Dan gak kerasa, seminggu lagi mereka benar-benar sah jadi pasangan hidup dan mati.
Sumpah, semulus itu waktu berjalan, sampai-sampai Taehyun belum bisa percaya, kalau besok sudah mulai fitting baju, juga memilih model cincin sesuai keinginan.
Kalau masalah undangan; oh tenang, semua sudah beres, tinggal besok dibagikan.
Undangannya sederhana. Bahan semacam dus yang terbalut kain berwarna biru tua dengan pita kuning yang menghiasi, juga nama kedua calon mempelai dibagian depan. Beomgyu yang merancang. Katanya, buat apa undangan terlampau bagus kalau ujungnya digunakan untuk alternatif dari kipas tangan jika sedang kepanasan.
"Eiy, jomblo, diem-diem aja lo," Taehyun sengaja colek dagu Beomgyu. Buat Beomgyu yang sedang menatap undangan pernikahannya dengan berbinar itu terusik.
"I'm sorry, dude. Jomblo?" Beomgyu naikkan satu alisnya. Dahinya sedikit berkerut.
"Oh, iya dong? Memangnya kita pacaran?"
Lantas, Taehyun meringis setelahnya, sebab geplakan manja Beomgyu yang mendarat mulus pada kepalanya.
"Tai."
"Sshh, bangsat. Demen banget mukulin kepala gue ya? Terus lah, biar aja gue amnesia, gue gak inget lo dan si kecil, terus kita gak jadi nikah, ahayde!—aduh, sakit anjir!" Selamat kepada Taehyun, dapat dua geplakan di kepala hari ini. Sekali lagi, bakal dapat piring cantik.
Oh, Beomgyu kesal dengan ucapan Taehyun, omong-omong.
Tapi,
Ketimbang merasa kesal, dirinya justru merasa malu sekaligus senang. Dengan si Taehyun yang menyebut 'si kecil' yang mana ditujukan untuk calon anaknya—well, sukses buat Beomgyu tersipu detik itu juga.
"Hyun,"
"Apaan?"
"Hehe, gak jadi, yang."
Taehyun speechless.
[ N I K A H]
"Nih, jangan sampe lo gak dateng,"
"BANGKE LO, MAIN KAWIN AJA LO BERDUA?! BACKSTREET APA GIMANA SIH BABUY?!"
Baru diberi undangan saja, Yeji sudah berteriak gak karuan. Beomgyu jadi menyesal sudah berniat mengundang Yeji. Tau begitu gak perlu diundang.
Oh, enggak, bercanda.
"Gue udah curiga, pasti ada something sama lo berdua. Masa iya tiba-tiba nikah gini?"
"Itu—"
"Ck, gak tiba-tiba kok,"
Taehyun datang menghampiri. Merangkul pinggang Beomgyu dengan mesra. Dan menimbulkan dua reaksi berbeda disaat bersamaan. Beomgyu yang terkejut, Yeji yang teriak histeris. Oh jelas, shipper TaeGyu nomer wahid.
"Dateng dah. Cemceman lo itu ajak sekalian." Taehyun tiba-tiba saja kecup pipi Beomgyu.
"E-eh, ini kenapa sih?" Beomgyu merona. Total merasa malu perihal gerakan tiba-tiba tersebut.
"Najis, sombong bener, iya tau gue yang bentar lagi sah," Yeji rotasikan kedua bola matanya. Sementara Beomgyu hanya tertawa kecil.
"Iyaudah, gue jajan dulu kalo gitu," Beomgyu melenggang pergi dari sana. Disusul Taehyun yang mengekori di belakang. Sempat menjulurkan lidahnya pada Yeji, dan dibalas satu acungan jari tengah.
"Gyu, lo percaya gak sih, kita bakalan nikah? Rasanya baru kemarin kita jadi maba, terus jadi dua orang yang gak pernah akur," Taehyun sempat tertawa, saat memorinya mengulas kembali kejadian dimana dirinya juga Beomgyu pertama kali bertemu.
"Enggak. Gue total gak percaya," Katanya.
Ya, kalau bukan karena 'kecerobohan' keduanya, mungkin Beomgyu gak bakal sudi dipasangkan sama Taehyun untuk jadi kawan sisa hidupnya, yang mana karena faktor utamanya; gak pernah akur.
Dan itu tinggal enam hari lagi.
Sesegera itukah?
Hehe, update guys♡
Mau update kemaren-kemaren, tapi tiba-tiba males, hehe so sowri...
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah ; taegyu
Fanfiction✴ Iya, serius. Mereka beneran menikah. M-preg © alyndrx_