12. What Are You Write

6.7K 622 110
                                    


HAPPY READING






Beberapa pasang sepatu yang berserakan di teras rumahnya cukup membuat Doyoung tau jika ada orang bertamu ke rumahnya. Ia juga tau siapa mereka, teman saudara kembarnya, Jungwoo.

Syukurlah mereka datang, setidaknya ada yang mengajak Jungwoo bicara atau bercanda. Doyoung turut sedih melihatnya terus melamun, kadang Jungwoo berteriak meradang hingga menyakiti dirinya sendiri.

Adiknya itu mengalami kecelakaan mobil beberapa minggu lalu, lebih tepatnya mereka berdua. Namun Doyoung hanya mengalami benturan dan luka-luka ditubuhnya. Tidak seberapa dengan Jungwoo yang harus kehilangan penglihatannya. Serpihan kecil kaca yang pecah mengenai kornea matanya hingga menyebabkan kebutaan.

Doyoung sedih, jika bisa biar ia saja yang di posisi Jungwoo. Tak apa biar Jungwoo saja yang tetap bisa melihat dunia, tetap bisa pergi dengan teman-temannya, biar Jungwoo saja yang tetap bisa melanjutkan kuliahnya.

Ayahnya ataupun orang-orang pasti akan lebih senang dengan hal itu.

Doyoung melihat Jungwoo dan teman-temannya di halaman belakang rumahnya, duduk di bangunan kecil mirip pendopo di dekat kolam renang. Dapat disaksikannya mereka mencoba tertawa dan menghibur Jungwoo namun saudaranya itu hanya tersenyum kecil dan tidak menanggapi.

Semua jelas tidak mudah bagi Jungwoo. Siapa yang bisa menerima dengan lapang dada saat yang yang berharga hilang pegitu saja. Jungwoo memiliki begitu banyak rencana kedepannya. Dia cerdas dan penglihatan jelas penopang yang sangat ia butuhkan.

Doyoung selesai makan siang dan hendak kembali ke kamarnya. Dilihatnya bibi perawat Jungwoo mendorong kursi roda mengantar saudaranya kembali ke kamar.

Ia mendekat untuk menyapa Jungwoo. Pintu kamarnya tidak tertutup, pemuda itu masih duduk di kursi rodanya di dekat meja nakas.

"Jungwoo, boleh aku masuk?" Ujar Doyoung di depan pintu kamar.

Jungwoo terlihat bereaksi, kepala menoleh mencari asal suara. "Tidak! Pergi kau!"

"Aku hanya ingin bicara sebentar." Pinta Doyoung.

Jungwoo menggeram, tangannya meraba-raba mencari sesuatu hingga ia merasa memegang benda yang sepertinta vas bunga. "Pergi!"

'PRANGG'

Lemparan itu hampir mengenai Doyoung jika saja ia tidak dengan cepat menghindar. Ingatan Jungwoo tentang posisi kamarnya sangat baik ternyata. Buktinya ia bisa melempar vas tersebut tepat kearah pintu.

"Ada apa?"

Doyoung yang semula menunduk menyaksikan pecahan kaca di lantai mengangkat kepala mendengar suara seseorang.

Dia lelaki tampan yang populer di kampusnya, Jung Jaehyun teman Jungwoo. Doyoung dengar, dia baru kembali dari Amerika. Pantas baru menjenguk Jungwoo sekarang.

"Oh...kau ingin bertemu Jungwoo, ya?" Doyoung jelas tau tujuannya. "Dia ada didalam." Doyoung menggeser tubuhnya karna mengahalangi pintu, mempersilahkan pemuda itu masuk.

Jaehyun memandangi lantai. "Kalian bertengkar?"

"Tidak. Emosi Jungwoo hanya belum stabil." Doyoung tersenyum. "Masuklah. Aku akan membersihkan ini."

Pandangan Jaehyun mengikuti langkah Doyoung hingga bayangannya menghilang. Kim Doyoung, yang ia tau dari Jungwoo bahwa mereka berdua itu kembar tidak identik. Kesamaan pertama di mata Jaehyun adalah keduanya sama-sama manis.

Jaehyun menarik sudut bibirnya. Ia jarang berinteraksi dengan Doyoung. Meski berteman dengan Jungwoo sejak di sekolah menengah, mereka tidak pernah sekelas dan saat kuliah juga tidak di prodi yang sama.

JAEDO DAILY STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang