Happy reading semua....
***************††********************
"Sarah,bolehkan aku meminta tolong padamu" Ucap Devian pada aisyah yang setia berdiri di belakangnya.Hening.
Tidak ada jawaban dari aisyah.
"Sarah,apa kau mendengarku?" Tanyanya lagi.
"Apakah tuan berbicara dengan saya?" Ucap aisyah balik tanya.
"Tidak, tentu saja ya memangnya siapa lagi yang aku ajak bicara selain kau" Balas devian sedikit kesal pada asistennya yang pura-pura budeg itu.
"Ah kalo gitu maafkan saya,karena tadi saya kira anda sedang bicara dengan seseorang".
Apa gadis ini mengira aku seorang indigo?" Tanya devian dalam hati.
"Kau kira aku indigo?hingga aku bisa berbicara dengan hantu?"kesalnya tak habis pikir dengan pemikiran asisten pribadinya yang terkadang diluar jangkauan.
"Jadi sekarang apakah aku bisa meminta tolong padamu Aisyah sarah" Lanjutnya sambil menekan nama lengkap aisyah.
"Tentu saja tuan,memangnya tuan ingin meminta tolong apa?" Tanyanya sopan.
"Bisakah kau menghantarkan aku ke taman?aku bosan jika harus seharian di dalam kamar seperti ini".
" Baiklah kalau gitu saya akan meminta izin kepada tante terlebih dulu".
"Tidak bisakah kau langsung mengantarkan ku?tanpa harus meminta izin kepada mami?".
" Maafkan aku tuan tapi saya harus tetap meminta izin, bagaimana jika nanti mami tuan tidak memperbolehkannya?".
"Itu tidak akan terjadi,lagi pula mamiku saat ini mungkin sedang pergi,jadi lebih baik sekarang kau cepat hantarkan aku ke taman sebelum aku Memecatmu" Ujar Devian tegas. Membuat aisyah mau tak mau mengangguk dan langsung mendorong kursi roda tersebut.
****
Sesampainya mereka berdua di taman,Devian langsung menyuruh aisyah untuk duduk disalah satu bangku yang ada disana,agar perempuan itu tidak kelelahan akibat terus berdiri.
"Sarah,bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" Ucap Devian memulai pembicaraan.
Aisyah mengangguk.
"Tapi janji kau jangan marah ataupun kesal karena mendengarnya okay".
" Tuan,sebelum tuan bertanya padaku bolehkah aku lebih dulu bertanya pada tuan?".
Devian mengangguk pelan.
"Mengapa tuan bisa sangat cerewet?" Tanya aisyah polos.
Krik krik
"Pertanyaan macam apa itu,apakah tidak ada pertanyaan lain" Ucap Devian.
Gadis itu menggeleng.
Devian yang melihat gelengan dari aisyah pun mendengus. "Kalau gitu aku tidak akan menjawabnya".
"Tapi mengapa? Apa tuan sendiri juga bingung alasan tuan menjadi cerewet?" Tanyanya penasaran.
Oh ya tuhan bolehkah aku menenggelamkan gadis ini?mengapa kau bisa mempertemukan aku dengan gadis sepertinya,selain pemikiran yang kelewat jalur ternyata dia juga gadis yang sangat polos"batin Devian greget karena melihat kepolosan aisyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Indah (End) ✅
Teen FictionAisyah sarah, gadis kampung berusia 18 tahun yang memilih merantau ke Jakarta demi kabur dari ibu angkatnya yang terus menyiksanya. Aisyah,nama panggilan gadis tersebut, dari kecil hidupnya sudah sengsara akibat dibuang oleh orang tua kandungnya se...