Satu

1K 61 14
                                    

Suna pov

Hari itu sepulang sekolah aku latihan voli seperti biasanya, sambil memakan chuupet aku berjalan memasuki lapangan. Disana sudah ada kapten, dan beberapa anggota yang malas ku sebutkan, lagipula kalian pasti sudah mengenalnya.

Aku merasa ada yang kurang, sedari tadi aku belum melihat tai ngambang alis Atsumu. Ah masa bodo, untuk apa aku mencarinya.

Sambil menunggu yang lain datang, kupikir akan menyenangkan jika mengambil beberapa potret foto dan membuka grup lambe. Hari ini ada gosip yang cukup bagus, aku bukan tukang gosip aku anak baik-baik yang disukai ibu-ibu komplek. Bercanda, ya aku suka sekali gosip bersama ibu-ibu komplek. Mungkin bagian dari 'disukai ibu-ibu komplek' itu ada benarnya. Dan fyi aku salah satu admin lambe juga, keahlianku adalah bisa dengan mudah mencari aib orang lain.

Dari kejauhan kulihat gadis dengan surai h/c berlari menghampiri kapten. [Name] , aku merasa cukup dekat dengannya tetapi nampaknya tidak dengan dia. Setiap kudekati dia pasti sibuk sendiri dengan komik-komiknya atau bahkan mengabaikanku lalu tertidur dimeja, dan lebih parahnya lagi ia selalu memasang earphone saat aku berada didekatnya, benar-benar gadis yang menyebalkan. Tapi dia lumayan manis, manis ya bukan cantik. Yahhh disekolah ini banyak sekali populasi wanita cantik, dan [Name] termasuk yang biasa saja. Biar realistis dikit Name nya wkwkwkwk.

"[Name]-Chan!" panggilku sambil melambaikan tangan, dia melirikku lalu langsung lari keluar lapangan setelah selesai bicara dengan Kita-san.

Gadis itu nolep agaknya, tapi aku tidak boleh menilainya seperti itu ckckckck aku belum terlalu mengenalnya.

•••🦊•••

Aku berjalan keluar dari gerbang, di depanku ada [Name]. Bukan kebetulan, tapi memang aku yang tadi berlari lalu berjalan dibelakangnya. Dilihat-lihat [Name] pendek banget deh, kalo gini mah pas untuk aku ketekin.

"[Name]" panggilku berjalan disampingnya.

"Hm?" puji tuhan dia menjawab panggilanku, bahkan sambil melirik sebentar.

"Sedang apa?" tanyaku, bodoh! Jelas-jelas dia sedang berjalan!

Gadis itu hanya menghela nafas lalu berhenti berjalan dan menghadap padaku. "Suna Rintarou yang terhormat, bisakah kau berhenti mengikuti dan mengganggu diriku. Dan jika kau ingin bicara denganku katakan sesuatu yang jelas, permisi" ucapnya dengan wajah sedikit kesal seraya membungkuk sedikit dan mulai berjalan lagi.

Tak menyerah, aku mengejarnya lagi.

"[Name] kau mau kurangkul tidak? Nampaknya kau pas diketekku."

"Kau mau aku pukul?"

Aku langsung saja merangkulnya, dia sedikit oleng. Aku heran mengapa gadis ini selalu lemas seperti sakit tipes, terus tidur mulu dikelas. Dia menatap ku tajam dan bersiap ingin memukul. Dia memukul lenganku, astaga gadis ini memukuk atau apa? Lemes banget.

"Sudah kuduga sangat pas hahaha." ucapku mengabaikan tatapan tajamnya.

"Nee [Name]-Chan, kau sakit ya?"

"Tidak." balasnya cepat.

"Tapi kau selalu lemas setiap saat."- Suna

"Kau tidak berkaca."-[Name]

apa-apaan gadis ini, aku bahkan menahan berbagai kata-kata pedasku setiap bicara dengannya, tapi lihat dirinya menyebalkan.

"Kuantar sampai rumahmu ya?" dia hanya diam, dan kuanggap itu iya. Aku berjalan disampingnya, mengantarnya pulang

•••🦊•••

[Name] pov

"OH ASTAGA!" teriakku saat sampai kamar.

Mati-matian aku menahan senyum dan teriak sedari tadi. "Rin benar-benar merepotkan hati dan jantungku sialan!" ucapku sambil tersenyum didepan cermin.

Kuakui saja, aku menyukai Rin bahkan sebelum dia mendekatiku. Iya Rin, Suna Rintarou, aku memanggilnya seperti itu sih tapi jika didepan orang lain atau dia aku memanggilnya Suna. Jika aku memanggil Rin didepannya atau orang lain, itu sangat memalukan sialan. Aku bahkan tidak dapat membayangkan bagaimana para penggemar Rin menatapku jika aku memanggilnya seperti itu.

Fyi, Rin dan aku satu kelas dan aku duduk dibelakangnya. Dahulunya ia duduk cukup jauh dariku, karena ia duduk dipojok sedangkan aku dekat jendela tapi di bagian tengah. Aku senang dia pindah tempat duduk, dari belakang aku dapat menatap punggung lebarnya yang sangat ingin aku jadikan senderan. eaa nem wkwkwk

Aku mencuci muka dan mengganti pakaian, bersiap-siap menjadi babu dirumah. Mulai dari mencuci piring, menyapu, mengepel, lalu mengangkat dan melipat pakaian kukerjakan. Setelah selesai seperti biasa aku akan mengerjakan PR dahulu, atau jika tidak ada PR aku akan mengulang pelajaran setengah jam dan mempelajari materi untuk besok setengah jam. Itupun kalau aku niat melakukannya, karena jika malas mulai menghantuiku, aku memilih duduk didepan laptop sambil menonton anime. Aku lebih sering menonton anime diponsel, gapapa ngasih tau aja.

•••🦊•••

Author pov

[Name] bangun tidur lebih awal dari biasanya, ia berniat membuat kue coklat dan seperti biasa menyiapkan bekal juga, ia kembali ke kamar mengambil handuk hendak mandi.

"Ohayou." ucap [Name] saat melihat ibunya baru datang dari pasar membawa lumayan banyak barang, dengan segera [Name] membantunya.

Tak lama berselang kakak laki-lakinya masuk kerumah sambil memainkan kunci motor, sepertinya ia mengantar ibu tadi pikir [Name].

"Are? Si Nolep tumben sudah bangun." ejek Ken, kakak laki-laki [Name].

"Urusai baka." malas menanggapi babi hutan itu [Name] pergi mandi dan bersiap sekolah. Hari ini ia menata rambutnya mengepang bagian rambutnya dan memakai jepitan kecil diujung kepangannya.

"Yosh berangkat!" setelah selesai mengikat tali sepatu didepan rumah ia berteriak "Ittekimasu!"

•••🦊•••

836 words dulu deh, lanjut lagi minggu depan kalo niat.

Bingung ga si pake pov nya gitu, atau enakan author pov?

Tapi suka-suka NayO lah kan yang buay NayO😡

Wkwkwk oke TBC💀

Me Or Him? [ Suna X Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang