Twenty sixth Verse

46 6 1
                                    

Mereka sampai di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sekitar pukul 9 pagi. Jalanan yang macet membuat waktu perjalanan mereka sedikit lebih lama.

Ale dan Edgar sudah sama-sama terbangun. Mereka kini tengah sibuk meluruskan leher mereka yang terasa pegal. Erwin yang melihat hal tersebut hanya menggelengkan kepalanya.

"Emang dasar tukang tidur ya lo berdua. Ke Bogor aja tidurnya 2 jam." ledeknya.

Ale hanya meringis. Edgar melepas airpods nya karena telinga nya sudah terasa panas.

"Kita ke basecamp dulu ya. Kalo cepet siap-siapnya, mungkin sebelum makan siang kita udah bisa naik." ujar Rendra setelah memarkirkan mobilnya.

Mereka berlima pun turun dari mobil dan membawa tas berisi perbekalan mereka. Tas Ale dan Anna mungkin menjadi tas yang paling ringan karena semua perbekalan mereka sudah didistribusikan kepada Edgar, Erwin dan Rendra.

"Ale!"

Ale menoleh. Anna menyusulnya yang sudah berjalan duluan. Sementara ketiga lelaki masih sibuk mengurus barang mereka yang baru diturunkan dari bagasi.

"Hei, kak."

"Kamu sama Edgar......are you guys a thing?" tanya Anna to the point.

Ale mengangkat alisnya, "Hah?"

Anna tersenyum lebar, "Cause I saw you guys holding hands, so i assumed both of you are...."

Ale menggeleng cepat, "Nggak kak. Aku sama dia cuma temenan aja kok." jawabnya. Anna hanya manggut-manggut.

"Kamu udah punya pacar tapi?" tanyanya lagi.

Ale diam sejenak, "Udah engga kak." jawabnya akhirnya.

Anna mengangkat alisnya, "Baru putus?" Ale mengangguk pelan.

Anna menghela napas kemudian tersenyum lebar. Ia merangkul bahu Ale, "Who's that stupid guy, hah?" tanyanya. Ale hanya tertawa kecil.

"Gapapa, Le. Masa muda emang pasti sering ngalamin ups and downs apalagi dalam hal relationship. Sebelum sama Rendra juga aku pernah putus dari mantanku yang udah pacaran 3 tahun. I thought he's the one but turns out i was cheated soo, thank God i found Rendra." ujarnya.

"Edgar anaknya baik kok. I've known him since 3 years ago." sambung Anna lagi. Ale hanya diam mendengarkan.

Mereka akhirnya sampai di basecamp pendakian. Jalur yang akan mereka ambil kali ini adalah Jalur Cibodas. Jalur paling mudah dari 3 jalur pendakian yang ada. Karena ini pertama kalinya untuk Ale, jadilah mereka memilih jalur dengan medan yang tidak terlalu sulit meskipun harus memakan waktu yang sedikit lebih lama.

Ale segera berganti baju dengan kaus tipis lengan pendek agar tidak gerah. Ia juga mengganti celana jeans nya dengan celana kargo agar bisa lebih leluasa melangkah. Setelah berganti baju, ia berjalan ke teras basecamp dan menemui Edgar yang kini tengah duduk santai dengan sebatang rokok di tangannya.

"Yang lain kemana?" tanya Ale sambil duduk di samping Edgar.

"Mas Rendra sama Erwin lagi packing di dalam. Kak Anna lagi ke kamar mandi kayanya." jawab Edgar. Ale manggut-manggut.

"Le-"

"Gar-"

Mereka berdua kemudian terdiam menyadari bahwa sepertinya mereka akan membicarakan hal yang sama.

"Lo dulu aja." ujar Edgar. Ia membuang rokoknya yang sudah habis.

"Gak ah lo dulu aja." balas Ale. Edgar tertawa.

"Okay." jawabnya. "I'm sorry, i didn't mean to." ujarnya.

Ale yang langsung paham akan maksud Edgar pun mengangguk, "I know. I'm sorry for starting it." ujarnya.

Once Upon A Time in Bandung | nct jungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang