HAPPY READING
..
.
.
.
Doyoung meringis memegangi lengan kanannya. Ini sakit sekali, sungguh. Tangannya sampai susah untuk digerakkan. Keterlaluan Jung Jaehyun itu. Doyoung sampai harus berbohong pada orang dirumahnya bahwa ia terjatuh dan lengannya mengenai ujung meja yang tajam.
Doyoung berjalan di koridor menuju kelasnya. Ia tidak bisa terus memegang lengannya meski sakit. Jika Jaehyun melihatnya pemuda itu bisa curiga. Jadi ia berusaha bersikap sebiasa mungkin. Untungnya lengan panjang kemeja dan dilapisi dengan almamater sangat menbantu menutupi lukanya.
Matanya memicing melihat kerumunan siswa didepan mading sekolah. Tidak biasanya mading sekolah ramai begini. Apa ada pengumuman penting? Pikir Doyoung
Ah, sudahlah. Dia tidak mau kesana dan lengannya tersenggol oleh siswa lain. Biar nanti saja melihatnya jika sudah cukup sepi.
Belum berapa langkah Doyoung berjalan, kedua temannya, Kun dan Ten sudah menggiringnya menuju ruang musik yang sepi.
"Gawat! Gawat! Ini benar-benar berbahaya." ujar Ten menggebu-gebu disertai anggukan cepat oleh Kun.
Doyoung menatap aneh pada kedua temannya. "Ada apa, sih?"
"Lihat ini.." Ten menunjukkan selembar kertas berisi tulisan pada Doyoung.
Doyoung mengambilnya dan membaca apa yang tertera disana.
Pencarian seseorang yang memakai kostum snow white pada pesta ulang tahun Jung Jaehyun. Siapa yang merasa mengenakan kostum tersebut, atau mengenal siapa yang mengenakannya dipinta untuk menemui Jung Jaehyun. Dia memiliki luka di lengan kanannya. Yang berhasil menemukannya akan diberi imbalan.
"Apa-apaan si Jung itu?" ucap Doyoung tidak percaya.
"Dia sepertinya niat sekali mencari orang yang kemarin berdansa dengannya." balas Kun.
"Kira-kira apa tujuannya, ya? Sebuah hukuman?" Ten menaruh telunjuknya di dagu memasang ekspresi berpikir.
"Sial. Bagaimana dia akan menghukum orang yang lancang berdansa dengannya? Matilah aku." Doyoung sekarang merasa terancam.
"Tapi, bagaimana jika dia jatuh cinta pada sang Snow White? Kau akan mendapatkan pria tampan sekelas Jung Jaehyun." Kun mencoba berpikir kearah lain.
"Kau ini terlalu banyak menonton drama, Kun. Jatuh cinta darimana jika kenal saja tidak." Doyoung menyanggah ucapan Kun.
"Kan siapa tau saja." Kun menggidikkan bahunya.
"Kalian berdua tidak tertarik pada imbalan yang ditawarkan, bukan?" Doyoung menatap curiga pada dua sahabatnya.
'Plak'
Doyoung meringis memegangi kepalanya yang dipukul oleh Ten.
"Yak! Ten! Kau gila, hah?! Mau menambah beban hidupku jika aku geger otak?!" Doyoung berteriak kesal pada Ten.