"Ayah, kata Mami hali senin Ain ulang taun yah?"
Bocah tiga tahun itu berlari ke arah sang Ayah yang sedang duduk dan perhatikan berita tentang pemasukkan omzet pedagang yang sedang tidak stabil di sofa ruang tv lantai atas. Kedua tangannya diangkat tinggi-tinggi, plushie lumba-lumba kecil berwarna biru dan putih diayunkan di atas kepala.
Taehyun turun dari sofa, mengangkat anaknya itu tinggi-tinggi sambil ketawa gemas. Taehyun berikan kecupan bertubi-tubi di perut anak sulungnya itu. Zayn yang merasa kegelian, tawanya yang nyaring sontak menggelegar memenuhi seisi ruangan.
"Mami–Ayah nakal!"
Beomgyu di dalam kamar cuma bisa ratapi nasib sambil bergelimung di dalam selimut.
"Sshtt—adek 'kan tau Mamih lagi sakit, jangan teriak-teriak dong."
Raut wajah Zayn merengut kala Taehyun turunkan dari gendongan.
"Adek kenapa? Laper? Mam, yuk."
"Ayah lupa!" Zayn memanyunkan bibir. Plushie lumba-lumbanya dibiarkan jatuh ke lantai. Zayn berjalan sambil menghentakkan kakinya ke balik sofa.
Taehyun garuk kepala bagian belakangnya, gak ngerti, anaknya ini masih kecil tapi mood swing sudah berlagak seperti remaja pubertas kebanyakan.
Taehyun gak banyak omong.
Lantas hampiri bujang tiga tahunnya itu. Elus surai coklat legamnya tetapi mendapat erangan sebagai imbalan.
"Adek kenapa loh—"
"Itu!"
Taehyun agak tersentak kaget. Taehyun coba putar otak sekali lagi, dan ya—paham, pada akhirnya.
"Ayah minta maaf, ya?"
Zayn tatap kedua mata Ayahnya dengan mata yang berair sedari tadi. "Ayah lupa ya, Ain bukan adek lagi."
Taehyun buang sepenggal nafas yang sempat ditahan lalu beri senyuman ke anaknya. "Iyaaaa, kakak... Ayah lupa tadi, maafin Ayah, ya?"
"Beli dodi ya?"
"Huum! Nanti beli dodi, ya. Mau sama Ayah apa Mami?"
"Ayah aja, Mami lagi sakit."
Kosakata 'dodi' spontan terlintas kembali di kepala. Taehyun masih anggap pelafalan anaknya dalam menyebutkan kata 'loli' alias kembang gula beraneka ragam bentuk, warna, dan juga rasa itu—hal yang lucu. Ya lucu yang dalam artian gemas.
Setelahnya, Taehyun ajak Zayn ke lantai bawah untuk agenda makan siang.
Beomgyu sudah sediakan beberapa potongan sayur mentah dan buah segar di dalam kulkas. Taehyun lagi-lagi puji aksi manis istrinya itu. Taehyun bilang, gak perlu kerjakan apa-apa dulu, biar tanggung jawab rumah kepala rumah tangga yang pegang selama beberapa hari, seenggaknya sampai Beomgyu gak merasakan pening yang dieluhnya sangat luar biasa.
"Kakak mam apa? Nasi sama brokoli rebus ya? Mami juga bikin perkedel kentang, mau?"
"Oke!"
Taehyun langsung sigap buatkan makan Zayn tanpa basa-basi.
"Nih, kakak mam dulu ya, Ayah mau obatin Mami, bentarrr aja."
Sesuap brokoli yang telah masuk ke mulut Zayn dan sibuk dikunyah oleh sang empu, buat Zayn hanya angguk-angguk lucu sambil acungkan jempol di tangannya yang kosong.
Taehyun elus surai anaknya itu, lalu ambil sepiring bubur instan dan segelas air hangat di atas nampan, dan berlari ke kamarnya untuk mengecek keadaan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah ; taegyu
Fanfiction✴ Iya, serius. Mereka beneran menikah. M-preg © alyndrx_