Happy reading semua....
Warning:Typo bertebaran.
****************††*******************
Aisyah yang sudah kembali dari perpustakaan segera masuk kedalam kamar Devian dan kemudian menghampiri pria itu yang masih asik baca buku di tangannya."Tuan,ini buku yang Anda minta"ujarnya sambil memberikan buku yang ada ditangannya.
Tetapi Devian hanya menatap buku itu sekilas dan kembali membaca buku di tangannya."kamu dari mana saja?kenapa kamu begitu lama hingga membuatku menunggu setengah jam"tanyanya dingin.
"Maafkan saya tuan,tadi saya sedikit kesulitan dalam mencari buku yang Anda pinta"ucapnya sambil menunduk.
Dengan kasar Devian menutup bukunya lalu diapun langsung menatap aisyah tajam. "Apa itu hanya alasanmu saja agar bisa menjauh dariku?".
" Tidak tuan saya sungguh tidak punya maksud seperti itu,saya memang sedikit kesulitan dalam mencari buku anda"ucap aisyah cepat.
"Baiklah,kali ini aku akan mempercayai mu".
" Terima kasih tuan"balas aisyah sambil tersenyum."Kalo gitu ini buku pesanan anda"lanjutnya kembali memberikan buku yang ada di tangannya.
"Tidak,aku tidak membutuhkan nya lagi. Kamu bisa mengembalikan buku itu ke perpustakaan"Ujarnya membuat aisyah yang mendengarnya menjadi terkejut.
"APA!?".
"Tapi tuan bukankah anda sangat menginginkan buku ini?" Tanyanya.
Devian mengangguk. "Kamu benar,aku memang sangat menginginkan buku itu tapi itu sebelum kamu melalaikan tugasmu dan pergi begitu lama dan sekarang aku sudah tidak membutuhkannya lagi".
"Apa itu artinya anda belum memaafkan saya tuan?".
"Lagian siapa yang sudah memaafkan-mu? Bukannya tadi aku hanya bilang jika aku mempercayai mu bukan memaafkan-mu"ujarnya santai.
Mendengar hal itu aisyah pun terdiam,yang dikatakan tuannya memang benar,dia hanya mengatakan bila dia mempercayai ucapannya tetapi pria itu tidak sekalipun mengatakan jika sudah memaafkan kesalahannya. Apa yang harus dirinya lakukan jika sudah seperti ini? Jangan sampai pria itu kembali mengancamnya dengan mengatakan akan memecatnya lagi karena sungguh aisyah sudah muak mendengar pernyataan itu.
"Tuan,saya mohon tolong maafkan saya,saya benar-benar tidak sengaja melakukan hal itu, saya mohon tuan"ucapnya dengan bersimpuh di kaki Devian seraya memegang tangan pria itu yang membuat sang empu terkejut dengan apa yang dilakukan aisyah.
" Apa yang kamu lakukan"katanya.
"Tuan,tolong maafkan saya, saya janji tidak akan mengulanginya lagi".
"Sekarang bangunlah,kamu tidak boleh melakukan ini"ucapnya seraya membantu aisyah agar gadis itu kembali berdiri.
"Apa itu artinya saya dipecat?tolong tuan jangan pecat saya hiks hiks" Ujar aisyah sambil menangis sehingga membuat Devian yang melihatnya menjadi panik.
"Tidak tidak,kamu tidak dipecat,kamu masih bekerja disini. Sekarang tolong berhentilah menangis" Bujuk Devian.
Aisyah yang mendengar itupun seketika menghentikan tangisnya dan langsung menatap wajah Devian dengan pandangan berbinar. "Benarkah? Tuan tidak sedang berbohong kan?" Tanyanya.
"Tidak,aku tidak berbohong. Jadi aku mohon berhentilah menangis karena itu membuat hatiku terluka"jawabnya.
"Baiklah,saya berjanji tidak akan menangis lagi,sekali Terima kasih tuan karena telah memaafkan saya" Ujarnya seraya menghapus air mata yang ada di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Indah (End) ✅
Teen FictionAisyah sarah, gadis kampung berusia 18 tahun yang memilih merantau ke Jakarta demi kabur dari ibu angkatnya yang terus menyiksanya. Aisyah,nama panggilan gadis tersebut, dari kecil hidupnya sudah sengsara akibat dibuang oleh orang tua kandungnya se...