Beomgyu bangun dari tidurnya.
"Ah,"
Sialan, pinggangnya pegal bukan main pagi ini.
Beomgyu lihat seisi ruangan, lantas terkejut saat menyadari ini bukan tempat yang dia kenal.
Beomgyu menoleh ke samping kanan, ada sebuah cermin besar yang kini terdapat pantulan dirinya. Tubuhnya bugil, hanya tertutup selimut putih sebatas perut, dan Beomgyu syok waktu lihat kondisi leher juga dadanya yang banyak terdapat bercak keunguan.
Matanya berair, sudah siap mengeluarkan air mata. Kepalanya berusaha memutar kembali memori malam lalu, yang dia yakini terjadi hal yang tidak-tidak padanya-memang. Tapi, nihil. Otaknya juga sama gak ingatnya dengan Beomgyu.
Dan parahnya, Beomgyu dibuat terkejut lagi dengan adanya bercak darah di berbagai sisi tempat tidur. Beomgyu anaknya agak takut dengan darah.
"Aw,"
"Siapa?!"
Kepala Taehyun menyembul dari bawah tempat tidur. Buat Beomgyu terkejut untuk kesekian karena lihat Taehyun yang telanjang dada sedang menatap balik.
"Anjrit, Taehyun!" Beomgyu lempar satu bantal ke wajah Taehyun. Buat cowok 5 februari itu meringis. Sedangkan Beomgyu sedang mati-matian menyembunyikan rona merah pada pipinya. Gila-Beomgyu akui, Taehyun itu seksi-sangat.
Taehyun abaikan Beomgyu. Dirinya berjalan ke arah kamar mandi-dengan tubuh atas yang polos dan hanya ditutupi celana boxer untuk bagian bawahnya.
Dan seketika Beomgyu sadar, kalau bercak darah berserakan ini berasal dari luka-luka cakar di punggung Taehyun. Punggungnya penuh sekali, sumpah. Perhitungan Beomgyu, kira-kira terdapat lebih dari duapuluh goresan kuku.
Tapi ada satu hal lain yang terlintas di otaknya,
"Tae?"
"Hm?"
"Parah-lo seksi, banget."
Mulutnya bangsat, nih. Terlampau jujur demi apapun.
[ N I K A H ]
"Jadi, kita serius udah-"
Beomgyu majukan tubuhnya sedikit, arahkan wajahnya dekat telinga Taehyun. "Making love?"
"Ya menurut lo aja?" Taehyun taruh cup vanilla latte yang semula disesapnya.
"Ah, malu!" Beomgyu tutup wajahnya dengan kedua tangan. Masih gak percaya, kalau harga dirinya telah hilang sebab hal sepele-iya, gara-gara minuman dengan whipped cream semuanya terjadi begitu saja bak angin lalu.
"Gue gak bisa apa-apa lagi kemarin, Gyu. Kalau lo gue diemin, lo bakal mati tersiksa. Kalau gue ladenin, ya kayak sekarang jadinya-lo gak virgin lagi."
"Gak sampe mati juga,"
"Masalahnya lo kemarin sukses buat gue panas dingin. Masa iya gue mau main solo?"
"Ah, udahan! Malu goblok, bahas di kafe gini."
Taehyun lipat kedua tangan di depan dada, lalu senderkan punggung ke kursi namun mendesis kecil setelahnya. "Dan asal lo tau, punggung gue penuh luka karena kuku tajem lo itu."
Beomgyu perhatikan sepuluh kuku jemari tangannya. Memang, dirinya anak yang suka perawatan diri, tak terkecuali kuku. Manicure Padicure sangat sering dilakukan, dan selalu meminta model potongan kuku yang ujungnya lancip dan tajam. "Maaf."
"Gak apa, lupain. Gue juga minta maaf."
Karena intinya-mereka berdua sama salahnya. Kalau dikatakan Beomgyu yang salah, gak sepenuhnya benar. Mungkin kalau Taehyun pikir lebih matang lagi, dirinya gak akan pakai bendanya sendiri dan lebih memilih alat pemuas nafsu.
Dan, ya. Ketimbang menyesali perbuatan yang lalu, mereka seharusnya cari jalan lurus untuk kedepannya. Bukan saling buka aib saat di atas ranjang sambil menyeruput kopi di tempat umum.
Entah apa yang merasukimu, sampai hal fatal dianggap begitu sepele yang dapat diselesaikan dengan cara yang santuy.
[ N I K A H ]
"Kalian tau, minta izin ke orangtua itu penting bagi anak? Kalian ini enggak, sementang sudah cukup umur ingin ini itu asal seenak jidat dilakukan. Punya otak, 'kan? Dipakai, lah, mikir."
Sumpah, ucapan Ayahnya bikin Taehyun merinding sendiri. Mungkin ini rasanya jadi teman-teman yang biasa mendengar perkataan savage dari mulutnya.
"Kalau sudah begini, kalian mau apa? Bengong di kamar sampai anak itu lahir, terus buang ke panti?"
"Ayah!"
"Bun, biarin. Biar mereka sadar salah mereka."
"Jadi gini-jujur aja, Papa gak suka kalian begini, Beomgyu, Taehyun. Orangtua mana yang senang dengar anaknya berhubungan di luar nikah?"
Beomgyu dan Taehyun saling tatap. Taehyun sengaja genggam tangan Beomgyu, tau kalau anak itu bakal menangis sebentar lagi.
"Kalau begini, kalian terpaksa kami-"
"Iya, Om. Saya bakal tanggung jawab. Saya bakal nikahin Beomgyu."
Taehyun pintar, dirinya cepat tanggap. Sedangkan Beomgyu, seriusan melongo dengar ucapan Taehyun.
"Serius kamu, nak?" Mama tatap Taehyun serius. "Duarius, Tante."
Jadi, memang siklusnya begini;
Nekat→nakal→nyesal→nikah.
Intinya, mereka bakal menikah karena kecerobohan sendiri.
Beomgyu hamil diluar nikah, dengan Taehyun yang positif Bapak dari si calon janin-jelas, first timenya Beomgyu itu Taehyun, pun sebaliknya.
Dan mereka terpaksa menikah muda.
Sialan memang,
Kadang, takdir bisa selucu itu.
Musuh jadi pasutri itu mungkin terjadi, Taehyun Beomgyu bisa dijadikan contoh.
Waw, cringe banget anjir, wkwk
Gak tau, ah.
Ya, btw, ku apdet bikos taegyu abis ngelive, huks:'( rinduku terobati yesss;)
Vomments?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah ; taegyu
Fanfiction✴ Iya, serius. Mereka beneran menikah. M-preg © alyndrx_