Happy reading semua....
Warning:Typo bertebaran.
*****************††******************
Hari demi hari telah berlalu dengan cepat,dan hari ini tepat minggu pertama Devian akan menjalankan terapi jalannya. Dengan penuh rasa semangat Devian mulai Menurunkan kakinya kemudian dia pun berjalan dengan perlahan dibantu oleh dua orang perawat yang ditugaskan untuk membantu serta mengawasi dirinya selama terapi.Sedangkan aisyah sendiri,dia hanya melihat sebagai penonton sambil sesekali mengucapkan kata semangat untuk Devian.
"Ayo semangat tuan,anda pasti bisa"katanya dengan sedikit keras tanpa perduli jika saat ini dirinya telah menjadi pusat perhatian oleh banyak orang di taman rumah sakit tersebut.
Devian yang mendengar perkataan aisyah entah mengapa menjadi kembali bersemangat padahal tadi ia sudah akan menyerah sebab terapinya yang sangat susah seperti rumus mtk,canda rumus wkwk.
Hampir setengah jam Devian menjalani terapinya dan selama itu pula aisyah tidak pernah berhenti untuk menyemangati pria itu.
"Tuan,saya rasa terapinya sudah cukup untuk hari ini,anda pasti sangat kelelahan" Kata salah satu perawat itu sambil tersenyum manis pada Devian.
Devian hanya mengangguk tanpa membalas perkataan perawat itu,sang perawat yang melihat keterdiaman Devian pun menjadi canggung.
"Kalau begitu kami berdua permisi dulu,sampai ketemu minggu depan tuan devian"ucapnya bergegas pergi dari hadapan Devian dan aisyah sambil menarik lengan temannya.
"Ada apa dengan mereka,mengapa mereka terlihat sangat gugup saat berbicara dengan anda"ucap aisyah bingung ketika melihat kedua orang perawat yang terlihat canggung ketika berbicara dengan Devian.
" Mungkin karena mereka terpesona melihat wajahku yang di atas rata-rata"balasnya PD.
"Sudahlah lupakan saja mereka,sekarang beri aku air karena aku sangat haus setelah menjalani terapi yang membuat ku sangat tersiksa"pintanya pada aisyah.
Dengan malas aisyah memberikan botol air yang sengaja mereka beli dijalan sebelum ke rumah sakit.
Setelah menerima botol air dari tangan aisyah,devian pun langsung meminumnya sampai hanya tersisa sedikit.
Aisyah yang melihat cara minum Devian hanya geleng-geleng kepala sambil berusaha untuk tidak terpesona pada Devian yang saat ini entah mengapa terlihat sangat tampan dengan wajah penuh keringatnya.
Tahan ais tahan,jangan sampai kamu terpesona dengan ketampanannya,ingat dia jodoh orang"batin aisyah.
"Terima kasih"ucap devian sambil mengembalikan botol tersebut pada aisyah.
"Sarah,tolong berikan aku tisu"pintanya lagi.
" Ini tuan"balas aisyah dengan memberikan satu lembar tisu pada devian.
"Lap keringatku".
" Maksudnya?"tanya aisyah tidak peka.
Devian yang melihat ketidakpekaan aisyah pun hanya menghela napas sabar. "Lap keringatku sarah" Ucapnya sekali lagi.
"Tapi tuan".
" Tidak ada tapi-tapian, apakah kamu ingin dipecat?"tanyanya dengan nada mengancam.
Dengan sedikit takut aisyah menggeleng.
"Kalo gitu cepat lap keringatku,sebelum aku benar-benar memecatmu"katanya dengan menatap tajam aisyah.
"B..aiklah"balasnya mulai mengelap keringat di wajah dan leher Devian secara Hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Indah (End) ✅
Teen FictionAisyah sarah, gadis kampung berusia 18 tahun yang memilih merantau ke Jakarta demi kabur dari ibu angkatnya yang terus menyiksanya. Aisyah,nama panggilan gadis tersebut, dari kecil hidupnya sudah sengsara akibat dibuang oleh orang tua kandungnya se...