12

112 26 14
                                    

# DAY: 12
# CLUE: Genta

.
.
.

Pukul 09.00 tepat, ke empat orang yang sudah janjian kemarin, kini sudah berada di depan pintu masuk kawasan wisata Ancol.

Tepat ketika tempat tersebut baru saja di buka. Setelah membayar tiket masuk, kedua mobil mereka memasuki area parkir. Saat ke empatnya turun dari mobil, suara Genta  menyambut yang berasal dari salah satu kedai yang menjual berbagai macam minuman.

Khao dan Meta berseru penuh semangat ketika melihat tulisan besar di depan mata.

"Mas, nanti kita boleh ya photo-photo sama lumba-lumba." Seru Khao yang di sambut acungan jempol dari Awan. Sedangkan Abrian hanya menggeleng kepala melihat tingkah keduanya.

Mereka melangkah memasuki tempat wisata tersebut sesuai dengan arahan petugas di sana.

Ada beragam wahana yang bisa di nikmati di Ocean Dream Samudra, antara lain Underwater Theatre Dolphin Adventure, Aneka Satwa, Cinema 4D, Taman Surga Burung, Ubur-Ubur, Scorpion Pirates, Boto-Boto, Pertunjukan Singa Laut, hingga Pertunjukan Lumba-Lumba. Underwater Theatre Dolphin Adventure adalah petualangan di dunia bawah laut yang menampilkan putri duyung cantik, 4 ekor lumba-lumba yang cerdik, dan 2 petugas polisi laut. Pertunjukan ini didukung video mapping dan efek-efek yang mengejutkan.

Meta dan Khao terlihat antusias ketika melihat atraksi dari burung-burung yang sudah terlatih.

Seperti menjadi penghantar surat, memisahkan warna atau menghitung bola dalam wadah.

Bukan hanya itu saja, gelak tawa juga mengiringi kebersamaan mereka ketika melihat tingkah lucu orang utan yang merebut Genta dari pelatihnya. Atau raut ngeri ketika melihat Kuda Nil yang membuka mulutnya lebar-lebar.

Abrian sangat menikmatinya, kekehan tak jarang keluar ketika melihat berbagai ekspresi yang Meta tunjukkan. Kaget, takjub, heran, sedih atau tertawa.

Semuanya ia rekam dalam memori ingatannya juga jepretan kamera yang sengaja ia bawa.

Setelah puas menjelajahi semua wahana yang ada di Ocean Dream Samudera terkecuali Scorpion Pirates, Kini Abrian berencana mengajak ketiganya untuk mencoba wahana Dufan.

Ke empat anak manusia itu beristirahat sejenak sambil mengisi perut kosong. Abrian melirik jam tangan rolex yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Baru jam dua, masih ada waktu. Bagaimana kalau kita ke Dufan?" Usul Brian. Yang langsung di setujui oleh Awan.

Abrian menunggu respon dari dua orang lainnya.

"Bagaimana? Kalian mau?" Khao dan Meta tersenyum canggung. Abrian terkekeh.

"Aku traktir kok. Jadi gimana? Mau ya?" Setelah mendengar ucapan Abrian, mau tidak mau Meta dan Khao pun mengangguk.

Walaupun sebenarnya ada rasa tidak nyaman yang mereka rasakan. Karena bagi mereka, Abrian sudah terlalu sering mengeluarkan uang untuk liburan mereka.

Setelah menyantap makan siang, kini ke empatnya melangkah menuju parkiran.

Saat Meta hendak membuka pintu mobil Awan, pria western itu menahan pergelangan tangannya.

"Kamu di mobil saya ya.." Meta menatap Abrian yang menunjukkan raut penuh harap. Gadis cantik itu melirik sejenak ke arah Awan yang juga sejak tadi memperhatikan bagaimana pria itu menggenggam tangan Meta. Bukan hanya ini, ketika di dalam pun, Awan melihat keduanya yang bergandengan tangan.

Bahkan, Awan yang lebih banyak mengambil potret keduanya menggunakan kamera milik Abrian.

"Nggak apa-apa, Ta. Tujuan kita juga kan sama." Akhirnya mau tidak mau, Awan memberi izin gadis cantik itu untuk duduk di mobil Abrian.

IM SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang