Hari ini kuliah selesai pukul 5 sore. Ale memutuskan untuk langsung pulang ke kosan karena entah mengapa ia merasa lelah sekali.
"Mau aku beliin makanan gak?" tanya Fabian setelah Ale turun dari motor.
"Gausah nanti aku gofood aja sama Erwin sekalian." jawab Ale sambil menyerahkan helmnya.
"Yaudah langsung istirahat ya, nanti malem aku telfon." ujar Fabian seraya mengelus kepala Ale. Ale tersenyum.
"Iya, Fabb."
Fabian tersenyum sebelum menurunkan kaca helmnya dan melajukan motornya keluar dari kompleks kosan Ale.
Ale pun masuk ke dalam kosannya dan langsung berjalan menuju kamarnya. Sebelumnya ia mengecek kamar Erwin dan ternyata sang empunya kamar ada di dalam. Ia mengetok 2 kali dan langsung membuka pintu kamar Erwin tanpa aba-aba.
"Ngetok lo gaada gunanya tau gak?" ujar Erwin yang tengah duduk di meja belajarnya.
"Hehe maap." Ale terkekeh. "Lo gak ngampus?"
"Tadi siang cuma 2 matkul langsung balik." jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop nya.
"Udah makan belom?" tanya Ale.
"Belom, gofood dong Le." ujarnya.
"Mau apa?"
"McD."
"Mahal win ah lagi bokek gue." sungut Ale.
"Yaudah crisbar." ujar Erwin lagi.
"Oke! Gue mandi dulu ya." ujar Ale yang langsung pergi tanpa menutup kamar Erwin.
"Anjrit tutup pintunya Le!"
Ale tak menghiraukan teriakan Erwin dan langsung masuk ke kamarnya dan melepas semua barang-barang yang ada di tubuhnya. Berhubung hari ini ia sama sekali belum mandi, jadilah sekarang ia akan berlama-lama di kamar mandi. Tak lupa sebelum mandi ia memesan makanan terlebih dahulu agar setelah selesai mandi nanti, makanannya sudah datang.
Ale menyetel lagu dari ponselnya seperti biasa dengan volume kencang. Kali ini playlist yang ia pilih adalah playlist lagu lama yang seringkali diputar oleh bunda nya semasa Ale dan Erwin kecil dulu. Entah mengapa saat ini Ale in the mood for listening old songs mungkin karena ia kangen Bunda nya.
Satu lagi kesamaan Ale dan sang user spotify ini adalah, they grew up with these kind of songs: The Beatles, Queens, Bee Gees, dan sejenisnya. More like their parents listened to it with them tho. Seringkali Erwin dan Ale diajak Ayahnya untuk membeli piringan hitam The Beatles di suatu-tempat-yang-Ale-lupa-namanya. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memilih mana yang akan dibeli. Sesampainya di rumah juga pasti Bunda akan dengan senang hati langsung memutarnya, and both Ale and Erwin will just sit there and listened to their parents singing to those songs.
Baru saja seperempat playlist terputar saat ia mendapat telfon dari ojek online berkata bahwa makanannya sudah sampai.
"Sebentar ya pak." jawab Ale cepat-cepat.
Dengan mata setengah terpejam karena busa shampoo di dahinya, ia men dial nomor Erwin.
"Win ambil gofood bapaknya udah nyampe!" ujar Ale segera setelah Erwin mengangkatnya. Tanpa menunggu jawaban Erwin, Ale langsung mematikan teleponnya.
Ale lalu menyelesaikan mandinya setelah setengah playlist terputar yang artinya hampir 1 jam lebih ia habiskan di kamar mandi. Tentu saja dengan konser-konser kecil yang ia ciptakan sambil menggosok badannya.
Playlist tersebut masih terputar bahkan hingga Ale keluar dari kamar dan turun ke kamar Erwin. Ia meletakkan ponselnya di meja belajar Erwin dan langsung membuka makanan yang tergeletak di atas kasur.
