5. Rahasia

5.5K 808 82
                                    

"Dan, Taehyun. Lo harus janji gak bakal kasih tau berita ini ke anak-anak."

Taehyun berdecak. "Gak mungkin juga, lah, bodoh. Kalau mereka tanya itu anak siapa, 'kan gue juga yang kena?"

Beomgyu memasukkan potongan wortel ke dalam panci berisi air mendidih. "Salah lo juga, kenapa waktu itu gak main aman?"

"Loh, gue lagi? Lo gak ada cerita ke gue sama sekali, kalau lo itu ada gen pembawa. Jadi, mana gue tau?"

Malah saling menyalahkan untuk yang kesekian kali. Padahal sudah jelas, keduanya sama salahnya.

Memang begitu susahnya jadi musuh yang diharuskan tinggal satu atap sejak seminggu yang lalu. Semuanya selalu dibawa ribut.

Kedua pihak orangtua sudah sepakat untuk membeli satu unit apartemen untuk tempat huni anak-anak mereka. Tau kalau Taehyun juga Beomgyu telah melebihi batas, dan akan menikah satu bulan lagi, mereka pikir ada baiknya kalau membiarkan mereka beradaptasi dengan kehidupan rumah tangga, mengetahui kedua anak memang punya hubungan yang kurang baik di luar jangkauan mereka.

"Hyun, bantu gue masak, kenapa? Perasaan lo nyantai mulu, deh."

"Itu bakal jadi tanggung jawab lo sebagai istri gue nanti. Lo juga masak untuk anak lo sendiri, 'kan? Mandiri, dong?"

"Ck, lo tuh, ya. Awas aja, sampai anak ini lahir, bakal gantian lo yang gue hamilin! Biar lo pongo, dah, tuh, kagak bisa masak!" Beomgyu tertawa mengejek. Sedangkan Taehyun menatapnya dengan mata yang melebar. Dih, gak sudi sekali?

"Ngarep. Gue mana bisa bunting?"

Taehyun berjalan mendekat ke arah Beomgyu. "Belajar bantu masak, ya? Oke, gampang."

Beomgyu menghadap ke belakang—ke arah Taehyun. Dan Taehyun makin mendekatkan dirinya dengan Beomgyu.

"Ah!"

Beomgyu menjerit kesakitan.

Kang Taehyun—dengan sembarangan menggigitnya di bagian ceruk leher. Menjilat sedikit sehingga terlihat basah, lalu menghembuskan nafasnya seduktif yang berbuah desisan pelan dari mulut Beomgyu.

Rasa geli dan dingin menjadi satu, telak mengenai bagian sensitif, siapa yang bakal diam?

"Lo juga harus belajar tentang ini. Lo tau, 'kan? Tugas istri untuk—melayani suami?" Taehyun berbisik dengan suara rendah tepat di telinga Beomgyu.

Beomgyu merinding.

"Sange lo," Katanya.

"Hm?" Taehyun naikkan satu alisnya. "Apa salah, kalau seorang suami minta haknya ke istri sendiri?"

"Ih, bawel! Nyewa cewek sana!" Didorongnya kasar dada Taehyun, buat pemuda sembilan belas tahun itu mundur menjauh.

"Ck, manisnya," Taehyun mengusap pelan helai rambut Beomgyu sebelum meninggalkan Beomgyu di dapur sendirian; dengan jantungnya yang sibuk nge-chyper. Chyper 3 pula.

Beomgyu pernah bilang 'kan, kalau dia lemah dengan sikap lembut juga halus seperti tadi?

Kalau begini jalan mainnya, Beomgyu gak bakal kuat disuguhi terus-menerus Taehyun mode soft begitu.

Mati uwu Beomgyu bisa-bisa.

[ N I K A H ]

"Woy, lo berdua serius udah official?!"

Beomgyu kaget.

Baru saja masuk kelas, Yeji sudah muncul di hadapan dengan wajah yang kelewat sumringah. "Hah, apa?"

"Wih apaan, ke pesta ultah berasa one night stand." Yeji naik turunkan alisnya.

Beomgyu? Speechless.

"Aduh, anjing, ngawur lo!" Beomgyu belum siap kalau ketahuan secepat ini.

Malu, bung, seks sama musuh sendiri.

"Eh, si kolot mana? Kok gak bareng?"

"Masuk angin. Gumoh terus dari pagi."

Ini kayaknya Beomgyu salah bicara.

"Bangsat, kok lo tau? Pan lo berdua beda rumah?!"

Sialan, lah.

Beomgyu mingkem.

Lalu berusaha cari cara untuk bisa kabur dari ucapan Yeji. "Kakaknya nitip absen ke gue. Ish, goblok amat gitu aja gak tau. Minggir, ngalangin jalan aja lo."

Beomgyu dorong pelan tubuh Yeji ke sisi kirinya. Melengos begitu saja tanpa ada niat untuk kembali membahas kehidupan keduanya.

"Curiga gue,"

Dasar, Yeji.

Jiwa fujoshi tiba-tiba saja menguar. Menerka-nerka, kalau pasangan love-hatenya sedang ada sesuatu yang iya-iya.












Update again!

Hehe, vomments?

Nikah ; taegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang