Hari ini, Zayn ulang tahun yang ke-empat.
Beomgyu sudah tawarkan ke anaknya itu, mau hadiah apa saat hari jadi, yang—pastinya bukan ke sekali-dua kali lontarkan pertanyaan yang sama, dan tentu dapat jawaban yang telak gak berubah.
"Adek."
Yaudah, iya. Beomgyu ngalah.
Tapi, rencananya, Beomgyu dan Taehyun bakal ajak anaknya ke kebun binatang. Disana ada satu spot yang memang bebas di sewa untuk acara ringan dan kecil-kecilan, yang memang gak ngundang banyak orang.
Mereka bikin pesta kecil. Cuma dihadiri keluarga Taehyun dan Beomgyu, teman dekat mereka semasa kuliah, dan beberapa tetangga komplek yang hubungannya bisa dibilang dekat.
Oh, lupa.
Taehyun putuskan gak lagi tinggal di apartemen saat Zayn hampir menginjak tahun ke-duanya. Taehyun bilang ke Ayahnya, nanti si anak gak punya lingkungan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Karena, ya—namanya tinggal di apartemen, buka pintu utama langsung disuguhi lorong berkarpet dengan deretan pintu-pintu yang lain; yang mana Taehyun menginginkan tampilan pekarangan dengan anak-anak kecil yang sibuk berlari sana-sini mengejar serangga terbang.
Bukan masalah Taehyun yang gak paham, kalau misalnya tinggal di apartemen pun gak akan menutup yang namanya bersosialisasi. Tapi, tetap. Taehyun merasa sumpek dengan lingkungan apartemen. Kasian Zayn juga, katanya.
Dan untuk masalah kuliah, keduanya udah lulus.
Taehyun sebenarnya mau realisasikan keinginan Ayahnya yang mau si anak jadi dokter spesialis penyakit dalam, tapi lihat kondisi anaknya yang jadi "Ayah" di umur sembilan belas, Daniel putuskan untuk turunkan jabatan pemegang saham terbesar perusahaannya ke anaknya itu.
Baru tahu 'kan, kalau Taehyun itu kaya.
Kaya bagong.
Kaya harta, maksudnya.
Tapi Taehyun tolak mentah-mentah tawaran si Ayah. Taehyun takut dikira pakai jurus orang dalem, nanti kena sinis sama karyawan di kantor Ayahnya. Terus, Daniel balik tawari posisi CEO, Taehyun mau-mau aja, asalkan kerja dulu sebagai direktur selama 2-3 tahun, baru duduk di kursi CEO. Ayahnya mengiyakan, daripada tawarannya ditolak balik, dan Taehyun gak punya kerjaan, kasian 'kan, cucu pertamanya punya Ayah gelandangan?
Sebetulnya, Daniel gak masalah kalau Taehyun jadi gelandangan, bodo amat malah. Tapi, kasian nanti menantunya kalau ditanya teman sekumpulan;
"Jeng, lakimu kerja apa?"
"Ngemis say, dia gelandangan."
"Yang rambut putih dibawah jembatan depan komplek?
"Iya."
"Setauku dia tunawisma?"
"Yang bener tunawisma? Ya ampun, suamiku naik pangkat."
Ya begitu kira-kira bayangan di kepala Daniel.
"Mamih!"
Beomgyu yang lagi siapkan keranjang makanan tolehkan kepala ke sisi kiri bawah, dan dapati anaknya sudah berpakaian rapi dengan tas ransel lebah berwarna kuning, juga topi bunga matahari.
"Ih, lucu banget kenapa sih anaknya Mamih—!"
Beomgyu peluk anak pertamanya itu. Zayn rasa kegelian di ceruk leher, sebab Beomgyu usak-usak pucuk rambutnya disana.
"Katanya kemaren anak Ayah?"
"Ayah!"
Zayn yang lagi dipeluk Beomgyu berusaha lepaskan diri dan berlari ke arah si Ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah ; taegyu
Fanfiction✴ Iya, serius. Mereka beneran menikah. M-preg © alyndrx_