HAPPY READING
..
.
.
"Aku heran kenapa Kun-ge jadi seperti itu?" Winwin meneguk minuman kalengnya. "Beberapa hari yang lalu dia masih lembut seperti biasa, hari ini jadi galak."
"Meski aku tidak terlalu mengenal Kun, sepertinya dia memang berbeda." Balas Eunwoo menyetujui.
"Tapi aku masih penasaran dengan Kim Doyoung. Apa kita harus bicara dengannya?" Sekarang Mingyu yang buka suara.
"Tapi dia tidak ada disana malam itu. Kurasa dia tidak tau." Ujar Winwin sebagai saksi.
"Menurutku tidak ada salahnya kau tanyakan padanya, Jaehyun. Tapi tunggu dia sendiri, karna percuma jika dia sedang bersama kedua temannya. Apalagi Ten." Saran Eunwoo.
"Aku heran kenapa mereka bertiga seperti sangat tidak menyukaiku padahal rasanya aku tidak pernah melakukan apapun pada mereka." Jaehyun memang tidak mengerti kenapa Doyoung, Ten dan Kun begitu sinis terhadapnya.
"Bukankah ini mencurigakan? Bagaimana jika sebenarnya mereka mengetahui sesuatu tapi sengaja mereka tutupi."
"Jangan apa-apakan Kun-ge." Winwin memberi peringatan pada semua temannya.
"Jika dia mau diajak bekerjasama semuanya akan jadi mudah." Ujar Eunwoo.
"Memangnya sudah pasti jika dia mengetahuinya? Cari saja yang lain dulu. Bagaimana jika segera melakukan pemeriksaan luka dilengan itu?" Winwin membela sahabat kecilnya dengan memberi ide lain.
"Aku sudah merencanakannya. Besok." Jawab Jaehyun singkat.
"Sungguh?" Tanya Mingyu antusias. "Ini akan jadi sangat seru. Aku akan lansung tanya alasan kenapa dia tidak lansung mengaku saja. Padahal jelas-jelas yang mencarinya seorang Jung Jaehyun."
"Apa kau tidak memiliki petunjuk lain selain dia memakai gaun snow white dan luka dilengan?" Tanya Eunwoo pada Jaehyun.
"Dia tidak bicara apa-apa padaku dan menjawab semua pertanyaanku dengan menggeleng termasuk saat aku menanyakan aku mengenalnya atau tidak."
"Jika kau tidak mengenalnya, berarti dia dari kelas lain. Bisa dari kelas satu atau kelas kelas tiga." Ujar Winwin.
"Jangan-jangan dia seorang seme makanya dia sangat menyembunyikan identitasnya." Celetuk Mingyu asal.
Eunwoo memutar bola matanya. "Aku yakin jika dia dominan, orang itu tidak akan mengajukan diri untuk berdansa dengan Jaehyun."
Mingyu terkekeh karna ucapannya. "Menggelikan sekali jika benar begitu."
Jaehyun memandang tajam pada Mingyu. "Tutup mulutmu itu Kim Mingyu."
****
Dikelasnya, Doyoung adalah yang paling hebat dalam pelajaran fisika. Ia adalah kesayangan pak Ahn sang guru fisika. Doyoung juga akan sangat bersemangat pada mata pelajaran ini, jauh berbeda dengan teman-temannya.
Tapi sepertinya tidak untuk hari ini. Pak Ahn akan mengambil nilai dengan satu persatu siswa maju ke depan dan mengerjakan soal. Doyoung menjadi siswa ketiga yang dipanggil kedepan oleh pak Ahn.