E N A M B E L A S

2K 115 0
                                    

Happy reading semua....

Warning:Typo bertebaran.

****************††*******************
Keesokan harinya setelah menunaikan solat ashar aisyah dengan semangat menuju kamar Devian untuk menagih janji pria itu yang akan mengajaknya ke mall.

Dengan semangat 45 aisyah langsung masuk kedalam kamar Devian kemudian segera menghampiri pria tersebut yang saat itu tengah bermain laptop,entah apa yang sedang dilakukan pria itu.

"Selamat sore tuan"sapanya ramah seperti biasa.

Devian hanya menatap aisyah sekilas dan kembali menatap layar laptopnya,aisyah yang merasa dicueki pun berubah jengkel,apalagi setelah dirinya mendengar pertanyaan Devian yang menambah rasa jengkelnya pada pria yang sedang duduk di hadapannya itu.

" Ada apa kamu kemari?".

"Tuan, apa anda lupa".

Devian menaikan satu alisnya sembari menatap aisyah bingung." Lupa?".

"Tuan,jangan bilang kalo anda benar-benar lupa dengan janji anda yang kemarin"ucap aisyah.

"Janji apa?kalo ngomong itu yang jelas jangan setengah-setengah aku jadi bingung".

" Tuan kemarin berjanji akan mengajak saya ke mall,dan sekarang saya menagih janji anda".

"Benarkah?tapi kenapa aku tidak ingat?" Tanyanya.

"Tuannn,jangan sampai saya marah dan menangis kembali karena candaan anda" Rengek aisyah.

"Tapi aku tidak sedang bercanda,aku benar-benar tidak ingat" Ujarnya sembari menahan tawanya karena berhasil mengerjai aisyah. Sebenarnya ini hanya akal-akalan dirinya saja untuk membuat aisyah kesal,lagi pula mana mungkin dirinya lupa tentang janjinya sendiri. Apalagi jika janji itu berhubungan dengan gadisnya,miliknya,sangat sangat tidak mungkin dirinya lupa.

"Tuan,saya tau anda sedang bercanda, saya mohon tolong hentikan candaan anda itu,karena saya benar-benar tidak menyukainya" Ucap aisyah serius.

"Aishh kamu tidak asik sekali,padahal tadi aku hanya ingin bercanda denganmu, tapi ya sudahlah,sekarang kenapa kamu datang kesini?".

"Karena saya ingin menagih janji anda" kata aisyah tutup poin.

Mendengar itu Devian pun hanya tersenyum, lalu tanpa diduga Devian langsung menarik pinggang aisyah dan melingkarkan tangannya disana.

Aisyah yang terkejut dengan apa yang dilakukan Devian berusaha untuk melepaskan tangan pria Itu dari pinggangnya namun sayang-Nya itu tidak berhasil. "T-tuan apa yang anda lakukan, kita tidak boleh seperti ini tuan" Ucapnya.

"Usap rambutku sarah" Pinta Devian.

"Apa maksud anda tuan, saya tidak mengerti".

" Tolong usap rambutku,aku mohon"pintanya sendu.

Karena tidak tega aisyah pun mau tak mau mengusap rambut Devian lembut sambil sesekali dirinya mencium bau harum dari rambutnya.

Kenapa rambutnya sangat halus dan wangi, bahkan rambutku saja tidak mungkin sehalus seperti rambutnya,Orang kaya benar-benar beda memang"batin aisyah dalam hati.

"Apa seperti ini?" Tanya aisyah dengan terus mengusap lembut rambut Devian.

Devian mengangguk pelan sambil memejamkan matanya karena merasakan nyaman.

"Tetaplah seperti ini walau hanya beberapa menit Sayang" Aisyah yang mendengar kata terakhir dari Devian sontak melepaskan tangannya.

"Ada apa sarah? Mengapa kamu berhenti?" Tanya Devian sedikit kecewa ketika aisyah berhenti mengusap rambutnya.

Takdir Yang Indah (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang