapi aku tidak menemukannya di lantai tempat aku meletakkannya tadi. Kemana botol-botol sojuku?

"Mencari ini?"

"Oh, Youngkyong!"

"Apa yang oppa lakukan sendirian disini? Mereka mencarimu," protes Youngkyong yang tampak cemberut.

"Ah masa? Kurasa mereka hanya focus padamu?"

"Benar kok. Dan mereka tidak terlalu focus padaku. Lihat, aku juga bisa kabur."

"Darimana kau tau aku ada disini?"

"Oppa kan pernah bilang, oppa suka sendirian di balkon gedung apartemen kalian juga?" Youngkyong balik bertanya.

"Oh ya... aku pernah bilang ya."

Lalu mendadak, Youngkyong berjalan ke tengah balkon dan duduk begitu saja di lantainya.

"Ya, Suk Youngkyong! Gaunmu itu kan mahal!"

"Capek berdiri terus. Lagipula begini lebih nyaman."

Dia memperbaiki posisi rok gaunnya yang panjang ketika dia duduk memeluk kedua lututnya, lalu dia memberi isyarat memanggilku mendekatinya. Aku tertawa melihat betapa bebasnya dia, meskipun sekarang dia adalah artis terkenal. Aku duduk di sampingnya dan melepaskan kancing-kancing pada jasku.

"Aku setuju, begini lebih nyaman," ujarku sambil meletakkan telapak tanganku agak ke belakang untuk menopang tubuhku.

"Aku bawa ini."

Seperti sulap, Youngkyong mengeluarkan sebungkus camilan cumi.

"Kalau minum soju, harus ada camilan. Dan, harus ada teman juga."

"Dan sekarang aku sudah punya keduanya. Aku boleh mabuk?"

"Aku tidak bilang oppa boleh mabuk, tapi ya, oppa boleh lanjut minum."

Aku tertawa dan bersulang soju dengan Youngkyong. Dia bukan peminum yang baik, tapi dia juga tidak begitu buruk, jadi kurasa dia tidak akan mabuk dengan mudah.

"Kenapa oppa begitu ingin mabuk?" tanya Youngkyong, "apakah karena apa yang diposting Joonki oppa?"

Aku berhenti minum dan memandangi Youngkyong dengan lekat.

(Indonesian ver) You Are (Not) My Destiny // 넌 내 운명(안)입니다Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang