Chapter sebelas; love-hate?
Setelah selesai makan berkedok perang dunia itu, Saka membuntuti Candra di belakangnya, menunduk dalam.
"can" saka menarik baju kaos Candra agar menoleh padanya. Nihil.
Mendapat maaf dari manusia ini ternyata susah juga, "Candra maaf ih"
"maaf Candraaaa"
Candra tidak memedulikan omongan Saka, sampai pada motornya. Lelaki itu menyodorkan helm hitam yang tadi sempat di pakai Saka. "nih"
"pakein"
Candra turun dari motornya, memakaikan helm dengan asal ke Saka. Saka yang melihat wajah datar Candra jadi ingin menangis. Candra sadar itu jadi dia kembali berdiri di hadapan Saka. Dengan pelan memasukan anak rambutnya, merapikan helm dan menepuk pelan.
Candra sedikit menunduk, tersenyum kecil melihat Saka yang mempout bibir. "udah,kenapa lagi?"
"abis Candra ga mau maafin Saka, kan Saka merasa bersalah" katanya dengan sedikit bergetar.
Candra jadi meneguk ludah kasar, melihat Saka yang seperti ini membuat hati Candra luluh lantah. Emang dasar manusia lemah gitu.
"yaudah gua maafin"
Saka mendongak memasang wajah tidak setuju, membalas tatapan candra dengan mata berkaca-kaca "tapi Saka belum minta maaf lagi!"
Candra menggigit pipi dalam, anak ini. Kenapa bisa segemas sekarang!
Pria berjaket hijau army itu menunduk, menunjuk pipinya pelan, Saka yang tau maksud Candra mendelik kaget namun maju dan mencium singkat pipi Candra.
Gadis itu mundur, dengan pipi merona padam.
Candra yang mendapat kecupan kupu-kupu hanya tersenyum kecil, bangga dengan gadis nya.
"ayo naik, kerumah Aji dulu ya" ujarnya mengalihkan topik.
Terimakasih mangkuk bakso yang terjatuh. Berkat kau, malam ini Candra akan mimpi indah.
***
Ternyata benar, rumah Aji tidak berada jauh dari kedai bakso tadi. Saka turun dari motor Candra.
"pencet bel nya Sa" perintah Candra. Saka menoleh sedikit jengkel karna disuruh-suruh.
Ting tong!
Saka kesal.
Ting tong! Ting tong!
"rumah gedong gini ga ada orang nya apa"teriak Saka.
Ting tong!
"oy!"
Saka menoleh, melihat Candra yang diam dimotor memerhatikan kejengkelan Saka.
"gua udah chat El, bentar lagi keluar"
"ish ngomong dong!"sungutnya marah.
Candra menggedikan bahu. Kembali memandangi ponsel terlihat sedang membalas pesan dari seseorang.
"kak" Aji membuka gerbang dengan es kiko di gigit nya.
"lama banget ngapain sih" Saka masuk setelah menyodorkan paksa helm nya kearah Aji.
Aji menerima helm dengan pasrah, sedikit mundur karna Candra akan membawa masuk motornya. Pria jangkung itu mendekat kearah Candra menyodorkan helm hitam milik Saka dengan wajah polos.
"anak nya udah masuk?" tanya Candra sembari menerima helmnya.
Aji mengangguk saja, sibuk menyedot es kiko rasa anggur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] paket! || Lee Haechan
Teen FictionSedikit menggelikan jika menyebut pertemuan pertama sebagai takdir, namun tanpa pertemuan pertama itu apa mungkin, aku dan kamu saling kenal dan berujung menjadi kita?