"Kamu yakin gamau dijemput?"
Kini Fabian dan Ale telah berada di depan salah satu coffeeshop di daerah Dipatiukur. Hari ini adalah hari pertemuan Ale dengan Kakaknya Edgar. Fabian yang 2 hari lagi akan berangkat dengan senang hati mengantar Ale.
"Gausah, aku abis ini mau pergi sama Erwin juga kok soalnya." jawab Ale sambil membuka seatbeltnya.
"Okay, besok jadi kan?" tanya Fabian. Ale mengangguk.
Mereka besok memutuskan untuk menghabiskan waktu seharian bersama di kosan Fabian. Quality time before the distance come, they said.
"Aku turun dulu ya." Ale membuka pintu mobil
"Le?"
"Ya?" Ale menoleh.
Fabian mencium bibir Ale sekilas. Ia tersenyum.
"Goodluck, sayang."
Pipi Ale bersemu merah. Fabian tidak pernah memanggilnya dengan panggilan 'sayang' sebelumnya.
Ale hanya mengangguk pelan, "Take care, Fab."
Ale turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam cafe. Ale mengedarkan pandangannya saat ia melihat Edgar yang tengah melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar.
"Le, sini!"
Ale balas melambai dan berjalan menghampirinya. Disamping Edgar ada seorang lelaki berusia sekitar awal 30an yang juga tengah tersenyum ke arah Ale.
Ale membungkuk dengan kikuk dan memberi salam pada Rendra, kakaknya Edgar yang dibalas dengan senyuman.
"Santai aja gausah kaku-kaku banget. Pake gue-lo aja gapapa kok." ujar Rendra. Ale hanya mengangguk.
"Gue Rendra, kakaknya Edgar." Rendra mengulurkan tangannya, mengajak bersalaman.
"Eh iya kak, Ale." jawab Ale menyambut tangan Rendra.
"Pesen minum dulu aja, Le." Rendra menyodorkan buku menu.
"Iya kak." Ale mengangguk.
Setelah memesan minum, Ale hanya diam menatap Edgar yang kini tengah tersenyum jahil ke arahnya. Rendra masih sibuk menelepon seseorang.
"Gue harus ngapain?" tanya Ale pda Edgar tanpa suara.
"Liat nanti aja." jawab Edgar.
Rendra pun menutup teleponnya, "Sorry ya, Le. Tadi client nelpon."
"Iya kak gapapa." jawab Ale kikuk.
"So, tell me about yourself." ujar Rendra. "Meskipun Edgar udah banyak cerita juga sih tapi gue pengen denger aja dari lo langsung."
"Oke, nama gue Aleandra kak, tapi biasa dipanggil Ale. Umur gue 20, jurusan teknik perminyakan, 1 angkatan sama Edgar. Kenal Edgar awalnya dari kakak gue yang kebetulan emang udah temenan duluan sama Edgar." Ale diam sejenak. "Apa lagi ya kak?"
Rendra tertawa, "Kalo tentang perusahaan ini sendiri lo udah coba cari tau?" Ale mengangguk.
"Bimantara Corporation, perusahaan maintanance alat drilling yang udah ada dari tahun 2005, kantor pusatnya ada di Bandung, kantor cabangnya udah tersebar di 10 provinsi di Indonesia, pemiliknya Rudi Bimantara salah satu engineer terbaik di Indonesia yang juga punya beberapa perusahaan yang bergerak di bidang engine, construction, dan consultant." ujar Ale sambil mengingat-ingat apa saja yang sudah pernah ia browsing di internet.
"Wow, lumayan." ujar Rendra. "So what makes you interested in joining us?"
Ale menghela napas, "First of all, gue sejujurnya pengen coba apply intern yang emang nantinya bisa ditempatin di well site atau off shore sih kak. But seems like the odds never in my favor, dan tiba-tiba Edgar cerita tentang perusahaan ini. It seems new to me, i mean how this company works. Mungkin gue bisa dapet ilmu baru dari magang di perusahaan ini, ilmu yang belum pernah gue dapet di kampus. Ya tertarik aja sih coba sesuatu yang baru." jawab Ale.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon A Time in Bandung | nct jungwoo
FanfictionSemuanya berawal disini, di Kota Bandung. (NCT Jungwoo's fanfiction) Start: 4 Juli 2021 End: 24 November 2021