You Are (Not) My Destiny Part 57

14 1 0
                                    

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

1. K.Will – Day 1

2. SF9 – Different

3. Chen & Punch - Everytime

4. Sondia – First Love

5. Yook Sungjae – From Winter

6. Plastic – Gangnam Exit 4

7. THE BOYZ – Good Bye

8. MXM – Good Day

9. MONSTA X - Gravity

10. Im Hanbyul – Heejae

BAEK CHOEUN'S POV

"Selamat makan!"

Kurasa aku bisa menghabiskan semua bekal ini sendirian karena aku sangat kelaparan. Yang menemaniku makan malam ini adalah Minki, yang kuberi sedikit susu. Baru saja aku akan menjepit udang dengan sumpitku, bel apartemenku berbunyi. Aku terpaksa meletakkan sumpitku lagi.

"Siapa..."

"EONNI!"

Kukira baru saja ada badai yang menghantamku ketika aku membuka pintu, aku mengenal sosok Youngkyong yang memelukku. Berturut-turut, Chinye dan Yeowoo masuk ke apartemenku.

"Ada apa ini?"

"Eonni tidak suka kami datang mendadak?" tanya Chinye yang sudah berjongkok dan bermain dengan Minki.

"Suka. Aku hanya kaget."

"Kuharap eonni punya banyak makanan karena aku lapar," ujar Youngkyong yang akhirnya melepasku.

"Oh ya, aku punya banyak makanan sih... ayo, makan bersamaku."

"Bolehkah kami menginap? Kami sedang bosan," ucap Yeowoo yang sudah duduk santai di sofa, "kita bisa main sebelum tidur."

"Wah, ide yang bagus. Ayo. Aku akan siapkan kamar tamu untuk kalian."

"Bagaimana kalau kita tidur bersama saja?" usul Chinye.

Proyek tidur berempat dalam satu ranjang membuatku merasa geli. Ranjangku tidak terlalu besar, tapi kesempatan ini jarang terjadi.

"Tentu. Kenapa tidak? Ayo kita makan dulu. Aku lapar sekali."

"Ah makanan ini tidak cukup untuk kita berempat. Apakah kita harus memesan makanan tambahan atau kita memasak ramyeon?" tanya Youngkyong yang sudah nyaman menjelajahi dapurku dan membuka lemariku, "eonni punya banyak ramyeon."

"Masak ramyeon saja! Aku akan membantu!" seru Yeowoo yang cepat-cepat berlari ke dapur.

Aku tertawa melihat tingkah mantan anak muridku ini. Saat itu, ponselku berbunyi. Aku mengambilnya dan rupanya Donghyun mengajakku video call jadi aku segera menerimanya.

"Noona!"

Aku bahkan belum mengatakan apapun, suara Donghyun sudah terdengar seperti merengek. Aku tertawa dan memperhatikan keadaan di sekitarnya.

"Kau masih di lokasi?"

"Bagaimana noona tau?"

"Aku melihatmu di video Hiah-ssi."

"Ya, maafkan aku noona. Setelah kuliah selesai tadi aku langsung kesini karena ada keadaan darurat. Aku sibuk dan lupa memberitau noona... maafkan aku ya."

"Tidak apa-apa. Ayo kita keluar lagi begitu kau sempat."

"Baiklah noona. Aku mungkin akan pulang agak malam hari ini."

(Indonesian ver) You Are (Not) My Destiny // 넌 내 운명(안)입니다Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang