21. Tipsy

348 22 0
                                    

Desclaimers ⦂

DO NOT PLAGIARIZE

All characters mention in this story belongs to Furudate Haruichi sensei.

Please Ignore time skip, Grammatical Errors and typos.

Please leave some visible feedbacks after you read to appreciate the author.

[Your feedbacks are means a lot to me ♡ ]

•••🦊•••

TW// NSFW, HARSHWORD⚠️⚠️


Lewat sudah pukul dua, sepasang kekasih baru saja hendak pulang setelah merayakan tahun kesekian bersama, sang tuan mengajakmu minum. Dan disini lah kamu berada, di dalam mobil Suna dengan keadaan sama-sama tipsy.

"Ayo pulang." ajakmu pada Suna yang sedang membuka dua kancing kemeja hitamnya.

Ini pukul satu dini hari, kamu sudah benar-benar lemas karena kelelahan dan ingin segera menyentuh kasur empukmu. Tapi sang tuan  nampaknya ingin menghabiskan waktu sampai pagi denganmu, terlihat dari responnya yang menggelengkan kepala.

"Kenapa buru-buru banget sih? "tanyanya merengek padamu.

"Sudah larut Rin, toh kita sudah keluar sedari pagi." balasmu sambil merapihkan tas.

"Nanti ajaaa yaaaa? "rayunya sambil menarik tasmu.

Kamu menatapnya kesal, "kamu ngerti gak sih Rin? Kita udah seharian bareng, aku mau istirahat."

Suna berhenti merengek lalu terdiam sejenak, tangannya bergerak merapihkan rambutnya dengan jari-jemarinya. "okay, tapi give me a some kiss please? "ucapnya seraya menatap matamu.

Kamu menuruti keinginan sang tuan, tanganmu menarik tubuh Suna dengan cara melingkarkan tangamu ditengkuknya. Kamu mendekatkan wajahmu lalu mengecup bibir pink milih Suna Rintarou, kekasihmu.

"Mhmm yang dalem, one more please. "ucapnya merasa kurang dicium hanya dengan kecupan. Kamu membalas ucapannya dengab menepuk pelan pipi Suna.

"One more, sayang. "bisiknya.

Melihat responmu yang enggan memberi ciuman lagi padanya, ia lantas menarik dagumu dan melumat bibirmu. Kamu masih dapat merasakan alkohol saat bertukar saliva dengan Suna, manis dan memabukan. Kamu terbawa suasana mulai melingkarkan tanganmu lagi.

"Sini, pangku. "ucapnya menepuk paha setelah menyudahi aksi saling lumat tadi.

Kamu menggelengkan kepala, "nanti keliatan orang, Rin. "

"Dari luar kan kacanya gelap, sini duduk. "balasnya seraya mengusap kepalamu.

Kamu beranjak dari dudukmu dan duduk dipangkuan kekasihmu, tangannya merapihkan rambutmu yang terurai sedikit berantakan. Lalu ia menangkup pipimu dengan kedua tangannya. "cantik, pacar aku cantik. And how a dare i hurt this prettiest girl. "gumamnya mengusap-usap pipimu.

Suna kembali menciummu, sangat dalam dan panas. Kamu membalas ciumannya, sedikit membuka mulutmu agar Suna bisa memasukan lidahnya. Tangan Suna tak tinggal diam menurunkan jaket kulit yang kamu kenakan hingga dress yang lumayan spicy itu terlihat. Ia menurunkan tali tipis yang menyanggah dressmu sambil terus melumat bibirmu.

Dress hitam yang menutupi badanmu kini sudah acak-acakan dibuatnya, bahkan kini belahan dadamu sudah terlihat. Suna menatapmu meminta izin, lalu kamu menganggukkan kepala. Tangannya meremas kedua payudaramu sambil mencium lehermu, meninggalkan beberapa bercak merah hingga ke dada. Bercak itu mungkin akan berbekas hingga seminggu kedepan atau mungkin lebih. "Biarin aja, biar temen-temen kamu tau kamu udah punya aku." katanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me Or Him? [ Suna X Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang