AMA ~ 01

799 184 124
                                    

Kita semua pendosa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita semua pendosa. Aku pendosa, kamu pendosa, dia pendosa, mereka pendosa. Namun tak ada salahnya jika kita berlomba-lomba untuk memperbaiki diri, menjemput hidayah Allah untuk menggapai jannah-Nya

....

Koridor sekolah yang mulai ramai karena para guru sedang rapat pun tak mengalihkan perhatian gadis berjilbab dan bercadar bernama Aisyah itu dari buku yang ia baca. Fokusnya tidak dapat terpecah belah kalau sudah membaca hal yang sangat ingin ia ketahui. Sampai pada akhirnya, ia harus menjeda menggali lebih dalam ilmu itu karena salah satu sahabatnya memanggil.

"Syah, temeni aku ke kantin yuk tadi pagi belum sempat sarapan," ajak Naya, salah satu sahabatnya dengan rambut yang di ikat seperti ekor kuda itu.

"Yaudah yuk, aku temeni"

Mereka berduapun berjalan menuju kantin yang tak terlalu jauh dari koridor sekolah itu. Aisyah tetap dengan menundukkan pandangannya, serta tangannya yang tertaut erat dengan tangan sahabatnya itu. Ia merasa sedikit aneh karena tatapan-tatapan mereka seolah meremehkan cara berpakaian dirinya.

Aisyah Rahma Humairah, ia adalah siswi pindahan dari pesantren yang masuk ke dalam sekolah umum swasta sebulan yang lalu. Ya mungkin Aisyah masih sedikit asing dengan suasana sekolah umum, yang mana antara laki-laki dan perempuan berbaur menjadi satu. Sedangkan di pesantrennya dahulu jangankan berbaur, untuk bertemu dengan laki-laki saja kalau ada kegiatan besar, itupun hanya sebatas melintasi tanpa melihat siapa laki-laki itu, dan juga bisa dihitung jari.

Hmm... lama-lama Aisyah juga akan terbiasa.

Setelah sampai dikantin Asiyah dan Naya mencari tempat duduk yang kosong untuk mereka tempati. Tepat di ujung dekat jendela, di sana terlihat tidak ada yang menempati sehingga keduanya berjalan kearah jendela itu.

"Syah, aku mau beli makanan dulu, kamu mau nitip nggk?" tanya Naya

"Nggk deh, soalnya aku uda sarapan di rumah"

"Oke deh kalau begitu, aku mau beli dulu yah, dadah... awas kangen hahahaha" gurau Naya sampai pergi dengan tawanya, sedangkan Aisyah hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu, tapi juga Aisyah sedikit terhibur.

Aisyah hanya diam sambil melihat-lihat suasana kantin yang semakin ramai, tapi ramai kali ini sangat berbeda. Awalnya tadi kantin sangat sepi, siswa-siswi hanya terfokus pada makanannya dan sedikit tawa dari mereka. Namun kali ini teriakan-teriakan perempuan sangat keras, sehingga membuat Aisyah sedikit terheran.

Masya Allah calon suamiku datang..

Gila, kak azzam makin ganteng ya Allah..

Assalamu'alaikum, Mas Azzam ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang