Happy reading semua.....
****************††*******************
Jam makan siang sudah tiba,aisyah yang baru saja selesai solat zhuhur pun segera bergegas menuju kamar Devian untuk menghantarkan pria itu ke meja makan."Tuan,sudah waktunya makan siang" Ucapnya.
"Aku tau,apa kamu habis solat?".
"Bagaimana tuan tau?".
" Terlihat dari jilbabmu yang sedikit basah,baiklah kalo gitu cepat antarkan aku kemeja makan"ucapnya sambil memerintah.
Aisyah mengangguk kemudian diapun segera mendorong kursi roda devian keluar dari kamar menuju meja makan.
"Siang mi" Sapa Devian.
"Siang juga sayang"ucap larissa sambil tersenyum.
"Kok gue gak di sapa sih" Kata seseorang yang membuat Devian menatap orang itu sekilas.
"Siapa ya?" Tanyanya datar.
"Vian,kamu gak boleh gitu ah ingat Arvin itu tetap sepupu kamu,jadi kamu harus sopan sama dia" Nasehat larissa. Ia sebenarnya tau jika putranya itu sangat tidak menyukai Arvin apalagi dari kecil keduanya sudah tidak akur membuat mereka seperti seorang musuh daripada saudara sepupu tapi mau bagaimanapun ia harus membuat keduanya menjadi dekat ya meski ia tau itu mungkin terdengar sangat mustahil untuk dilakukan.
"Sepupu?sejak kapan aku punya sepupu model kek dia?udah gayanya songong,sok kegantengan lagi,bikin aku tambah enek aja"Arvin yang mendengar perkataan Devian seketika menatap Laki-laki itu melotot.
" Heh lu kira gue juga mau punya sepupu kek lu,dan asal lu tau ya gue ini emang ganteng bahkan banyak orang yang bilang kalo gue ini mirip Sehun EXO tau gak,udah sih bilang aja lu iri kan karena gue lebih ganteng dari lu,pake segala ngatain gue songong lagi"balasnya kesal.
"Lu mah bukan sehun tapi bihun,lagian gak mungkin lu mirip sama dia,sifat lu aja bobrok gak tau malu,main kerumah orang bukannya bawa makanan ini malah bawa baju kotor,gak tau malu dasar" Tukas Devian pedas.
Brakk
"Dengar ya Bunglon,gue gak tau maksud lu apa sampai bilang gitu ke gue,karena disini maksud gue baik, gue mau jenguk lu bukan mau cari ribut"ucapnya setelah menggebrak meja yang membuat larissa dan seluruh pelayan terkejut dengan apa yang dilakukan arvian.
" Apa itu yang disebut ngejenguk dengan menggebrak meja di depan tuan rumah?mi,mending mami usir aja deh tamu kayak gini,ntar dia makin ngelunjak kalo dibiarin terus"balas Devian sambil menatap larissa sebelum tatapan beralih pada aisyah yang sedari tadi hanya diam sebagai penonton."sarah,antar aku ke kamar,aku sudah selesai makan"lanjutnya yang diangguki oleh aisyah.
Setelah keduanya pergi suasana di meja makan menjadi senyap. Arvin yang masih terkejut dengan apa yang baru saja dilakukan nya pun segera meminta maaf.
"Maafin aku ya tante, aku udah buat makan siang tante berantakan" Ucapnya tulus.
"Iya gak papa kok,tante ngerti,udah yuk sekarang lebih baik kita lanjut makan siangnya"balas larissa sambil tersenyum lembut, dia sama sekali tidak marah dengan apa yang barusan terjadi karena baginya itu sudah biasa. Karena dia tau di manapun keduanya berada pasti selalu saja ada keributan yang terjadi.
Arvin mengangguk, lalu keduanya pun segera makan seperti biasanya.
****
Di kamar Devian terus berteriak untuk melampiaskan kekesalannya pada Arvin yang berani meledeknya didepan ibunya sendiri ya walau itu sudah biasa terjadi tapi tetap saja dia masih kesal pada pria songong itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Indah (End) ✅
Novela JuvenilAisyah sarah, gadis kampung berusia 18 tahun yang memilih merantau ke Jakarta demi kabur dari ibu angkatnya yang terus menyiksanya. Aisyah,nama panggilan gadis tersebut, dari kecil hidupnya sudah sengsara akibat dibuang oleh orang tua kandungnya se...