Taehyun masuk kelas sendirian. Beomgyu lagi gak enak badan, katanya. Jadi gak dapat ikut ngampus seperti biasanya.
"Ji, kemaren ada yang samperin Beomgyu ke kelas, kah?"
Taehyun hampiri Yeji yang sibuk pakai lipcream warna pink cerah itu.
"Gak ada kayaknya. Kemaren seharian sama gue sampe dia ke klinik. Mau gue temenin, tapi kata anaknya gak usah. Yowes.""Hmm, oke."
"Eh, Hyun,"
Taehyun yang mau pergi ke luar kelas, langkahnya langsung berhenti kala Yeji tahan lengannya. "Ape?"
"Kemaren Beomgyu mual sama pusing. Lo—udah bikin yang baru apa?"
Taehyun sontak terbahak. Ya ampun, gak ngerti lagi. "Gak, lah, sinting. Beomgyu aja masih sering ngeluh masalah bekas jahit di perutnya, tega banget gue mau nambah bekas jahit lagi."
Yeji tersenyum lega. "Gue kira, 'kan?"
Taehyun geleng-geleng kepala sembari keluar kelas. Sialan, jadi kepikiran ucapan Yeji. Hasrat untuk punya anak perempuan tiba-tiba muncul gitu saja, tanpa pikir kondisi Istri yang belum benar-benar fit seperti dulu.
"Gak, anjir! Gue masih mau bertahan sama Gumi, hahaha!"
Taehyun langsung noleh ke belakang. Jauh dari jaraknya saat ini, ada beberapa kating yang lagi duduk di bangku panjang di sebrang air mancur.
Suara tadi itu asing bagi Taehyun. Terlebih, Taehyun lebih kaget waktu nama 'Gumi' disebut.
Diantara empat kating yang ada di sana. Ada satu wajah yang Taehyun gak familiar sama sekali. Sisanya, ya—Taehyun kenal dari Beomgyu juga Yeji, yang memang tipe anak yang mudah bergaul dan punya teman dari banyak jangkauan.
Taehyun langsung curiga, kalau kating itu yang sebut nama 'Gumi'.
[ N I K A H ]
"Gyu, kamu udah makan?"
"Udah, kenapa?"
"Aku bawa nasi goreng. Kalau mau makan itu ada di meja."
Beomgyu langsung teriak kegirangan. Bilangnya memang sudah makan, tapi, ya—kalau dikasih makanan gratis apalagi suami yang berikan, masa gak mau?
Selepas Beomgyu pergi, Taehyun langsung buru-buru buka telpon genggam istrinya. Niatnya, ingin cari tahu kalau Beomgyu kenal atau gak sama oknum yang bawa nama 'Gumi' akhir-akhir ini. Dan, kebetulan yang bagus, sewaktu Taehyun buka ikon Instagram, notifikasi WhatsApp masuk ke ponsel Beomgyu.
: "Sate yang kakak kasih tadi udah dimakan?"
Cepat-cepat Taehyun cari namanya di kontak, lalu foto nomernya gak lupa.
Setelah itu, Taehyun matikan ponsel Beomgyu dan langsung pergi ke kasur Ain untuk gendong bayi kecilnya.
"Ain, Ayah mau tau, siapa sih, yang sering ganggu Mami kamu akhir-akhir ini."
Anaknya hanya tertawa gak jelas di gendongan. Gusinya masih kosong, satu pun gigi belum muncul, ya jelas, umurnya masih tiga bulan, kalau belum tumbuh gigi bukan jadi hal yang aneh. Dan, itu buat lucu sekali, astaga. Taehyun sampai gak percaya, kalau gabungan antar dirinya dan Beomgyu bisa dapat hasil yang rupanya begini.
"Mami itu bilangnya kamu ganteng. Tapi, kalau kata Ayah kamu lucu gitu, manis gemas. Kalau kata Nenek sama Kakek, kamu itu cantik. Ayah bingung, dek, kamu ini ikut siapa mukanya."
"Ayah..."
"Ya, sayang?"
"Mami gak mau makan sendiri, temenin—"
Taehyun ketawa kecil, terus angguk kepala. Nasib punya dua bayi, ya begini.
Mereka bertiga makan di ruang tengah sambil menonton televisi. Zayn dipangku oleh Beomgyu, sedangkan Ayahnya menyuapi istrinya, sesekali dirinya juga gak lupa.
"Mi, Ayah takut."
"Hm, kenapa?"
"Takut aja, nanti tiba-tiba ada yang deketin kamu, atau aku dideketin orang lain. Takutnya goyah—eh, paham gak maksudku?"
Beomgyu telan suapan terakhirnya. Lalu bilang, "Paham—Taehyun, sini piringnya aku cuci! Kamu sama Ain dulu." Beomgyu ambil piring dari tangan Taehyun, dan ditukar dengan Zayn yang ia serahkan pada suaminya.
Anak itu buru-buru lari ke dapur. Taehyun? Pasti curiga, bohong kalau gak.
Sehabis Beomgyu pergi, Taehyun langsung buka ponselnya, dan lihat hasil jepretannya dari layar ponsel Beomgyu tadi.
"Jadi, kating tadi itu namanya Hyunjin?"
Hai! Maaf lama nunggu /kalau ada yang nunggu sih:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah ; taegyu
Fanfiction✴ Iya, serius. Mereka beneran menikah. M-preg © alyndrx_