Seventeenth Verse

29 5 1
                                    

"Oke, nanti saya kirim lewat email untuk details nya ya."

"Siap, kami tunggu."

Edgar berjabat tangan dengan Andra, klien mereka hari ini. Begitu juga dengan Ale.

"We should hang out sometimes. Cause I think we're on the same age." ujar Andra sambil membereskan barang-barangnya.

Edgar tertawa, "Feel free to contact me anytime."

Andra hanya tersenyum kemudian melambai sambil berjalan pergi. Ale dan Edgar kembali duduk di kursi mereka.

"Gila masih umur 24 udah punya perusahaan sendiri?" gumam Ale.

"Family business. Kakaknya dia temen kuliah nya Mas Rendra." ujar Edgar.

"Wow! Dunia beneran sempit banget ternyata." ujar Ale sambil menyedot habis matcha latte nya.

Edgar melirik jam tangannya, "Still got time before lunch. Mau cari angin dulu gak?" tanya Edgar.

"Mau kemana?"

"You choose."

Ale terdiam. Ia memikirkan semua tempat yang memungkinkan untuk ia kunjungi dan memang sangat ingin ia kunjungi.

"I know it's a bit impulsive tapi-" Ale memberi jeda di kalimatnya. "Mau ke Taman Safari gak?"

Edgar melotot. Wanita di depannya ini memang seringkali mengejutkannya.

"Can i say no, tho?" ujar Edgar sambil bangkit dari kursinya dan meraih kunci mobilnya.

"Let's go kita ketemu kembaran lo." ujarnya yang langsung disambut dengan jitakan oleh Ale.

Saat ini sudah pukul setengah 12, setengah jam sebelum waktu makan siang, namun mereka malah memutuskan untuk pergi ke Bogor. Mengingat hari ini adalah hari kerja, jalan menuju Taman Safari tentu tidak seramai weekend. Namun tetap saja, waktu perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 jam.

"I've never been there before, percaya gak?" tanya Ale saat mereka sudah memasuki jalan tol.

"Boong! Gue aja udah 2 kali kesana." ujar Edgar.

Ale mengangkat 2 jarinya, "Suer! I'm actually afraid of animals, jadi keluarga gue gapernah ngajak gue kesana."

"Then why now?" tanya Edgar.

Ale tersenyum, "Because i really want to overcome my fear tho. Gila banget udah 20 tahun gue hidup belom pernah ngasih makan rusa gue mau bilang apa ke anak-anak gue nanti." Edgar tertawa.

"Terus lo gapernah jalan ke tempat kaya gini juga dong sama cowok lo?" tanya Edgar lagi. Ale menggeleng.

"We're the same. Kita gapernah jalan ke tempat berbau alam gini. It's always one of those indoor places kayak mall, ice skating, bowling, etc. Paling kalo ke outdoor place ya tempat makan." jawab Ale.

"Wow!" seru Edgar. "Kayanya kita jodoh deh, Le."

Ale melotot, "Maksud lo?"

Edgar terkekeh, "You still have to explore so many beautiful places, and i'm pretty sure i'm the one who can take you there. Kayanya hampir semua tempat wisata outdoor di Bandung dan sekitarnya udah pernah gue datengin deh."

"Cih gaya lo!" Ale mencubit lengan Edgar. Edgar meringis.

"But seriously, lo juga belom pernah naik gunung?" tanya Edgar. Ale menggeleng.

"You should come with me. Bulan depan gue mau naik gunung pangrango, mau ikut gak?"

"Sendiri?"

"Biasanya sih sama mas Rendra dan cewenya, but it'll be cooler if you down."

Once Upon A Time in Bandung | nct jungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang