D E L A P A N B E L A S

2K 104 0
                                    

Happy reading semua.....

Warning:typo bertebaran.

****************††*******************
Sejak kejadian dimana Devian menyatakan perasaanya,saat itulah hubungan keduanya menjadi semakin baik. Devian bahkan secara terang-terangan memberi perhatian pada aisyah di hadapan semua orang yang membuat beberapa pelayan menjadi iri kepada gadis itu, seperti halnya saat ini dimana Devian terus meminta aisyah untuk menyuapinya makan meski gadis itu sudah menolaknya.

"Ayolah Sayang masa kamu gak mau sih suapin aku" Ucapnya terus memaksa agar aisyah mau menyuapinya.

"Orang gak mau tuh gak usah dipaksa lagian lu kan bisa makan sendiri, manja amat jadi orang"kata Arvin yang sudah merasa jengah melihat kedekatan aisyah dan Devian.  Taukah kalian jika sebenernya dirinya itu sedang cemburu jadi tolong mengertilah.

Devian yang mendengar hal itu hanya bersikap cuek dan tetap memohon pada aisyah untuk menyuapinya, sehingga membuat aisyah menjadi tidak tega terlebih dia juga merasa tidak enak pada larissa yang sejak tadi menatapnya.

"Ayolah sayang,kali ini saja pliss kamu mau ya" Pintanya diiringi tatapan memohon.

"T-tapi tuan".

" Gak ada tapi-tapian pokoknya kamu harus suapin aku atau aku akan bilang mami buat pecat kamu, iya kan mi"katanya sambil menatap ibunya untuk meminta persetujuan dan sialnya hal itu diiyakan oleh larissa. Benar-benar anak kesayangan emang.

"Iya sayang"balas larissa sambil tersenyum.

" Jadi sayang, kamu tinggal pilih mau nyuapin aku atau aku pecat".

aisyah menggigit bibir bawahnya, ia bingung harus menjawab apa karena satu sisi ia tidak mau dipecat tapi disisi lain ia malu jika harus menyuapi Devian di hadapan semua orang.

"Udah ais, kamu ikutin kata tuan muda saja,daripada kamu dipecat"kata bi minah memberi saran.

" Benar ais, lebih baik kamu ikutin apa kata tuan muda"sambung salah satu pelayan yang usianya lebih tua daripada aisyah.

Sedangkan devian yang mendengar percakapan kedua pelayan itu pun diam-diam tersenyum kemenangan,kalo seperti ini ia yakin gadisnya itu pasti akan memilih untuk menuruti perkataanya.

"Jadi sarah?apa jawabanmu?"tanya Devian.

Dengan menghela napas panjang aisyah pun menjawab." Baiklah tuan, saya mau menyuapi anda".

Jawaban aisyah sontak membuat Devian tersenyum senang berbeda dengan arvin yang justru memasang wajah muram."bagus, kalo gitu kamu duduknya di sampingku"ucapnya yang diangguki oleh aisyah.

Setelah duduk aisyah segera mengambil piring yang berisi nasi dan lauk-pauk milik Devian kemudian diapun mulai menyuapi pria itu dengan hati-hati.

Disaat aisyah tengah sibuk menyuapi Devian, Diam-diam larissa menatap keduanya lekat sambil tersenyum senang, didalam hatinya ia sangat bahagia melihat putranya sudah berubah tidak seperti dulu yang terkesan dingin dan cuek pada semua perempuan, bahkan larissa pernah berpikir jika anaknya itu mungkin sudah Belok sebab tidak pernah dekat dengan perempuan kecuali Arvin,sebagai musuhnya. Namun sekarang ia bisa tenang karena melihat interaksi keduanya yang terlihat romantis ya walaupun ia tau jika salah satu diantara keduanya masih terlihat malu-malu tapi tak apa seiring berjalannya waktu ia yakin semuanya akan baik-baik saja.

Terima kasih tuhan karena kau telah mengirimkan seseorang untuk merubah sifat putraku menjadi lebih baik, aku harap kebahagiaan ini tidak cepat berlalu"batin larissa sambil terus menatap aisyah dan Devian.

Takdir Yang Indah (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang