Me Or Him? [ Suna X Reader ]

9-Kita Jadian Aja Gak Sih?

-double update, sebagai perayaan saya sudah kembali.
-so sweet bats saya

•••🦊•••

•••🦊•••

Suara decitan sepatu dari dalam lapangan voly membuatmu tersadar dari lamunan. Kamu sedang piket, membuang sampah dari kelas ke tempat sampah yang lebih besar.

Dari luar kamu bisa mendengar teriakan-teriakan semangat dari para pria di dalam. Seperti, 'nice serve' atau 'don't mind!'

Pasti rubah jelek itu ada di dalam.

Batinmu berucap sambil menatap jengkel pintu lapangan voly. Karena sedari pagi Suna tiada henti mengikuti bahkan menggodamu. Bocah sialan itu baru berhenti ketika ia diajak latihan oleh Atsumu.

"Ngapain ngeliatin lapangan? Nyariin aku ya." suara ejekan itu lantas membuatmu mengalihkan pandangan pada pria tinggi dibelakangmu, yang baru mau masuk lapangan.

"Sorry to say, ngapain nyariin kamu gapenting."

"Cie, aku kamu nih? Biasanya aku kau." ejek suna lagi.

"Kimoi."

Suna melangkah lalu menundukan dirinya, memasukan satu stik chuupet dan satu batang coklat ke sakumu.

"Semangat ya, kalo selesai nanti langsung pulang jangan kemana-mana." ucap Suna lalu berlari masuk ke lapangan.

"Lucu banget!" gumammu pelan.

Kamu melanjutkan piketmu dengan semangat setelah itu pulang.

•••🦊•••

Ponselmu terus berdering tiada hentinya, membuatmu harus mengambilnya. Dering ponsel itu terdengar karena kamu meletakannya diatas mesin cuci tepat didepan pintu kamar mandi.

"Halo."

Suna Rintarou, entah apa yang sebenarnya merasuki pria itu sedari pagi.

"Ya halo."

"Jam tujuh kamu luang [Name]?"

"Iya, kenapa?"

"Ayo jalan-jalan!"

"Sekarang jam berapa?"

"Jam enam lewat empat lima menit." kamu memelototkan mata ketika mendengar jawaban Suna.

"Kau sinting? Bagaimana bisa janjian seperti itu."

"Bisa, ayo aku baru pulang."

"Ke sini saja, aku sedang mandi." balasmu seraya membuang air bekas berendam.