HAPPY READING
.
.
.
.
.
Jam belum menunjukkan pukul 7 pagi, namun pintu kamar asrama Jaehyun sudah diketuk oleh seseorang. Pemuda 17 tahun itu menggerutu kesal karna dia bahkan belum mengancing kemeja sekolahnya dengan benar. Dengan malas Jaehyun membuka pintu dan lansung berhadapan dengan pengurus asramanya, Pak Kang. Tumben sekali pagi-pagi sudah kesini?
"Selamat pagi, Jung. Ada yang harus ku beritahu kepadamu." ucap pria dengan kemeja maroon tersebut.
"Pagi, pak Kang. Memberitahuku tentang apa?"
"Ada murid pindahan yang akan menjadi teman sekamarku. Dia akan datang nanti siang. Agar kau tidak kaget saja nanti saat dia sudah dikamarmu." jelas pak Kang.
"Tapi bukankah area ranjang itu atapnya bocor? Apa dia tidak masalah?"
Salah satu alasan kenapa Jaehyun hanya sendiri dikamar ini adalah karna atap diatas ranjang sebelah tempat tidurnya itu bocor. Jika hujan harus ditampung menggunakan ember agar tidak membasahi lantai. Itu pula sebabnya ranjang itu tidak digunakan.
"Tidak ada tempat kosong lagi. Secepatnya pihak sekolah akan memperbaiki kebocorannya. Mudah-mudahan tidak hujan beberapa hari ini." pak Kang masuk memeriksa keadaan plafon kamar Jaehyun.
"Ya, sudah, Jung. Segeralah bersiap. Bantu teman barumu nanti." pak Kang keluar dari kamar Jaehyun.
Jaehyun oke-oke saja jika dia akan memiliki teman sekamar asalkan nanti tidak menyusahakannya. Berdo'a saja agar beberapa hari ini tidak hujan agar murid pindahan itu tidak meminta bantuannya saat tempat tidurnya tidak bisa ditempati.
*
Jaehyun melangkah sambil bersenandung menuju kamarnya. Matanya menyipit melihat pintu kamarnya terbuka. Oh, hampir saja Jaehyun lupa jika dia sekarang punya teman sekamar.
Jaehyun berdiri dipintu melihat jika orang tersebut sedang merapikan pakaian di lemarinya. Dari posturnya terlihat jika dia lebih pendek dan lebih kurus dari Jaehyun. Hal itu membuatnya sedikit senag karna setidaknya saingannya dalam memiliki postur tubuh ideal tidak bertambah.
Si anak baru tampak telaten menyusun baju-bajunya sesuai kelompok. Ranjang yang sebelumnya tidak ada kasur sekarang sudah di beri kasur lengkap dengan seprei bergambar karakter Loney Tunes. Disamping bantal terdapat boneka kelinci berukuran sedang berwarna putih. Penyuka kelinci, heh?
"Permisi..." Jaehyun mencoba mendapatkan atensi dari teman sekamarnya tersebut.
Dalam sekejap remaja itu berbalik dan mendapati Jaehyun berada disana. "Oh, hai. Kau yang tinggal dikamar ini, ya?" tanyanya sopan.
Jaehyun termangu. Bagaimana Jaehyun mendeskripsikan remaja lelaki dihadapannya ini? Dia cantik, tapi laki-laki. Mata kelinci itu, bibir ranumnya, pipinya yang berisi, dan jangan lupakan suara lembutnya yang baru saja bicara dengan Jaehyun. Ini sih Jaehyun baru saja mendapatkan anugerah.
"Kenalkan aku Doyoung. Kim Doyoung." entah sejak kapan anak baru bernama Doyoung itu sudah berdiri dihadapan Jaehyun mengulurkan tangannya disertai senyumannya manis.
Jaehyun dengan senang hati menjabat tangan mulus nan lembut tersebut. "Aku Jung Jaehyun. Panggil saja Jaehyun." balasnya berusaha tersenyum setampan mungkin.