12-What's Wrong?

249 33 5
                                    

Desclaimers ⦂

DO NOT PLAGIARIZE

All characters mention in this story belongs to Furudate Haruichi sensei.

Please Ignore time skip, Grammatical Errors and typos.

Please leave some visible feedbacks after you read to appreciate the author.

[Your feedbacks are means a lot to me ♡ ]


•••🦊•••

Peluh membasahi dahi seorang wanita, jantungnya berdegup kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Peluh membasahi dahi seorang wanita, jantungnya berdegup kencang. Pria yang tadinya tertidur disamping sang wanita terbangun begitu merasakan pergerakan disebelahnya.

"Kenapa?" tanya-nya sambil menuangkan air minum dinakas ketika melihat sang wanita terengah-engah.

"Mimpi buruk?" tanya-nya lembut sambil mengusap puncak kepala sang wanita.

Tujuh tahun berlalu sejak dirimu dan pria bernama Suna Rintarou berpacaran. Saat ini kamu berada disalah satu rumah sakit di Tokyo, dan penyebabmu berada disini adalah Suna Rintarou.

Setelah acara kelulusan kuliahmu, Suna Rintarou menghilang entah kemana. Memang sejak setahun terakhir pria itu jarang menghubungimu, bertemu denganmu, bahkan hadir disetiap mata kuliah pun jarang.

Dan selama setahun itu pula, kamu selalu mendapatkan drunk call dari Suna. Bahkan berkali-kali ia mendatangimu ketika sedang mabuk dan melakukan hal tidak senonoh dengan kasar padamu.

Dua hari yang lalu kamu bertemu dengan Suna, dengan keadaan pria itu yang tubuhnya semakin mengurus, kantung matanya hitam. Bahkan ia sudah jarang sekali tersenyum sejak setahun ini jika bertemu denganmu. Jika kamu bertanya padanya apa yang terjadi, ia hanya akan diam menatap lurus matamu.

Pria itu dalam keadaan sadar, terduduk dikursi halaman rumahmu. Ditemani secangkir teh, kalian mengobrol. Kamu berusaha mati-matian untuk tidak membuatnya tersinggung, karena ia akan langsung pergi tanpa mengucapkan apapun jika kamu menyinggung perasaannya. Entah apa yang terjadi pria ini benar-benar sensitif.

"Rin, kita sudah pacaran sejak SMA. Jadi, selanjutnya akan bagaimana?" tanyamu pelan sambil mengusap pahamu mengurangi rasa takut, karena jujur saja belakangan ini kamu cukup takut pada pacarmu.

"Apa yang ingin kamu coba katakan?" tanya-nya sambil mengesap rokok.

Bahkan pria itu sudah tidak seperduli dulu padamu, ia tidak akan merokok didepanmu karena ia tidak ingin kamu menjadi perokok pasif tetapi berbeda dengan yang sekarang.

Kamu merasa seolah pria yang duduk disebelahmu ini bukan pacarmu. Bukan Suna Rintarou, yang jahil dan banyak bicara seperti dulu. Bahkan pria ini tidak datang ketika ibumu meninggal enam bulan yang lalu, benar-benar sialan.

Me Or Him? [ Suna X Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang