Happy reading semua....
*****************††******************
Disaat arvin sedang berjalan menuju kamarnya tanpa sengaja dirinya mendengar suara orang yang menangis yang berasal dari kamar aisyah.Karena mempunyai rasa penasaran yang tinggi arvin pun akhirnya memilih untuk mengintip dari celah pintu kamar aisyah yang sedikit terbuka, disana arvin bisa melihat ada seorang gadis yang sedang menatap sambil menghadap kaca.
Tok Tok Tok
"Boleh aku masuk"ucap arvin setelah mengetuk pintu tersebut.
Aisyah yang mendengar seseorang mengetuk pintunya segera menghentikan tangisannya,Dan betapa kagetnya dia saat yang mengetuk pintu itu adalah arvin.
Sejak kapan Laki-laki itu ada disana" Tanyanya dalam hati.
Melihat aisyah yang hanya diam arvin pun kembali mengetuk pintu.
"Iya vin, masuk aja" Ucapnya setelah sadar dari lamunannya.
Setelah arvin masuk,suasananya berubah menjadi canggung, arvin yang memang dari dulu tidak suka keheningan mulai membuka pembicaraan. "Sasya bolehkah aku bertanya padamu?".
"Boleh, memangnya kamu mau tanya apa?".
" Kenapa kamu menangis?"tanyanya tutup point.
Sesaat aisyah pun terdiam sebelum kembali tersenyum pada pria di hadapannya."aku gak papa kok vin".
"Bohong, aku tau kamu habis nangis kan,sekarang jawab yang jujur apa yang udah dilakuin sama devian sampai membuat kamu menangis seperti ini"ujarnya seraya menatap aisyah serius.
"Aku beneran gak papa, tadi tuh aku cuma kelilipan aja"bohong aisyah.
Arvin yang mendengar jawaban aisyah pun mendengus pelan,ia jelas tau jika perempuan yang berdiri di hadapannya ini tengah berbohong, entah apa alasan gadis itu tidak mau jujur padanya, namun yang pasti ia rasa ini ada sangkut pautnya pada sikap aisyah yang aneh setelah kembali dari kamar Devin. Ya devian ini pasti ulah devian, pasti musuhnya itu sudah melakukan yang tidak tidak pada aisyah.
"Apa ini karena devian?" Tanya Arvin membuat tubuh aisyah seketika menegang.
"Ternyata benar dugaan ku,kamu menangis karena devian. Sekarang tolong jujurlah padaku apa yang telah devian lakukan padamu?"sambung Arvin dengan memegang kedua bahu aisyah.
Hening.
" Sasya"panggil Arvin lembut.
Tanpa diduga aisyah langsung memeluk Arvin erat yang membuat pria itu sedikit terkejut namun tak urung diapun membalas pelukan aisyah.
"Sasya"panggilnya lagi.
"D-dia hiks dia jahat hiks hiks" Katanya sambil menangis.
Arvin yang mendengar itu hanya mengangguk sambil terus mendengarkan aisyah bercerita.
"K-kamu tau Arvin hiks hiks aku hiks aku hampir dilecehkan hiks hiks olehnya hiks hiks apakah dia hiks kira hiks a-ku ini hiks perempuan hiks m-murahan hiks y-ang seenaknya hiks dia hiks hiks sentuh hiks h-hatiku hiks sakit vin hiks sakit"Mendengar itu Arvin pun menjadi emosi. Sekarang ia menjadi tak habis pikir pada pola pikir sepupu sekaligus musuhnya itu, bagaimana bisa dia hampir melecehkan aisyah yang Notabenya adalah gadis baik-baik. Entah apa yang merasuki pikiran devian saat itu sampai dia menyamakan aisyah seperti gadis murahan diluar sana.
"Kamu yang sabar ya,disini ada aku yang selalu ada disamping kamu,aku janji bakal selalu jagain kamu dari siapapun yang berusaha jahatin kamu termasuk devian,udah ya sekarang kamu jangan nangis lagi nanti cantiknya ilang loh"ucapnya sembari menghapus air mata aisyah dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Indah (End) ✅
Teen FictionAisyah sarah, gadis kampung berusia 18 tahun yang memilih merantau ke Jakarta demi kabur dari ibu angkatnya yang terus menyiksanya. Aisyah,nama panggilan gadis tersebut, dari kecil hidupnya sudah sengsara akibat dibuang oleh orang tua kandungnya se...