11. Persiapan

4.8K 702 87
                                    

"Bawa barang banyak banget? Kita mau ke rumah mama papa doang, Gyu." Taehyun naikkan alisnya satu. Heran, lihat Beomgyu yang duduk sambil membenahi banyak barang.

"Aku mau nginep di sana. Dua minggu."

Taehyun kaget. Penuturan Beomgyu itu gak ada persetujuannya sama sekali. "Kok gak bilang?"

Dan tebak, apa yang buat Taehyun kesal tiba-tiba?

Iya, respon Beomgyu yang cuma mengendikan bahu sambil berucap. "Baru kepingin subuh tadi sih,"

Oh, iya. Mau marah juga ujungnya bakal tetap Taehyun yang disalahkan orang-orang. Mereka bakal bilang;

"Loh, wajar. Istrimu lagi hamil besar."

Oke, Taehyun sudah terbiasa sama keadaan Beomgyu yang begini.

"Yaudah, maksudku gini loh, di sana masih ada barang-barang kamu, 'kan? Baju, perlengkapan tidur, segala macem?"

Beomgyu miringkan kepalanya. Pikir sebentar, dan iya, ada benarnya juga apa kata suaminya. "Hng, kalo gitu bantu aku deh, nyiapin barang kamu."

Taehyun senyum lega. Istrinya yang pengertian saat mood berubah-ubah gini memang jadi sesuatu yang Taehyun cari-cari.

[ N I K A H ]

"KAK YEENN!"

"Buset, kenapaaa?!"

"Ini lengan piyamanya kependekan!"

Duh, belum ada satu hari menginap di rumah mama papa, si bumil itu sudah buat pusing satu keluarga.

"Pake outer aja, dek." Mama keluar dari kamar sambil membawa satu outer sutra berwarna merah muda di lengan kirinya. Beomgyu yang lihat itu langsung anggukkan kepalanya. Mengambil outer yang sebelumnya telah mama bawakan.

"Lagian lagi bunting pasti keperluannya banyak. Kenapa gak bawa baju sama sekali tadi? Baju lo di sini pasti beda ukuran sama baju lo di rumah." Yena senderkan punggungnya di sofa. Agak kesal sama Beomgyu, daritadi berisik terus. Tapi dimaklumi, adiknya itu hamil tujuh bulan. Jelas kalau rewel.

"Tadi gak dibolehin sama Taehyun,"

Taehyun yang sedang nonton tv itu melotot kaget. "Gak gitu ceritanya, oy."

"Kamu udah beli perlengkapan bayi, Hyun?" Papa duduk di samping Taehyun. Buat Taehyun langsung tegakkan badannya. "Belum, pah."

"Loh, kok belum?"

"Hm—kayaknya ini masih terlalu awal? Mungkin nanti, pas Beomgyu delapan bulan." Ey, bukan gitu sebenarnya. Taehyun malas saja, mana kepikir ini masih terlalu awal atau tidak.

"Ya udah kalo gitu. Tapi udah tau jenis kelaminnya, 'kan?"

Taehyun diam sebentar. Lalu angguk ragu. "Laki kayaknya, pah."

"LOH 'KAYAKNYA'?!"

Satu rumah teriak kaget. Terkecuali Taehyun sama Beomgyu.

"Lo gak pernah ajak Beomgyu cek USG?" Yena yang awalnya sedang makan keripik kentang itu langsung menaruh toples di atas meja.

"ENGGAK PERNAH TUH!" Itu Beomgyu yang teriak.

Duh, Taehyun alamat mampus kalau begini ceritanya.

"Besok kita cek! Kita ke dokter! Terus kita langsung beli keperluannya!" Mama Sandara sudah gupek sendiri. Cari-cari ponselnya, rencana ingin mengatur jadwal dengan sang dokter kandungan.

"Kok belum, nak? Kenapa gak bilang sama papa atau mama? Ayah bundamu tau gak?" Ayah lontarkan pertanyaan yang sukses buat Taehyun gugup setengah mampus.

"A-aku gak tau, pah. Maaf," Kata Taehyun lirih. Lirih sekali.

Desahan pelan keluar dari mulut papa. "Papa paham. Kalian masih terlalu muda, mungkin itu masalahnya."

Taehyun di mood yang rendah secara tiba-tiba. Rasanya masih banyak sekali kekurangan yang harus diperbaiki kalau ingin jadi suami yang baik dan sigap untuk Beomgyu.

Beomgyu lihat suaminya, sedang merenung, tatapannya sendu. Beomgyu hampiri, duduk di sampingnya. "Gak apa-apa. Kamu jangan anggep kamu itu payah, oke? Kita masih sama-sama belajar jadi orangtua. Kamu gak sendiri, ada aku, 'kan? Jadi, jangan sedih." Beomgyu tautkan jemarinya juga Taehyun. Senderkan kepalanya di bahu sang suami. Taehyun juga, reaksi manisnya sukses buat pipi Beomgyu merona.

Usapan lembut di surai legamnya, serta kecupan lembut di tangan Beomgyu yang masih bertaut dengan tangannya. "Gak akan sedih. Buat apa sedih, kalo sumber bahagiaku sebentar lagi nambah satu, hm?"

Dunia benar serasa milik berdua.

Betulan lupa, kalau tiga pasang mata tengah memerhatikan sambil tertawa kecil sedari tadi.

"Eh, bucin lo berdua, dasar!"

"Kak Yen iri, wle!"















Aku tu bingung, book ini masih ada peminat atau engga, setelah sekian lama?

Nikah ; taegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang