AMA ~ 03

452 148 57
                                    

Allah tidak menjanjikan hidup ini mudah, tetapi Allah berjanji setiap kesulitan pasti ada kemudahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Allah tidak menjanjikan hidup ini mudah, tetapi Allah berjanji setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
......


Sinar matahari masuk ke dalam sela-sela jendela kamar bernuasansa hitam, seorang lelaki masih terlelap tenang di dalam selimutnya itu.

Suara kicauan burung dan suara kokokan ayam sama sekali tidak membuatnya terganggu sedikitpun.

Tok tok tok

"Mas Azzam bangun, sudah pagi nii" Ucap Amira - Ummanya Azzam.

Tok tok tok

"Mas bangun"

"Umma masuk ni ya" lanjut Umma Amira, tapi tetap tidak ada sahutan dari dalam kamar bernuansa hitam itu.

Ceklek..

Umma Amira hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar, ntah kenapa sifat putranya ini berubah 180° dari sifat aslinya. Hanya karena kejadian itu, membuatnya seakan selalu menyalahkan takdir. Dirinya sudah menasehati putranya itu, semua anggota keluarga sudah menasehatinya, bahkan papa nya juga sudah mulai menyerah untuk menasehati putra mereka itu.

"Mas bangun, mas nggk ke sekolah? sudah jam 6 ini" Ucap Umma Amira sambil menepuk pipi putranya itu.

Eugh...

"Bangun, Mas"

"Iya" Balas putranya itu sembari menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam netra penglihatannya itu.

"Ya sudah, Mas sholat subuh dulu selagi masih ada waktu. Setelah selesai, nanti turun ke bawa buat sarapan ya" Ujar Umma Amira sambil mengusap lembut kepala putranya itu.

"Hmm"

"Umma keluar dulu, mau nyiapin perlengkapan Papa"

Setelah melihat Ummanya keluar Azzam langsung bangkit dari ranjang nya dan berjalan memasuki kamar mandi guna untuk membersihkan diri.

Lima belas di kamar mandi, Azzam keluar sudah menggunakan baju koko, tak lupa setelah melangkah keluar dari kamar mandi ia langsung memakai peci hitamnya dan menggelar sajadah.

Waktu berjalan terus, selesai sholat subuh Azzam langsung berganti pakaian sekolah.
Ya seperti itulah ia, setiap selesai sholat Azzam sama sekali tidak pernah berdoa. Setiap di nasehati ia selalu berkata 'Ngapaian berdoa, toh sama aja. Saat orang yang kusayang selalu aku doakan agar bangun dari komanya Dia sama sekali tak mendengarkanku dan membantuku malah ia mengambil orang yang ku sayang untuk selama-lamanya'

Amira, Ummanya Azzam selalu menangis setiap mendengar jawaban dari pertanyaan yang ia lontarkan. Dirinya meresa gagal mendidik anaknya. Gagal mengajarkannya dalam perihal Agama.

Dan frustasi!.
Itulah yang dihadapi Azzam.

Reynald Azzam Fahmi, lelaki yang tampan, sholeh, kini sangat berubah. Seolah ia melakukan sholat hanya untuk sekedar hanya melepas kewajibannya sebagai seorang Muslim. Tak tahu bagaimana lagi menasehatinya agar Azzam kembali seperti dulu lagi. Mungkin ada seseorang yang hadir dalam hidup Azzam, dan menarik Azzam agar kembali seperti dulu lagi. Semoga...

Assalamu'alaikum, Mas Azzam ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang