15. Destiny Of The Rose

5.5K 404 55
                                    

Ini oneshot puanjanggg Jaedo ft.Noren
Ada Norennya sedikit, eh banyak sih
Ini panjang banget menurut saya,kalau kalian gabut selesai lah satu jam. Kalau gak bisa di bagi dua atau tiga kali baca

Ini khusus untuk 100k reads book ini,yeayy🎉🎉



HAPPY READING

Sebuah mobil SUV hitam melaju dengan kecepatan sedang di jalanan kota yang masih cukup lengang di pagi hari ini. Hingga kemudian berhenti di depan sebuah sekolah menengah pertama kenamaan tempat remaja di dalam mobil tersebut menuntut ilmu.

Renjun, remaja itu seperti biasa diantar oleh sang ayah. Ia melepas seat belt lalu beralih pada lelaki di sampingnya. "Aku sekolah dulu ya, ayah." Ujarnya berpamitan.

Yang di panggil ayah oleh Renjun tersenyum lembut sebelum mengusap puncak kepala putranya itu. "Jangan nakal, oke? Belajar yang benar."

Renjun memutar bola matanya. "Memangnya kapan aku nakal disekolah?"

Lelaki itu tersenyum lagi. "Iya. Ayah percaya anak ayah tidak akan melakukan hal yang buruk."

"Tentu saja." Jawab Renjun sombong. "Aku duluan, ya. Pai Pai.." setelah itu si Omega remaja meninggalkan ayahnya dan sedikit berlari memasuki kawasan sekolah.

Ayah Renjun memiliki usaha sebuah toko roti tidak jauh dari sekolah anaknya. Kim Doyoung namanya. Seorang Omega laki-laki yang sendirian merawat Renjun sejak kecil.

Dia tidak memiliki mate?

Ada.

Dulu mereka bersama. Memiliki mimpi yang indah. Namun karna suatu hal mereka berpisah.

Doyoung bertahun-tahun menahan rasa sakit sebab berjauhan dengan sang mate.Untungnya ia bertemu seorang dokter baik hati yang memberinya obat penahan rasa sakit tersebut. Meski tidak akan hilang, obat itu bisa meredakannya. Jika tidak, mungkin Doyoung sudah mati atau yang lebih buruk ia akan kembali dan berlutut di hadapan sang Alpha memohon untuk kembali dan...

Meninggalkan Renjun.

Doyoung selalu merinding setiap memikirkan hal tersebut.

Renjun adalah alasan kenapa Doyoung masih bertahan hingga kini. Bahkan jika ia harus kesakitan akibat membuat jarak dengan Alpha-nya, itu tidak masalah. Baginya Renjun adalah prioritas. Ia harus selalu kuat untuk melindungi anak itu.

*****

Renjun memasuki kelas, ia berjalan menuju mejanya di baris ke tiga paling pinggir di dekat jendela. Disana ia mendapati teman sebangku sekaligus sahabat dekatnya sudah tiba lebih dulu. Cukup membuat heran karna biasanya Jung Jeno akan datang ke sekolah 5 menit sebelum bel masuk.

"Wahh, ada apa ini? Jung Jeno datang lebih awal dariku?" Renjun melirik ke luar jendela. "Cuaca cerah, kok. Tidak ada tanda akan hujan badai."

JAEDO DAILY STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang