Dimple Peach
Bisa bertemu besok?
Temani aku makan malam?
"Lihat, Doy." Taeyong mengguncang bahu adiknya yang sedang menulis tugas dibukunya.
"Apa sih, hyung?" Doyoung dengan malas mengalihkan perhatiannya pada sang kakak.
"Si tampan memintaku untuk bertemu!!. Aaaaa!! Aku senang sekali!!" ujar Taeyong histeris. Doyoung pasrah saja saat Taeyong mengguncang- guncangkan bahunya.
Doyoung tau siapa 'si tampan' yang dimaksud kakaknya itu. Orang yang beberapa waktu belakangan dikenal kakaknya di salah satu aplikasi pencarian jodoh.
Jika dilihat dari photo profil yang digunakan orang tersebut, sudah dipastikan jika pemuda itu sangat tampan. Dengan jas dan rambut yang disisir kebelakang menampilkan jidatnya membuat pemilik uname 'Dimple Peach' tampak begitu menarik.
"Hyung yakin dia sama dengan yang di foto?"
"Kau ini, Doy. Pasti iri kan aku akan kencan dengan pria tampan. Tidak usah iri, kalau aku dan dia berlanjut si tampan ini akan jadi kakak iparmu."
"Bukan apa-apa, hyung. Aku hanya mencoba mengingatkan saja. Di aplikasi seperti ini bisa saja dia pria tua gendut yang menggunakan foto orang lain untuk menarik perhatian. Hyung saja memakai foto kucing." ujar Doyoung.
Ia hanya tidak mau nanti kakaknya ini malah ditipu dan diapa-apakan oleh orang yang tidak dikenalnya. Belum pasti jika orang yang berkirim pesan dengan kakaknya adalah orang di foto.
"Makanya aku ingin ketemu untuk memastikan. Kau juga ikut agar nanti kalau ada apa-apa kau bisa membantuku."
"Eh, aku tidak mau." tolak Doyoung.
"Ayolah adik manisku..." Taeyong memasang wajah sok imut memohon pada Doyoung. "Nanti kalau aku diapa-apakan bagaimana? Dan juga kalau itu memang si tampan, kau bisa lansung bertemu kakak iparmu."
Doyoung memutar memutar bola matanya malas. "Baiklah..baiklah.. Hyung berisik sekali."
"Nah, itu baru adikku." Taeyong menepuk-nepuk kepala adiknya.
KittYong
Sepertinya aku bisa
Besok tidak ada jadwal kuliah
Kirim saja alamatnya
****
Taeyong dan Doyoung sudah berada didepan sebuah restoran sesuai alamat yang dikirim oleh si 'Dimple Peach'. Taeyong juga sudah mengetahui nomer meja yang dipesannya.
"Kau tunggu saja disini. Aku akan menemui pangeran tampanku." kebetulan didepan restoran tersebut ada sebuah taman dan disanalah dia meminta Doyoung untuk tinggal.
Doyoung mengkerutkan dahi. "Kau tidak mewarkanku untuk makan didalam juga?"
Taeyong tersenyum manis. "Nanti aku bungkus saja. Jadi, duduk manis disini karna kakakmu ini akan membawakan kakak ipar tampan untukmu." tanpa menunggu protes selanjutnya dari Doyoung, Taeyong meninggalkannya disana.
Doyoung mendengus kesal. Tau begini lebih baik mengerjakan tugas rumahnya yang bertumpuk. Mana besok dia ada ulangan harian.
"Dasar menyebalkan!" gerutu Doyoung dan mulai memainkan game diponselnya daripada mati bosan.
*
Sementara Taeyong mengarahkan pandangannya mencari meja nomer 17 sesuai pesanan 'si tampan'.