"Tumben the beatles, biasanya boy pablo terus." ujar Erwin mendengar lagu yang terputar.
"Heeh lagi kangen bunda." jawab Ale. Tangannya masih sibuk membuka kantong plastik.
Erwin yang baru saja mencuci tangannya langsung meraih plastik tersebut dari tangan Ale dan membukakannya. Ale hanya diam memperhatikan.
"Minggu depan sebelum ujian mau balik dulu ke rumah gak?" tanya Erwin yang kini tengah duduk di hadapan Ale.
"Gak dulu deh, abis ujian aja biar lega." jawab Ale seraya menyedot es teh manisnya.
"Lah lo gajadi magang?" tanya Erwin.
Ale mengedikkan bahunya, "Sensitive topic, skip."
Erwin mengernyit, "Seriously, Le. Lo tuh udah ada tempat buat magang belom sih?" tanyanya.
Ale menggeleng, "Belom, Win. Belom ada yang nyangkut."
"Lagian lo diajak bunda di kantornya gak mau sih." ujar Erwin sambil menyuap nasi ke dalam mulutnya.
"Bukan gamau." jawab Ale yang mulutnya kini dipenuhi ayam geprek. "Gue gaenak aja sekantor sama bunda."
"Ya tapi kalo gini kan kasian di lo nya." ujar Erwin. "Cowok lo udah dapet?" Ale mengangguk.
"Dimana?"
"Chevron."
"Anjing!" umpaf Erwin. "Orang dalem?" Ale mengangguk lagi.
"Pantesan."
Ale menghabiskan makanannya dalam diam. Jujur, topik tempat magang saat ini adalah topik sensitif untuknya. Apalagi mengingat orang terdekatnya sendiri sudah memiliki tempat magang yang bisa dibilang sangat ternama.
"Kalo gasalah temen gue anak mesin ada yang lagi magang di perusahaan drilling gitu deh." ujar Erwin setelah ia menyelesaikan makannya. "Si Bima, lo inget gak?"
"How do you expect me to remember all your friends sih, Win? Temen lo kan banyak banget!" sungut Ale. Erwin terkekeh.
"Hehe maklum social butterfly." sombongnya. Ale mencibir.
"Tapi serius lo ga kenal? Dulu dia sering maen kesini padahal." ujar Erwin lagi.
"Ga kenal gueee. Yaudah langsung intinya aja dia dimana?" tanya Ale.
"Gue lupa tapi lagi itu pernah ngomong dia sekarang lagi magang di perusahaan pengeboran gitu. Mau gue tanyain gak barangkali disana ada lowongan intern untuk jurusan lo." ujar Erwin.
"Boleh bangetttt. Tanyain dong Win." ujar Ale sambil bangkit dari kasur dan berjalan ke kamar mandi untuk cuci tangan.
"Tapi nanti lo yang chat sendiri ya, gue kasih kontaknya." ujar Erwin.
"Iya kasih aja gue acc ig nya, nanti gue dm." ujar Ale.
"Kenapa gak langsung whatsapp aja sih?" tanya Erwin.
"Whatsapp is strict for friends only. Kalo dia udah jadi temen gue baru pindah deh."
"Sok eksklusif banget lo jijik." Erwin melempar bekas tisu ke arah Ale.
"Jorok banget dah lo ah." sungutnya. "Dah gue balik ke kamar."
Ale mengambil ponselnya dan langsung kembali ke kamar. Tak terasa 1 playlist sudah hampir selesai. Saat ini lagu terakhir yang terputar adalah lagu berjudul Reality dari Richard Sanderson. Lagu yang kata ayahnya adalah lagu favoritnya di masa muda dulu.
"Siapapun lo mas atau mbak unfulfilledwishes ayah bunda pasti bakal seneng banget denger playlist lo."
*********
please give it lots of love!xo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon A Time in Bandung | nct jungwoo
FanfictionSemuanya berawal disini, di Kota Bandung. (NCT Jungwoo's fanfiction) Start: 4 Juli 2021 End: 24 November 2021