D U A B E L A S

2.4K 148 4
                                    

Happy reading semua.....

****************††********************
Hari telah berganti malam, aisyah yang baru saja selesai solat maghrib langsung bergegas menuju kamar Devian untuk memanggil pria itu makan malam.

"Selamat malam tuan" Sapa aisyah ramah.

Devian yang sedang asik membaca buku di tangannya langsung mengalihkan perhatiannya. "Ada apa kamu kemari?".

" Apakah anda lupa jika anda harus makan malam".

"Tapi aku tidak ingin makan untuk saat ini".

" Tapi tuan,mami tuan pasti akan marah jika tuan tidak ikut makan malam".

"Aku tidak perduli".

Aisyah yang bingung harus melakukan apa pun mulai berpikir untuk bisa membujuk Laki-laki itu.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Devian curiga.

"Tidak ada"jawabnya berbohong.

" Aku tau kamu bohong, pasti saat ini kamu sedang berpikir bagaimana caranya untuk membujukku bukan".

Bagaimana dia bisa tau?"tanya aisyah dalam hati.

"Jelas aku tau,karena terlihat jelas dari raut wajahmu yang seperti sedang berpikir".

"Sebenarnya ada satu cara untuk bisa membujukku".

" Apa itu?"tanya aisyah cepat.

"Turuti satu permintaan ku maka aku akan menuruti permintaan mu untuk makan malam, bagaimana apa kamu setuju?" Ucapnya sambil diam-diam tersenyum menyeringai.

"Itu tidak adil".

"Di dunia ini tidak ada yang adil sayang,jadi bagaimana apa kamu menerimanya?".

Duh aku harus bagaimana,satu sisi aku tidak mau menuruti permintaan nya tetapi satu sisinya lagi sudah tugasku untuk menjaganya, apa yang harus hamba lakukan ya Allah" Batin aisyah bimbang.

"Baiklah aku setuju" Putus aisyah setelah berpikir.

Semoga keputusan ku ini tepat ya Allah"batin aisyah.

"Gitu dong daritadi,sekarang antarkan aku" Ucapnya.

Aisyah mengangguk dan langsung mendorong kursi roda Devian menuju meja makan.

Sesampainya mereka di meja makan,keduanya sudah ditunggu oleh orang tua Devian yang mungkin sudah menunggu lama.

"Maaf tante saya telat" Ucap aisyah meminta maaf.

"Iya sayang gak papa kok,lagian ini bukan salah kamu,tapi salah putra tante yang mungkin susah dibujuk buat makan malam" Balasnya sambil menatap Devian tajam.

Sedangkan Devian yang ditatap tajam oleh maminya pura-pura tidak melihat.

"Sudah-sudah lebih baik kita segera makan" Kata faris yang diangguki oleh larissa dan devian.

Aisyah hanya mengangguk,diapun segera meninggalkan meja makan untuk berdiri disamping bi minah dan pelayan lainnya.

"Vian,gimana terapi pertama kamu?" Tanya faris.

"Sakit banget pi,sampe aku aja gak sanggup dan mau nyerah tapi untungnya ada seseorang yang nyemangatin aku, jadi aku gak jadi nyerah deh" Jawabnya seraya menatap aisyah sekilas.

Faris mengangguk. "Maklum aja sayang, itu kan terapi pertama buat kamu, ntar juga kalo udah terbiasa gak sakit lagi kok" Ujar larissa.

"Iya mi semoga aja" Balasnya.

Takdir Yang Indah (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang