Beomgyu sibuk memijat punggung Taehyun. Anak itu sudah dua hari gak ngampus. Masuk angin, katanya.
"Lo minum obat gak, sih?" Beomgyu kembali menuang minyak kayu putih di telapak tangan, dan kembali menggosoknya ke punggung juga leher Taehyun.
Agak meringis, saat telapak tangannya meraba tekstur punggung Taehyun yang gak lagi mulus, sebab bekas cakarannya masih kentara disana.
"Udah bosen, anjir. Minum tolak angin sehari empat kali juga masih gak ada tanda sembuh barang secuil."
Beomgyu berpikir sebentar.
"Kok gitu, ya? Mau ke rumah sakit? Gue khawatir, Hyun." Raut wajahnya berubah cemas, Taehyun sempat baper kala lihat itu.
"Acie, khawatir, nih yee." Taehyun nyengir, menampakkan deretan gigi putihnya yang rapi.
Tapi di detik setelahnya, Taehyun mengumpat, "Anjing." Sebab geplakan di kepala yang Beomgyu beri sebagai respon.
"Yaiyalah bego! Ntar lo mati gimana? Anak ini lahir kagak ada Bapak, dong? Masa gue harus menjanda sebelum nikah? 'Kan gue gak mau, Hyun!" Beomgyu teriak kesal. Dirinya bertanya, sebego itu Kang Taehyun, sampai masalah seperti itu saja gak kepikiran?
"Etdah, bawel. Teriak mulu, berisik." Taehyun tutup kedua telinganya. Kenyang juga dengar teriakan Beomgyu tiap hari.
"Udah, sana siap-siap. Pokoknya ke rumah sakit, kita periksa. Mana tau lo kena AIDS 'kan gak lucu."
"Goblok, Beomgyu." Taehyun pakai kembali bajunya. Merasa agak mendingan, mengingat pukul tujuh tadi dirinya super lemas, dan lagi-lagi muntah-muntah.
"Tapi, Hyun, lo yang nyetir, ya? Gue males bawa, hehe."
Taehyun gak merespon. Langsung pergi ke kamar atas untuk mengganti pakaian, dan Beomgyu total kesal karena telah dikacangin.
[ N I K A H ]
"APA, DOK?!"
"Plis, lah, Hyun. Jangan teriak!"
Dokter dengan nama Hwang Hyunjin itu tertawa gemas. Lucu sekali pasangan baru, pikirnya.
"Iya. Kalian gak perlu takut, kasus ini memang udah sering terjadi. Normal, kok."
"Tapi, dok, kenapa bisa? Maksud saya-yang hamil 'kan dia, kenapa saya yang kena gejala morning sickness?" Taehyun benar gak habis pikir. Ini gimana ceritanya?
"Ya itu artinya kamu terlalu cinta sama pasanganmu. Begini-waktu awal kehamilan, pasti istrimu ini kena morning sickness 'kan?"
Kalimat itu sukses buat Beomgyu bersemu malu. Istri katanya? Ya, masih calon, sih.
Sementara Taehyun, dirinya sibuk kilas balik memori di otaknya. Iya, dia ingat bahkan waktu itu Beomgyu sampai pernah bolak balik kamar mandi sebanyak tujuh kali, dan itu buat Taehyun benar-benar kasihan.
"Iya, dok."
Dokter Hyunjin tersenyum lembut. "Mudahnya, kalian gantian. Begitu-paham gak?"
Beomgyu mengangguk pelan. "Paham, dok."
"Tapi, dok? Ini terjadi karena suami cinta banget sama istrinya, 'kan? Tapi 'kan saya gak cin-"
"Dok, makasih, ya. Kami permisi-sayang, ayo?"
Beomgyu menarik Taehyun keluar. Menyisakan dokter yang tengah tersenyum kepada keduanya.
"Eh, lo apa-apaan tadi? Sayang?"
"Ish, lupain! Ayo balik!" Beomgyu hentakan kakinya pada lantai sebanyak dua kali sebelum meninggalkan Taehyun sendirian.
"Ck, kelampau absurd itu anak." Taehyun bermonolog sebentar sebelum ikut menyusul Beomgyu.
Toh, Beomgyu gak akan bisa pulang tanpa Taehyun. Kunci mobil dibawa begini, lho.
[ N I K A H ]
Beomgyu sedang di dapur. Menyiapkan hidangan makan malam mengingat sudah pukul setengah enam sore.
Dirinya sibuk memikirkan sesuatu, sambil tangannya tetap mengaduk sup makaroni dengan menggunakan spatula.
"Katanya, suaminya terlampau cinta sama istri?"
Beomgyu mematikan kompor. Tubuhnya sengaja ia dudukan di meja dapur.
"Itu artinya-Taehyun cinta gue, dong?" Jari telunjuknya terangkat untuk menunjuk wajah sendiri.
"Ah, anjir hoax dokternya. Gak suka gue."
Dan melanjutkan kegiatan memasak setelahnya.
Yuhuu!
Vommentsnya yaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah ; taegyu
Fanfiction✴ Iya, serius. Mereka beneran menikah. M-preg © alyndrx_